Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

100/291

Akhir Kejahatan

Para nabi klasik menggambarkan gambaran indah bumi sebagai surga yang dipulihkan, di mana kejahatan tidak akan berkuasa lagi dan manusia akan hidup dalam damai satu sama lain dan dalam harmoni dengan alam. Suatu keadaan simbolis berasal dari Yesaya: KN 154.2

Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersamasama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermainmain dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. (Yes. 11: 6—9; lih. Yes. 2:4; 65:25; Yeh. 34:25; Hos. 2: 18) . Menariknya, mitos Sumeria tentang Enki dan Ninhursag menggambarkan situasi di mana “Singa tidak membunuh” dan “serigala tidak mengejar domba.” 52 Teks Sumeria lainnya, “ Enmerkar and Lordof Aratta” juga mengungkapkan ide yang sama: KN 154.3

“Suatu hari tidak akan ada ular, tidak ada kalajengking,
Tidak akan ada hyena, atau singa,
Tidak akan ada anjing (liar) maupun serigala,
Dan dengan demikian tidak akan ada rasa takut atau gentar,
Karena manusia tidak akan memiliki musuh.
Pada hari itu tanah Subur dan Hamazi,
Serta Sumer berlidah ganda—gundukan besar kekuatan bangsawan
Bersama dengan Akkad-gundukan yang memiliki semua yang sesuai—
Dan bahkan tanah Martu, beristirahat di padang rumput hijau,
Ya, seluruh dunia orang-orang yang diperintah dengan baik,
Akan dapat berbicara dengan Enlil dalam satu bahasa!” 53
KN 155.1

Keserupaan seperti itu menunjukkan bahwa kerinduan untuk keharmonisan dengan alam dan manusia lain, dan suatu kehidupan konsekuensi dari rasa damai dan keamanan, tidak terbatas pada orang Israel, tetapi juga harapan yang dipendam oleh beberapa penyair dan orang bijak non-Israel. Dengan demikian, singularitas tema kenabian ini tidak terletak terutama pada kebaruan ide, tetapi di artikulasi dalam kerangka monoteisme alkitabiah dan sejarah keselamatan sebagaimana diungkapkan dalam Alkitab. Sementara dalam teks-teks Timur Dekat kuno gagasan tentang tempat kedamaian dan keamanan yang sempurna muncul terutama dalam teks-teks mitos tanpa fokus yang jelas tentang bagaimana dan melalui siapa surga itu dapat dicapai, para nabi menempatkan akhir dari kejahatan dan pemulihan semua hal-hal dalam konteks rencana Tuhan secara keseluruhan untuk memulihkan ciptaan ke keadaan dan tujuan semula. KN 155.2