Goeroe Indjil

24/137

PAOELOES, RASOEL KEPADA ORANG KAPIR

Jang teroetama berdiri dimoeka semoea orang jang telah dipanggil akan mengabarkan indjil alMaseh itoe, ialah rasoel Paoeloes. Dialah jang patoet mendjadi satoe tjontoh kepada tiap-tiap soeroehan dalam kesetiaan, perbaktian, dan oesaha jang teroes-meneroes. Tentang kesoetjian pekerdjaan soeroehan Allah, adalah penga'laman dan pengadjarannja itoe mendjadi satoe pertolongan dan keilhaman kepada semoea pengerdja indjil. GI 80.1

Sebeloem pertobatannja, Paoeloeslah seorang jang soeka menganianja pengikoet-pengikoetnja al-Maseh. Tetapi dekat gerbangnja kota Damsjik waktoe satoe soeara kedengaran kepadanja, terang dari soerga soedah menerangi djiwanja. Dan dalam kenjataan jang datang kepadanja disana tentang Dia jang soedah tersalib, dia melihat satoe hal jang mengoebahkan hidoepnja. Moelai dari sitoe, maka ketjintaan sama Toehan segala kemoeliaan itoelah jang melampaui semoeanja. Kepadanja soedahlah diberikan pekerdjaaan indjil, jaitoe, akan memashoerkan “kenjataan rahasia jang terlindoeng beberapa zaman dahoeloe.” 1 “Ialah soeatoe bedjanah pilihan bagaikoe,” katanja Malaekat jang kelihatan sama Ananias, “akan membawa namakoe kepada segala orang kapir dan kepada radja-radja dan kepada bani Israil.” 2 GI 80.2

Sepandjang pekerdjaannja jang lama itoe, Paoeloes tidak pernah moendoer dari pada kesetiaannja sama al-Maseh. “Hai saudara-saudara, tidak koesangka akan dirikoe,” dia menoelis kepada orang Pilippi, “bahwa jaitoetelah soedah koetjapai; melainkan satoe perkara ini djoega koeboeat, jaitoe akoe meloepakan perkara-perkara jang dibelakang dan akoe melangsoeng kepada perkara jang dihadapan dan berlari-larilah akoe menoedjoe alamat itoe, soepaja akoe beroleh berkat panggilan Allah jang dari atas, jaitoe dalam alMaseh Isa.” 3 GI 81.1

Hidoepnja Paoeloeslah soeatoe hidoep jang penoeh dengan keradjinan. Dari satoe kota kepada kota jang lain, dan dari satoe negeri kepada negeri jang lain, dia berdjalan keliling serta mentjeriterakan. dari hal saiib, dan menangkap banjak djiwa kepada indjil, serta mendirikan geredja-geredja. Dia menanggoeng banjak tentang geredja-geredja ini sehingga dia toeliskan banjak soerat pengadjaran kepada mereka itoe. Seringkali dia bekerdja akan mentjari nafkahnja. Tetapi dalam semoea hidoepnja jang sangat radjin itoe, dia tidak pernah meloepakan toedjoeannja jang terbesar,—jaitoe berlari-lari kapada berkat pemanggilan Allah. GI 81.2

Paoeloes selaloe menoendjoekkan keadaan soerga dalam hidoepnja. Orang-orang jang bertjampoer gaoel dengan dia merasa pengaroe dari pada perhoeboengannja dengan al-Maseh. Sebenarnja, bahwa tjontoh dalam hidoepnja itoelah jang soedah menentoekan dalam hati orang lain tentang kebenaran perchotbahannja. Disinjlah terletak koeasa kebenaran itoe. Bahwa pengaroe satoe kehidoepan jang soetji memang sangat berkoeasa dan tidak bisa ditoelakkan. GI 81.3

Hatinja rasoel itoe sangat panas dengan ketjintaan kepada orang-orang berdosa, dan dia goenakan segala koeasanja akan menangkap djiwa. Tiadalah lagi satoe pengerdja jang boleh dibandingkan dengan dia. Berkat-berkat jang dia terima soedah diberikannja kepada orang lain. Beloem pernah dia loepa akan membitjarakan dari hal Djoeroeselamat, serta menolong orang-orang jang berkesoesahan. Kapan sadja dia boleh mendapat satoe tempat dimana orang soeka mendengar, selaloe dia tjoba akan melawan kesalahan dan memimpin kakinja orang-orang laki-laki dan perempoean kepada djalan kebenaran. GI 82.1

Paoeloes tidak pernah meloepakan tanggoengan jang ditaroehkan diatasnja sebagai satoe soeroehan al-Maseh; dia tahoe bahwa kalau djiwa-djiwa itoe hilang lantaran koerang pendjagaannja, maka Allah nanti toentoet darah mereka itoe dari pada tangannja. Katanja, “Sebab pada hari ini akoe menjatakan kepadamoe bahwa akoe ini soetji dari pada darah kamoe sekalian.”4 “Jang telah akoe mendjadi hambanja sekadar karoenia Allah, jang dianoegerahkannja kepadamoe karena kamoe, soepaja kami menjampaikan sabda Allah, jaitoe rahasia jang dahoeloe terlindoeng zaman berzaman dan toeroen-menoeroen, tetapi sekarang jaitoe dinjatakan kepada segala orang soetjinja. Maka kepada mereka itoelah dikehen- daki Allah menjatakan bagaimana besar kekajaan kemoeliaan rahasia ini diantara segala orang kapir, jaitoe al-Maseh diantara kamoe, mendjadi pengharapan kemoeliaan adanja, jang kami kabarkan dengan memberi nasihat kepada tiap-tiap orang dan mengadjar tiap-tiap orang dengan segala akal-boedi, soepaja boleh kami menghadapkan tiap-tiap orang itoe dengan sempoernanja dalam al-Maseh Isa. Maka dalam ini djoega akoe berlelah serta bergoemoel sekadar koeatnja, jang berlakoe dalam akoe dengan koeasa adanja.” 5 GI 82.2

Perkataan inilah satoe oekoeran dari pada kemadjoean, tetapi semoea boleh mentjapai oekoeran ini asal sadja dia orang menjerahkan diri dibawah pengaroenja Goeroe jang besar itoe, dan beladjar tiap-tiap hari dalam sekolahnja. Bahwa koeasa Allah tidak ada perhinggaannja; dan hamba jang merapatkan dirinja boleh menerima koeasa jang mendjadi baoe-baoean kepada hidoepnja orang-orang jang mendengar sama dia. GI 83.1

Paoeloes poenja toelisan toendjoekkan bahwa hamba indjil itoe haroes mendjadi tjontoh dalam kebenaran jang diadjarkannja, dan djangan “mendatangkan sjak dengan barang soeatoe perkara poen, soepaja djangan djawatan itoe ditjelakan.”6 Kepada Titoes dia soedah toeliskan: “Demikian poen berilah nasihat kepada orang laki-laki jang moeda-moeda, soepaja mereka itoe bertarak. Maka dalam segala perkara hendaklah engkau menjatakan dirimoe soeatoe toeladan kebadjikan dan lagi dalam pengadjaranmoe poen njatakanlah kesoetjian dan moetabir dan toeloes dan perkataan sah, jang ta'dapat ditjela, soepaja orang jang melawan itoe mendjadi maloe, sebab soeatoe kedjahatan poen tiada, jang dapat dikatakannja akan halmoe.” 7 GI 83.2

Dari hai pekerdjaannja dia soedah loekiskan dalam toelisannja kepada orang Korinti: “Melainkan dalam segala perkara kami menjatakan diri kami seperti hamba Allah dengan banjak sabar dan dalam sengsara dan dalam mara-bahaja dan dalam kepitjikan. Dalam sesak dan dalam pendjara dan hoeroe-hara dan dalam berlelah dan berdjaga dan berlapar. Dengan kesoetjian dan dengan pengetahoean dan dengan pandjang sabar dan dengan kemoerahan dan dengan Rohoe'lkoedoes dan dengan kasih jang tidak berpoera-poera. Dan dengan perkataan jang benar dan dengan koeasa Allah dan dengan alat sendjata kebenaran pada sebelah kiri dan kanan. Dengan kemoeliaan dan kehinaan dengan kabar jang djahat dan kabar jang baik, seperti orang penipoe, maka benar hati djoega. Seperti orang jang tidak kekenalan, maka dikenal baik-baik, seperti orang jang mati, tetapi sesoenggoehnja kami hidoep, seperti orang jang disiksa, maka tidak sempat diboenoeh, seperti orang jang berdoeka tjita, maka senantiasa bersoeka-tjita djoega; seperti orang papa, maka mengajakan banjak orang; seperti orang jang tidak mempoenjai barang sesoeatoe, maka mempoenjai djoega semoeanja.” 8 GI 84.1

Hatinja rasoel Paoeloes penoehlah dengan satoe perasaan tentang tanggoengannja jang berat; dan dia bekerdja dalam persatoean jang rapat sekali dengan Dia jang mendjadi air mata keadilan, pengasihan, dan kebenaran; dan dia soedah berlekat kepada kajoe salib sebagai pengakoean dari kemadjoeannja. Tjintanja Djoeroeselamat itoelah jang soedah menolong sama dia dalam segala pergeloetannja dengan dirinja dan begitoe djoega pertempoerannja melawan kedjahatan. Sebagai pegawai dalam pekerdjaan al-Maseh dia soedah madjoe kemoeka melawan kebentjian doenia ini dan perlawanan dari pada moesoeh-moesoehnja. GI 84.2

Keperloean jang perloe boeat geredja itoe pada zaman sekarang ini ialah satoe tentera pengerdja sebagai Paoeloes; orang-orang jang soedah mendidik dirinja kepada kegoenaan, orang-orang jang soedah menga'lami dari hal barang-barang kesoergaan, dan djoega jang soedah dipenoehi keradjinan. Perloe sekali sama orang-orang jang koedoeskan dan menjerahkan dirinja; orang-orang jang berani dan benar, jang dalam hatinja adalah al-Maseh “mendjadi pengharapan kemoeliaan adanja,” 9 dan jang soedah dikenakan bara api jang soetji kepada bibirnja akan mengadjarkan “sabda itoe.”10 Karena kekoerangan pengerdja-pengerdja jang sedemikian itoe maka pekerdjaan Allah mendjadi lemah, dan kesalahan-kesalahan jang berbahaja sebagai ratjoen soedah roesakkan kelakoean dan hidoep kebanjakan orang dalam doenia ini. GI 85.1

Sedang hamba-hamba kebenaran jang setia itoe mengoerbankan hidoepnja sekarang, siapakah jang maoe mengganti mereka itoe? Maoe- kah pemoeda-pemoeda kita menerima tanggoengan soetji jang soedah diserahkan kepada tangan bapanja? Adakah dia orang bersedia akan memenoehi” tempat-tempat jang soedah kosong lantaran meninggalnja hamba-hamba jang setia itoe? Akan diperhatikanlah pesanan rasoel Paoeloes itoe? Bagaimanakah boleh panggilan akan bekerdja itoe didengar sedang mereka itoe dikelilingi oleh kegemaran jang tama' dan keinginan jang memikat pemoeda-pemoeda sekarang? GI 85.2