Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

86/291

Tipologi

Cara lain di mana para penulis Alkitab menggunakan Kitab Suci menunjukkan bahwa mereka berbagi pemahaman tertentu tentang hubungan antara perjanjian yang dapat digambarkan sebagai tipologi. 31 Yaitu, orang-orang, pe-ristiwa-peristiwa, dan lembaga-lembaga tertentu “dirancang khusus” oleh Allah “untuk meramalkan penggenapan eskatologi antitipikal mereka yang terpenuhi dalam Kristus dan kenyataan-kenyataan Injil yang dibawa oleh Kristus.” 32 KN 132.3

Ilustrasi pemahaman tipologi dari Kitab Suci oleh para penulis Perjanjian Baru ini adalah kemunculan beberapa kata typos (“tipe”). 33 Suatu tipe adalah bayangan yang ditahbiskan secara Ilahi dari realitas masa depan (seseorang, peristiwa atau lembaga) yang akan menjadi lebih besar dan lebih lengkap (“antitipe/yang dibayangkan”). Salah satu contoh dari penggunaan tipe ini ditemukan dalam deskripsi Paulus tentang Adam sebagai “tipe orang yang akan datang,” merujuk pada Yesus (Rm. 5: 14). Ayat-ayat di sekitarnya (12—21) mengatur serangkaian kontras yang rumit antara Adam sebagai kepala pertama umat manusia tetapi yang membawa dosa, kematian, dan penghukuman ke dunia dan Kristus, kepala kemanusiaan baru, yang membawa kebenaran, hidup, dan pembenaran bagi mereka yang menerima “karunia cuma-cuma” (ayat 17). Kejadian tambahan typos menarik korelasi antara perjanjian dalam hal suatu peristiwa (pemberontakan Israel di padang belantara adalah peringatan bagi gereja, 1 Kor. 10: 6, 11) dan sebuah lembaga (tempat kudus duniawi mencerminkan surgawi yang asli, Ibr. 8: 5). KN 133.1

Selain penggunaan indikator bahasa ini, ada cara lain di mana hubungan tipologi diambil dalam Perjanjian Baru. Dalam Injil Matius, misalnya, Yesus menunjuk pada Yunus tiga hari tiga malam di dalam perut ikan besar sebagai “tanda” (sēmeion) yang menggambarkan kematian dan kebangkitan-Nya yang akan datang dan bahwa pekerjaan-Nya lebih besar (Mat. 12:38-41). 34 Agaknya menempatkan pemahaman tipologi pada narasi Perjanjian Lama, ada pengakuan eksplisit (ayat 40) bahwa Yunus sendiri secara puitis menggambarkan pengalamannya yang mengerikan dalam istilah-istilah seperti itu (Yun. 2: 1—6) , dengan demikian memungkinkan korelasi kemudian dibuat. 35 KN 133.2

Yesus juga menegaskan bahwa Mesias yang diharapkan (ho christos) bukan hanya anak Daud tetapi “Tuan”nya Daud (Mrk. 12:35—37, mengutip Mzm. 110:1) KN 133.3

Kata kerja serumpun sēmainō yang relatif jarang, yang hanya muncul enam kali dalam Perjanjian Baru, digunakan untuk menggambarkan deskripsi metaforis Yesus tentang kematian-Nya yang mendekat (Yoh. 12:33; 18:32; bdk. 21: 19) dan bahasa simbolik yang digunakan menyampaikan pesan kitab Wahyu (1: 1). dan bahwa pekerjaannya sendiri lebih besar daripada pekerjaan Salomo (Mat. 12: 42). 36 Ini sepertinya mengenali kenyataan bahwa dalam mazmur-mazmur tertentu Daud secara puitis menggambarkan pengalamannya dalam bahasa yang melampaui apa yang dapat diterapkan semata-mata pada raja sejarah sebagai “anak” Allah (mis. Mzm. 2; 22).37 Mengingat janji Allah yang kudus kepada Daud (2 Sam. 7:12—16; bdk. 23:5) dan kemudian pengumuman kenabian bahwa Allah akan membangkitkan seorang Daud Baru (Yes. 11:1—5; Yer. 23:5, 6; 33:20, 21; Yeh. 21:25— 37; Hos. 3:4, 5; Amos 9:11, 12; Mi. 5:2-4; Za. 8:3; bdk. Kej. 49:10; Mzm. 132:11), para penulis Perjanjian Baru mengidentifikasi Yesus sebagai sosok mesianik yang digambarkan oleh raja Israel dan diantisipasi oleh para nabi. 38 Menambahkan lebih jauh pada bagian-bagian Perjanjian Lama yang menggambarkan kedatangan Mesias, Yesus, dalam menggambarkan diri-Nya sebagai “gembala” Israel (Mrk. 14: 27; Yoh.10: 1-16) , mengisyaratkan bahwa, melalui pengumpulan-Nya akan “domba” Allah (Yeh. 34:23, 24; 37:24, 25; Yer. 23: 1-4) dan melalui kematian-Nya yang semakin dekat (Za. 13: 7), nubuat sedang digenapi. KN 133.4

Kiasan yang dibuat oleh para penulis Alkitab juga dapat menyarankan hu-bungan tipologi. Sebagai contoh, beberapa referensi pada penghakiman terakhir yang berapi-api (Mzm. 50:3, 4; 97:2—5; Mi. 1:3, 4; 1 Kor. 3: 13; 2 Tes. 1: 8; 2 Ptr. 3: 12), dan khususnya ke “lautan api” (Why. 20:9, 14; bdk. Mzm. 46: 6; Nah. 1:5, 6) , tampaknya mengidentifikasi banjir Nuh sebagai tipe/bayangan penghancuran dunia yang paling hebat. Bahkan ada setidaknya satu contoh peristiwa di masa depan yang digunakan sebagai tipe yang mengantisipasi dan berkorelasi dengan peristiwa yang lebih besar lagi di masa depan. Dalam Wacana Olivet, Yesus meng-gambarkan kehancuran Yerusalem yang akan datang (Mat. 24:15; bdk. Dan. 9:26, 27) 39 dan kemudian mulai menggunakan peristiwa masa depan ini sebagai jenis kehancuran yang akan terjadi pada akhir dunia (Mat. 24:27, 28/Luk. 21:25, 26). KN 134.1

--- KN 134.2

36. KN 134.3

37. KN 134.4

38. KN 134.5

39. KN 134.6