Goeroe Indjil

27/137

ORANG MOEDA DJADI PEMIKOEL

“Hai orang moeda-moeda, telah akoe menjoerat bagaimoe, sebab kamoelah koeat dan sabda Allah poen tinggal didalammoe dan kamoe alahkan sidjahat.”1 GI 93.1

Soepaja pekerdjaan itoe boleh mad joe dalam segala tjabangnja, Allah memanggil kekoeatan, keradjinan, dan keberanian jang segar. Dia soedah memilih orang moeda-moeda akan menolong dalam kemadjoean pekerdjaanja. Akan berichtiar dengan pikiran jang terang serta melakoekan dengan tangan jang berani, perloe sekali sama kekoeatan jang tidak timpang. Pemoeda-pemoeda, laki-laki dan perempoean, ada dioendang akan memberikan kekoeatannja kepada Allah, soepaja dengan kekoeatan, pikiran jang tadjam, dan oesaha jang keras, dia orang boleh membawa kemoeliaan kepada Dia, dan keselamatan kepada sesamanja manoesia. GI 93.2

Menoeroet pekerdjaan jang soetji itoe, pemoeda-pemoeda diantara kita tidak patoet mentjari kesenangan diri sendiri. Keselamatannja djiwadjiwa itoelah jang patoet mendjadi toedjoean jang berboeat mereka itoe akan bekerdja. Dalam kekoeatan jang dianoegerahkan Allah kepadanja, maka dia orang haroes boeangkan tiap-tiap adat jang hina dan jang meroesakkan. Dia orang patoet mengamat-amati perdjalanannja, dan selaloe mengingat bahwa mereka itoe akan memimpin orang-orang jang lain dalam perdjalanannja. GI 93.3

Seorang tiada hidoep bagai dirinja sendiri; semoea akan mengeloearkan pengaroe kepada kebaikan atau kepada kedjahatan. Sebab hai ini memang betoel maka rasoel itoe menasihatkan pemoeda-pemoeda bertarak. Kalau tidak, bagaimanakah dia orang boleh bekerdja sama dengan al-Maseh, dan toeroet ambil bahagian dalam penjangkalan, pengoerbanan, kesabaran, dan kemoerahannja? GI 94.1

Kepada pemoeda-pemoeda sekarang ini sebagai kepada Timotioes, adalah ditoedjoekan perkataan ini. “Hendaklah radjin engkau dalam menghadapkan dirimoe kepada Allah seperti seorang jang telah dioedji dan seperti seorang hamba jang mengadjarkan perkataan jang benar itoe betoel-betoel.” “Tetapi boeangkanlah segala napsoe orang moeda dan toentoetlah akan kebenaran dan pertjaja dan kasih dan damai dengan segala orang jang menjembah Toehan dengan soetji hatinja.” “Djanganlah barang seorang mentjelakan hai moedamoe melainkan hendaklah engkau mendjadi soeatoe toeladan bagai segala orang jang pertjaja, baik dengan perkataan, baik dengan kelakoean, baik dengan kasih, baik dengan roh, baik dengan pertjaja, baik dengan kesoetjian.”2 GI 94.2

Bahwa pemikoel-pemikoel beban diantara kita sedang djatoeh dalam kematian. Banjak dari pada pemoeka-pemoeka kita jang teroetama dalam memadjoekan segala atoeran pembaharoe- an jang kita adakan sebagai satoe persekoetoean, soedah melewati hidoep pertengahan serta bersoeroet dalam kekoeatan badan dan pikiran. Maka pertanjaan jang penting ini bolehlah diseboetkan, Siapakah jang akan mengisi tempat mereka itoe? Kepada siapakah akan diserahkan segala kepentingan geredja sekarang kalau pemegangpemegang bendera sekarang akan djatoeh? Kita tidak bisa berboeat jang lain, melainkan memandang dan berharap sadja sama pemoeda-pemoeda sekarang jang mesti memikoel tanggoengan jang berat itoe. Dia orang mesti mengambil pekerdjaan jang ditinggalkan oleh pengerdja-pengerdja jang soedah meninggal, dan perdjalanan mereka itoe akan nanti menentoekan nasibnja geredja kalau kebaikan, peragamaan, dan perbaktian akan menang; atau kedjahatan dan penjangkalan atas agama mesti mentjemankan dan meroesakkan segala apa jang baik didalamnja. GI 94.3

Bahwa pengerdja-pengerdja jang lebih toea haroes mendidik jang lebih moeda dengan atoeran dan toeladan, serta membahagikan pesanan jang soedah ditaroebkan Allah keatas poendak mereka itoe. Atas pemoeda-pemoeda ini mesti ditanggoengkan pikoelan jang lebih berat. Pertanjaan jang satoe-satoenja tentang mereka itoe, adalah, Sanggoepkah mereka itoe menahakan diri dan berdiri dimoeka dalam kebersihan kelaki-lakian jang soedah diberikan Allah kepadanja, serta membentji segala apa jang beroepakan kedjahatan? GI 95.1

Beloem pernah ada pertaroehan jang begitoe banjak seperti sekarang ini; djoega beloem pernah ada boeah-boeah jang begitoe besar diharap sebagai bergantoeng kepada toeroenan zaman sekarang ini. Sekali-kali djangan pemoeda-pemoeda itoe berpikir jang dia orang boleh mengisi sesoeatoe tempat pekerdjaan dengan tiada mempoenjai satoe kelakoean jang baik. Djanganlah mereka itoe berharap akan memetik boeah anggoer atau boeah ara dari pada pokok doeri. GI 96.1

Satoe tabiat baik mesti diberdirikan dalam tiap-tiap hari. Segala sifat jang membikin pemoeda-pemoeda itoe boleh madjoe dalam pekerdjaan Allah, mestilah diperolehi oleh menggoenakan segala pengetahoean mereka itoe, oleh memperbaiki tiap-tiap pemberian soerga, dan oleh selaloe berhoeboeng dengan Asal segala keboedian. Dia orang tidak patoet bersenang diri oleh sebab mendapat pemberian jang rendah. Tabiat-tabiatnja Joesoep dan Daniel adalah mendjadi tjontoh-tjontoh jang baik kepada mereka itoe; dan dalam hidoepnja Djoeroeselamat itoe sendiri dia orang boleh dapat toeladan jang sempoerna. GI 96.2

Kepada smoea adalah diberikan waktoe akan menjempoernakan tabiatnja. Semoea orang boleh menggenapi djawatan jang ditentoekan dalam maksoed Allah jang besar. Toehan soedah terima Samoeil dari pada ketjilnja, karena hatinja ada bersih. Dia soedah dipersembahkan kepada Allah sebagai soeatoe persembahan jang dikoedoeskan, dan Toehan soedah boeat dia satoe pantjaran terang. Kalau pemoeda-pemoeda sekarang maoe menjerahkan dirinja sebagai Samoeil, maka Toehan maoe menerima serta memakai mereka itoe dalam pekerdjaannja. Dari hal hidoep mereka itoe, maka bolehlah dia orang berkata beserta Daoed, “Ja Allah, dari pada ketjilkoe telah Kau adjar akoe, maka sampai kepada hari ini bolehlah akoe memberi tahoe segala perboeatanmoe jang adjaib itoe.”3 GI 96.3