Goeroe Indjil
BELADJAR AL-KITAB
Pendeta-pendeta jang maoe bekerdja madjoe boeat keselamatannja djiwa-djiwa itoe mestilah djadi moerid-moerid jang radjin beladjar al-Kitab dan orang-orang jang soeka minta do'a. Ialah satoe dosa bagai orang-orang jang tjoba adjarkan Perkataan itoe kepada orang lain sedang dia orang ada lalai akan beladjar. Adakah kebenaran jang dipegangnja itoe berkoeasa? kalau begitoe haroeslah dia orang memegangnja dengan bidjaksana. Maksoednja haroeslah hal itoe dihadapkan dengan terang dan koeat. Dari semoea orang jang ada diatas boemi ini, bahwa haroeslah semoea orang jang memashoerkan pekabaran boeat zaman ini mengerti al-Kitabnja, dan kenal betoel-betoel sama kesaksian pertjajanja. Seorang jang tidak beroleh pengetahoean dari Perkataan hidoep itoe, tiadalah berhak akan tjoba mengadjar orang lain dalam djalan kesoerga. GI 353.2
Al-Kitab itoelah atoeran pertjaja dan pengadjaran kita. Tiada lagi barang soeatoe jang boleh menggerakkan pikiran dan mengoeatkan ingatan itoe lain dari pada peladjaran atas Perkataan Allah. Tiadalah lagi boekoe jang begitoe ber- koeasa akan meninggikan segala pikiran atau memberikan kesehatan kepada kekoeatan otak sebagai kebenarannja al-Kitab jang loeas dan moelia itoe. Kalau sadja perkataan Allah ada dipeladjari sebagaimana haroesnja, maka orang-orang itoe nanti djadi berpikiran loeas. bertabiat moelia. dan bertoedjoean tetap jang djarang sekali kedapatan dalam zaman sekarang ini. GI 353.3
Beriboe orang jang melajani dalam mimbar itoe ada kekoerangan sifat otak dan tabiat jang perloe oleh sebab tidak radjinkan diri beladjar perkataan Allah. Dia orang merasa poeas dengan pengetahoean jang ketjil dari kebenaran perkataannja Allah, dan dia orang lebih soeka akan roegi selebih-lebihnja dari pada mentjari dengan radjin sama harta jang tersemboeni itoe. GI 354.1
Bidoean Mazmoer itoe menjatakan, “Maka segala pesanmoe telah koetaroeh dalam hatikoe, soepaja djangan akoe berdosa kepadamoe.”1 Dan Paoeloes menoeliskan kepada Timotioes, “Maka segenap al-Kitab telah diilhamkan Allah dan jaitoe bergoena akan pengadjaran dan djawab dan akan membaiki dan akan nasihat dalam kebenaran; soepaja sempoernalah oemat Allah dan lengkap betoel kepada segala kebadjikan.”2 GI 354.2
Hidoepnja Allah, jang memberikan hidoep kepada doenia ini, adalah dalam Perkataannja. Bahwa oleh perkataannja Toehan Isa soedah semboehkan penjakit dan memboeangkan hantoe-setan. Oleh perkataannja djoega Dia soedah tenangkan gelombang laoet dan hidoepkan orang mati; dan orang banjak soedah bersaksi bahwa perkataannja adalah berkoeasa. Dia soedah bitjarakan perkataan Allah sebagi Dia soedah bitjarakan hal itoe kepada semoea penoelisnja Wasiat jang Lama. Bahwa Kitab Soetji itoe adalah kenjataannja al-Maseh. Hanja ialah jang djadi asal kekoeasaan kita. GI 354.3
Perkataan ini boekanlah menahankan keradjinan. Tetapi ia memboeka dihadapan penjelidik jang radjin itoe djalan keradjinan. Ia boekan meninggalkan orang-orang dalam kebimbangan dengan tiada satoe toedjoean, tetapi ditaroehkannja dihadapan mereka itoe toedjoean jang paling tinggi dari semoea,—jaitoe, menangkap djiwa kepada al-Maseh. Ia taroehkan dalam tangan itoe satoe lampoe jang menerangi djalan kesoerga. Ia beri tahoe dari hal kekajaan jang tidak bisa ditjari itoe, harta jang djaoeh dari pada kiraan. GI 355.1
Perkataan Allah itoelah jang djadi oekoerannja tabiat. Oleh memberikan perkataan ini, maka Allah soedah taroehkan kita akan memiliki satoe-satoe kebenaran jang perloe kepada keselamatan. Beriboe-riboe telah mengambil air dari pada perigi hidoep ini akan tetapi masih sadja banjak bekal disitoe. Beriboe-riboe telah berdirikan Toehan dihadapannja, dan oleh memandang soedah terganti kedalam peta jang sama itoe. Tetapi pentjari-pentjari jang radjin ini boekanlah sia-siakan perkara-perkara jang moelia dan soetji ini. Beriboe-riboe lagi nanti boleh beroesaha dalam pekerdjaan mentjari rahasianja keselamatan. GI 355.2
Selagi pengerdja itoe beladjar hidoepnja alMaseh, dan mengenangkan roepa tabiat pekerdjaannja, maka satoe-satoe penjelidikan baharoe nanti menoendjoekkan sesoeatoe hal jang lebih menarik hati dari pada jang soedah dinjatakan. Peladjaran itoe tidaklah bisa habis. Peladjaran dari hal mendjelmanja al-Maseh, pengoerbanannja jang mendamaikan, dan pekerdjaannja mengentara, nanti bikin otaknja moerid jang radjin itoe bekerdja selama-lamanja; dan memandang kesoerga dengan tahoen-tahoen jang tidak terhitoeng, dia nanti berseroe, “Maka tiada sjak lagi, besarlah rahasia ibadat itoe.”3 GI 356.1
Kita bitjarakan dari pekabaran malaekat pertama dan jang kedoea itoe, dan pikir bahwa kita beroleh beberapa pengetahoean tentang pekabaran malaekat jang ketiga itoe. Tetapi selama kita poeaskan hati dengan satoe pengetahoean jang ketjil, kita akan tidak lajak mendapat pemandangan jang lebih terang atas kebenaran itoe. Dia jang meninggikan perkataan hidoep itoe mestilah ambil waktoe akan beladjar al-Kitab dan mentjari hatinja sendiri. Akan mengalpakan hal ini, dia nanti tidak tahoe bagaimana akan melajani sama keperloeannja djiwa-djiwa itoe. Akan tetapi moerid jang radjin dan rendah hati dan jang mentjari oleh do'a jang tekoen dan peladjaran kebenaran sebagai ada dalam Toehan Isa, soenggoeh nanti mendapat oepah. Dia tjari pertolongan, boekan dari pada pikirannja manoesia pengarang, melainkan dari pada mata air boedi dan pengetahoean; dan dibawah pimpinannja ma- laekat-malaekat soetji, dia beroleh satoe pengertian jang terang atas kebenaran itoe. GI 356.2
Boekannjalah oleh kekoeatan atau koeasanja manoesia kebenaran itoe boleh ditanamkan dalam hati orang, “melainkan oleh Rohkoe djoega jaitoe akan djadi, demikianlah sabda Toehan semesta alam sekalian.”4 Boekannjalah oleh perangai atau bahasanja sesoeatoe orang jang mengabarkan perkataan itoe jang berboeat pekerdjaannja djadi madjoe. Paoeloeslah jang menanamkan dan Apoloslah jang menjirami, tetapi Allahlah jang menoemboehkan. Peramahannja satoe pendeta sama perkataan Allah dan penoeroetannja kepada kemaoean soetji itoelah jang memberikan kemadjoean kepada oesahanja. GI 357.1
Hati jang menerima perkataan Allah itoe boekanlah sebagai satoe lopak jang beroeap, atau seperti satoe kolarn air jang botjor. Ialah sebagai satoe soengai goenoeng jang selaloe diisi oleh mata air jang mengalir dari batoe kepada batoe jang lain serta menjegarkan orang-orang jang penat, haoes, dan berat bebannja. GI 357.2
Satoe pengetahoean sama kebenarannja Kitab Soetji itoelah nanti membikin goeroe kebenaran itoe satoe oetoesannja al-Maseh. Roh pengadjarannja al-Maseh nanti memberikan koeasa dan ketentoean kepada pengadjarannja dan permintaan do'anja. Kesaksiannja boekanlah djadi sempit dan tidak hidoep; dia tidak nanti berikan pengadjaran jang sama selamanja akan dioelangoelangi; karena pikirannja nanti terboeka kepada penerangan jang selaloe dari pada Roh Soetji. GI 357.3
“Barang siapa jang makan dagingkoe dan minoem darahkoe,” katanja al-Maseh, “padanja djoega adalah hidoep jang kekal.” “Maka seperti Bapa, jang hidoep menjoeroehkan Dakoe dan Akoe poen hidoep oleh Bapa, demikian poen akan orang jang makan Akoe akan hidoep olehkoe.” “Bahwa Roh djoega jang menghidoepkan; . . . . Adapoen perkataan jang koekatakan kepadamoe jaitoe roh dan hidoep adanja.”5 GI 358.1
Apabila hamba-hambanja Allah tahoe dengan sebenarnja arti perkataan ini, maka zatnja kehidoepan jang kekal akan terdapat dalam pekerdjaan indjilnja. Pengadjaran jang djinak dan mati itoe nanti berhenti. Alasan kebenaran indjil itoe nanti dihadapkan dalam terang jang baharoe. Nanti adalah satoe pengertian jang baharoe sama kebenaran itoe, satoe kenjataan dan koeasa jang boleh dilihat semoea. Semoea orang jang boleh doedoek dibawah satoe pekerdjaan indjil jang begitoe, kalau merasa betoel-betoel sama pengaroenja Roh Soetji, nanti merasa kekoeasaannja satoe hidoep jang baharoe. Apinja ketjintaan Allah nanti dinjatakan dalam mereka itoe. Sifat-sifatnja nanti dibangoenkan akan mengenal ketjantikan dan kemoeliaannja kebenaran itoe. GI 358.2
Pendeta jang berboeat perkataan Allah itoe teroes djadi sobatnja nanti selaloe membawa kebenaran jang bagoes dan baroe poen. Rohnja alMaseh nanti datang atasnja, dan Allah nanti bekerdja dengan perantaraannja akan menolong orang-orang jang lain. Roh Soetji nanti mengisi pikiran clan hatinja dengan pengharapan dan keberanian dan gambaran al-Kitab, dan semoea ini nanti diberikan kepada orang-orang jang dibawah pengadjarannja. GI 358.3
* * * * *
Kita beroleh dalam al-Kitab itoe petoeanja Allah jang tidak bisa gagal. Pengadjarannja jang diperboeat, nanti mentjakapkan orang-orang boeat djawatan pekerdjaan mana sekali poen. Ialah soearanja Allah jang berbitjara tiap-tiap hari kepada djiwa itoe. Pekerdjaan Roh Soetji ialah akan menerangi pengertian jang goeram, akan melembekkan hati jang keras dan tama', akan menaloekkan pemberontak, dan akan menjelamatkan dia dari pada pengaroenja doenia jang tjemar. Permintaan do'anja al-Maseh bagai moerid-moeridnja adalah, “Soetjikanlah kiranja mereka itoe oleh kebenaranmoe; maka sabdamoe itoelah kebenaran adanja.” Pedangnja Roh Soetji, jaitoe perkataan Allah, menoesoek hatinja orang berdosa serta mengiris-irisnja. Apabila pengadjarannja kebenaran itoe dioelangkan dengan tiada pengaroe jang soetji atas djiwanja jang bitjara itoe, kebenaran itoe poen tiada berkoeasa atas jang mendengarnja, melainkan ditoelakkan sebagai keliroe; maka jang bitjara itoe nanti tanggoeng sendiri atas djiwa-djiwa jang hilang itoe. GI 359.1