Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

37/158

Fasal 20—Kesukaran Besar Dalang

Saja melihat kesukaran dalam dunia jang lebih besar daripada apa jang kita telah saksikan. Saja dengar keluhan dan ratapan kesukaran, serta melihat pasukan-pasukan besar sedang berperang. Saja dengar dentuman meriam, bunji gemerentjang sendjata, pertempuran satu lawan satu, serta raungan sengsara dan doa orangorang jang sedang mati. Medan perang itu dipenuhi dengan orangorang luka dan jang sudah mati. Saja melihat keluarga manusia jang sunji dan putus asa, serta kemiskinan jang amat sangat dalam banjak rumah orang. Meskipun sekarang ini banjak keluarga jang hidup dalam kekurangan jang amat besar, tetapi hal ini pun akan makin bertambah Muka banjak orang kelihatan tjengkung, putjat, dan kurus oleh sebab kelaparan. PN 85.1

Ditundjukkan kepada saja supaja umat Tuhan harus berhubungan rapat dalam ikatan persaudaraan Kristen dan tjinta. Hanja Allah sadja jang dapat mendjadi perlindungan dan kekuatan kita dalam masa berbagai bentjana kebangsaan sekarang ini. Umat Allah haruslah bangun. Segala kesempatan mereka untuk menjiarkan kebenaran harus dipakai dengan sebaik-baiknja, karena jang demikian itu tidak akan berdjalan lama. Kepada saja ditundjukkan kesukaran dan kekatjauan serta bahaja kelaparan diseluruh negeri, Setan sekarang ini berusaha menggenggam umat Tuhan dalam keadaan kurang radjin, supaja menahankan mereka itu daripada melakukan kewadjibannja dalam menjiarkan kebenaran, sehingga pada achirnja mereka itu ditimbang dalam neratja dan ternjata kurang. PN 85.2

Umat Tuhan mesti memperhatikan amaran dan memandang segala tanda-tanda zaman. Tanda-tanda kedatangan al-Maseh adalah terlalu njata untuk disangsikan, dan mengingat segala perkara ini tiap-tiap orang jang mengaku kebenaran haruslah mendjadi seorang pengabar indjil jang hidup. Tuhan Allah memanggil semua, baik pengabar-pengabar indjil baikpun orang banjak, supaja bangun. Semua penduduk sorga sedang sibuk bekerdja. Kedjadiankedjadian jang terachir dalam sedjarah dunia ini sedang menghampiri kesudahannja. Kita sekarang hidup ditengah-tengah segala bahaja hari kesudahan. Bahaja-bahaja jang lebih besar ada dihadapan kita, tetapi meskipun begitu kita tidak bangun. Kekurangan usaha dan keradjinan ini dalam pekerdjaan Allah sungguh hebat adanja. Perasaan bius jang ibarat mati ini datangnja dari Setan. Ia memerintahkan pikiran pemelihara hari Sabat jang tidak berserah diri, serta memimpin mereka itu kepada iri hati terhadap satu sama lain, mentjari-tjari salah, serta suka mentjela. Adalah pekerdjaannja jang istimewa untuk mengadakan pertjeraian hati agar supaja pengaruh, kekuatan, dan usaha hamba-hamba Allah PN 85.3

1862, djilid 1, muka 260-264 boleh ditahankan diantara pemelihara hari Sabat jang tidak berserah dan waktunja jang berharga itu dipenuhi dengan urusan meraperdamaikan perselisihan-perselisihan ketjil sedangkan waktu itu seharusnjalah dipakai dalam penjiaran kebenaran kepada orangorang jang tidak pertjaja. PN 85.4