Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

75/291

Yudas dan Kitab Henokh

Surat pendek Yudas pada dasarnya merupakan upaya untuk melawan pe-ngaruh guru palsu di komunitas orang percaya (ayat 3, 4) . Yudas menekankan dengan cara tertentu penghakiman Allah terhadap mereka. Dia mendukung argumennya yang mengutip nubuatan Henokh. Nubuatan ini tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi ditemukan dalam sebuah buku ekstra-kanonik Yahudi yang disebut 1 Henokh. 59 Buku ini berisi bahan-bahan yang disusun antara abad keempat SM dan awal Era Kristen. 60 Yudas memperkenalkan kutipan, dengan mengatakan, “Henokh, keturunan ketujuh dari Adam bernubuat tentang orang-orang ini.” Dia menerapkan apa yang dikatakan Henokh pada situasi yang dihadapi gereja pada zamannya. Inilah nubuatan itu: KN 115.1

Yudas (NIV) KN 115.2

“Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan” (ayat 14, 15) . KN 115.3

1 Henokh 1: 9 61 KN 116.1

“Dan lihatlah! Dia datang dengan sepuluh ribu orang suci-Nya untuk menghukum semua, dan untuk memusnahkan semua orang fasik: dan untuk menghukum semua manusia dari semua kefasikan mereka yang telah mereka lakukan dengan fasik, dan dari semua hal-hal sulit yang telah diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Dia ” KN 116.2

Yudas mengutip perikop untuk menetapkan bahwa Tuhan akan datang untuk menghakimi perbuatan dan perkataan para guru palsu. Dia menekankan perbuatan buruk mereka (ayat 16) . Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan mengenai kutipan itu. Pertama, isinya alkitabiah. Teks ini menggambarkan kedatangan Allah (suatu teofani) di mana Ia diiringi beribu-ribu orang suci (malaikat). Gagasan ini berasal dari Ulangan 33: 2 dan, dalam konteks penghakiman, juga ditemukan dalam Daniel 7: 10, 18, 22, 25. Bahasa yang digunakan untuk mengonotasikan universalitas penghakiman sama dengan apa yang kita temukan dalam Yeremia 25: 30, 31 dan Yesaya 66: 15,16. Bahasa tentang penyelewengan semua manusia tampaknya menggemakan bahasa yang digunakan dalam Kejadian 6- 9. 62 Dengan kata lain, ide-ide yang terkandung dalam nubuatan dari Henokh ditemukan dalam kanon Alkitab dan, oleh karena itu, bersifat nubuatan. KN 116.3

Kedua, Yudas jelas mengadaptasi kutipan itu untuk tujuannya sendiri. Ia memahami kedatangan Allah (theophany) untuk merujuk pada kembalinya Kristus disertai oleh para malaikat. 63 Orang-orang jahat itu termasuk guru-guru palsu dengan cara tertentu, sementara di dalam Henokh mereka adalah orang-orang jahat di bumi. Ketiga, tampaknya Yudas menggunakan kutipan itu karena dia menemukan di dalamnya artikulasi ide-ide yang ingin dia sampaikan kepada komunitas Kristen yang dia tulis. Dia memodifikasinya sedikit, tetapi tetap mempertahankan konten Alkitabnya. Keempat, ia kemungkinan besar mengaitkan nubuatan itu dengan Henokh karena dokumen yang ia kutip membuat nya ditugaskan kepadanya. Dokumen ini terkenal dan dihormati di kalangan orang Yahudi dan Kristen Yahudi, 64 sehingga memberikan alasan baik lain bagi Yudas untuk mengutip darinya. 65 Meskipun demikian, 1 Henokh 66 tidak pernah mencapai status kanonik. Yang penting adalah bahwa teks dari dokumen yang mengklaim mengandung nubuatan spesifik dari Henokh sekarang, di bawah ilham Ilahi, dipilih oleh nabi dan ditempatkan untuk melayani doktrin Kristen. KN 116.4