Pustaka Roh Nubuat Djilid 1
Pemimpin-Pemimpin Jang Tekebur
Sebahagian bersuka-suka dan bermegah-megah bahwa mereka mendapat kurnia jang tidak ada pada orang lain. Kiranja Allah melepaskan umatNja daripada karunia jang seperti itu. Apakah jang dibuat oleh karunia tersebut bagi mereka itu? Adakah oleh menggunakan karunia itu mereka dibawa kedalam persekutuan pertjaja? Dan apakah mereka itu mejakinkan orang jang tidak pertjaja bahwa Allah ada beserta dengan mereka itu dengan sesungguhnja? Apabila orang jang bertentangan satu sama lain ini, jang mempunjai pemandangan jang berlainan satu sama lain, berkumpul bersama-sama dan lantas ada kegaduhan jang besar serta bahasa jang tidak dikenal, mereka membiarkan terangnja bertjahaja sehingga orang-orang jang tidak pertjaja mau berkata: Orang ini tidak gila; mereka telah dihanjutkan oleh kegembiraan palsu, maka kita insjaflah bahwa pada mereka itu tidak ada kebenaran. Jang demikian itu adalah langsung terdapat diantara orang-orang jang berdosa; pengaruh mereka itu berguna untuk menolak orang lain daripada penerimaan hari Sabat. Jang demikian itu akan diupah setimpal dengan perbuatannja. Aduh kalau kiranja mereka itu dapat diobahkan atau meninggalkan hari Sabat! Dengan demikian mereka tidak lagi akan menghalang-halangi orang-orang jang belum pertjaja. PN 156.2
Tuhan telah memimpin orang-orang jang telah bekerdja bertahun-tahun lamanja, jang sudah mau mengadakan korban apa sadja, jang sudah menanggung kepitjikan, dan menahan banjak pentjobaan untuk membawa kebenaran kepada dunia, dan oleh haluan mereka jang bersetudju dengan pengadjarannja dapatlah mereka itu menghilangkan hinaan jang telah didatangkan oleh semangat fanatik atas pekerdjaan Tuhan. Mereka telah bertemu dengan perlawanan segala rupa. Mereka telah bekerdja siang dan malam dalam mentjahari bukti-bukti pertjaja kita agar supaja mereka dapat mengadjarkan kebenaran itu dengan terang, dalam suatu pengadjaran jang berhubung satu sama lain, supaja dapat ia menahan segala matjam perlawanan. Usaha jang tak kundjung pa- dam serta pengusaha pikiran berhubung dengan pekerdjaan jang besar ini telah mendjadikan lemah lebih dari satu anggota tubuhnja dan membikin rambutnja putih sebelum waktunja. Tidak siasia usaha mereka itu. Allah telah mentjatat doa mereka jang sungguh serta dengan tangisan dan keluh kesah itu, agar supaja mereka boleh mendapat terang dan kebenaran, dan agar supaja kebenaran itu boleh bersinar dengan djernihnja kepada orang-orang lain. Tuhan telah memperhatikan usaha mereka jang mengkorbankan diri itu, dan Dia akan memberi upah kepada mereka itu setudju dengan pekerdjaan mereka. PN 156.3
Sebaliknja, orang-orang jang belum bekerdja untuk membawa kebenaran jang indah itu telah datang dan menerima beberapa soal kebenaran, seperti kebenaran hari Sabat, jang telah disediakan bagi mereka, dan kemudian sukur jang ditundjukkan oleh mereka buat sesuatu jang didapatnja dengan pertjuma, sedangkan orang lain begitu banjak, jaitu bangkit seperti Korah, Datan, dan Abiram, dan mendatangkan malu kepada orang-orang atas siapa Tuhan telah menanggungkan pikulan pekerdjaanNja. Mereka akan berkata: “Bahwa pada kedua kamu adalah terlalu banjak, karena segenap sidang ini, semuanja orang sutji djuga adanja dan Tuhan pun adalah diantaranja.” Bilangan 16 : 3. Pengutjapan sjukur adalah suatu perkara asing bagi mereka itu. Padanja ada satu roh jang keras, jang tidak mau menjerah kepada pikiran sehat, dan jang akan memimpin mereka itu terus kepada kebinasaan. PN 157.1
Tuhan telah memberkati umatNja jang telah madju mengikuti tempat-tempat jang dibuka atas petundjuk Tuhan. Tuhan telah mengeluarkan satu umat dari segala golongan manusia atas alasan besar dari kebenaran. Orang-orang jang tidak pertjaja akan Allah telah dijakinkan bahwa Allah adalah oeserta umatNja dan telah merendahkan hati mereka itu untuk menurut kebenaran. Pekerdjaan Allah madju terus dengan tetap. Tetapi meskipun ada banjak bukti-bukti bahwa Allah telah memimpin sidang, masih ada orang, dan akan terus ada orang jang bergerak diluar tubuh itu, dan pertjaja serta berbuat sesuka hatinja. Pemandangan mereka itu katjau. Keadaan mereka jang tertjerai-berai itu adalah suatu kesaksian jang kekal bahwa Allah tidak beserta dengan mereka itu. Oleh dunia telah ditempatkan hari Sabat pada daradjat jang sama dengan kesalahan mereka dan keduanja duemparkan besama-sama. PN 157.2
Allah marah kepada orang jang mengikuti satu haluan jang membikin dunia bentji kepada mereka itu. Kalau seorang Kristen dibentji oleh karena perbuatannja jang baik dan oleh karena mengikuti al-Maseh, ia akan mendapat upah; tetapi kalau ia dibentji oleh karena ia tidak mengambil satu haluan supaja ditjinta, dibentji oleh karena kelakuannja jang tidak berbahasa dan oleh karena ia membikin kebenaran sebagai satu soal pertengahan dengan sesamanja manusia, dan mengambil haluan jang membikin hari Sabat menjusahkan mereka sebanjak-banjaknja, adalah jaitu satu batu sontohan kepada orang-orang jang berdosa, satu ketjelaan kepada kebenaran sutji, dan ketjuali ia bertobat, terlebih baiklah padanja djikalau lehernja dikalungkan dengan batu kisaran, lalu ia pun ditenggelamkan dalam tubir laut. PN 157.3
Satu kesempatan pun tidak patut diberikan kepada orang jang tidak pertjaja untuk mentjela pertjaja kita. Kita dianggap sebagai aneh dan gandjil, maka haruslah kita djangan mengambil satu haluan jang memimpin orang-orang jang tidak pertjaja berpikir tentang kita lebih daripada apa jang dituntut oleh pertjaja kita. PN 158.1
* * * * *
Bahwa adalah dalam sifat manusia itu suatu ketjenderungan kepada keadaan terlalu dari suatu keadaan kepada keadaan jang semata-mata bertentangan. Banjak orang jang fanatik. Mereka dihanguskan oleh gairah jang bernjala-njala, hal mana diambilnja salah mendjadi agama, tetapi tabiat itulah udjian penurutan jang benar. Adakah mereka itu lembut seperti al-Maseh? Adakah mereka itu rendah hati dan bersifat dermawan seperti al-Maseh? Adakah kaabah djiwa itu dibersihkan dari kesombongan, kebongkakan, kekikiran, dan sifat suka mentjela? Kalau tidak, mereka tidak tahu datang mereka itu dari roh apa. Mereka tidak insjaf bahwa agama Kristen jang betul itu adalah terdjadi daripada mengeluarkan buah-buah untuk kemuliaan Allah. PN 158.2
Sebahagian jang lain mengambil keadaan jang terlalu dalam persetudjuan mereka dengan dunia. Tidak ada garis pertjeraian jang terang dan njata diantara mereka dengan orang dunia. Djikalau dalam satu pihak orang-orang didjauhkan dari kebenaran oleh suatu roh kasar jang suka mentjela dan menghukumkan, dalam hal ini mereka terpimpin kepada kesimpulan bahwa orangorang jang mengaku dirinja Kristen adalah tidak mempunjai azas suatu apa pun, dan tidak mengetahui suatu perobahan hati atau tabiat. “Biarlah terangmu bertjahaja-tjahaja dihadapan segala orang, supaja mereka itu melihat kebadjikanmu dan memuliakan Bapamu jang disorga.” Matius 5 :16. Inilah perkataan jang diutjapkan oleh al-Maseh. — 1885, djilid 5, muka 305, 306. PN 158.3
* * * * *
Tuhan menuntut supaja umatNja menggunakan pertimbangannja jang sehat dan djangan sekali-kali menjebelahkan itu buat mengganti kesan-kesan jang didapatnja. Pekerdjaan Tuhan akan terang dimengerti oleh anak-anakNja. Pengadjarannja akan berkeadaan begitu rupa sehingga senang diterima oleh djiwa-djiwa jang berpengertian dan tjerdik. Pengadjaran itu dimaksudkan untuk meninggikan pikiran. Kuasa Allah tidak dinjatakan pada tiaptiap ketika. Keperluan manusia itulah kesempatan Allah. — 1861, djilid 1, muka 230. PN 158.4
* * * * *
Apabila orang-orang jang telah menjaksikan dan mengalami atjara-atjara palsu telah dijakinkan akan kesalahannja, maka Setan menggunakan kesalahan mereka itu, dan menghadapkan kesalahan itu selalu kepada mereka, membikin mereka itu takut akan sesuatu atjara kerohanian, dan dengan djalan demikian ia berusaha hendak membinasakan pertjaja mereka itu pada peribadatan jang benar. Oleh karena mereka telah pernah tertipu, takutlah mereka mengadakan sesuatu usaha dengan permintaan doa jang sungguh dan tekun kepada Allah supaja memberikan pertolongan istimewa dan kemenangan. Orang jang demikian sekali-kali tidak boleh membiarkan Setan mendapat tudjuannja, dan memaksa mereka itu kepada peribadatan setjara rupa sadja dan tidak pertjaja. Mereka mesti ingat bahwa alas Allah jang teguh itu berdiri tetap. Biarlah kiranja Allah jang benar dan segala manusia pembohong. Keselamatan mereka satu-satunja jaitu mendjedjakkan kaki mereka atas alas jang teguh, menjelidik dan mengerti pekabaran malaikat jang ketiga, menghargakan, tjinta, serta menurut kebenaran. — 1862, djilid 1, muka 323, 324. PN 159.1
* * * * *