Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah
Dalam Kehidupan Pribadi
Nabi dapat melakukan kesalahan, melakukan dosa, atau melakukan kesalahan dalam perilaku pribadi mereka. Sayangnya, Alkitab memberi banyak contoh. Perhatikan para nabi berikut: KN 41.4
A. Abraham (Kej. 12—25), yang tidak selalu percaya pada Tuhan, berbohong tentang istrinya dan memintanya untuk berbohong (dua kali), dan menikahi Hagar. Namun, ia bertumbuh di dalam Tuhan, dan setelah kematiannya dibuat suatu pernyataan yang mencengangkan tentang dia: “Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku” (Kej 26: 5, ESV). KN 41.5
B. Musa (Kel. 2: 14; BU. 20: 11, 12; UI. 32: 51) , membunuh seorang penjaga Mesir dan dua kali memukul Bukit Batu (alih-alih berbicara dengannya). Namun, Allah dalam kasih-Nya yang kekal menyatakan tentang dia: “Sejak itu, tidak ada nabi yang bangkit di Israel seperti Musa, yang Tuhan kenal muka dengan muka” (UI. 34: 10). KN 41.6
C. Daud (2 Sam. 11; 12), misalnya, melakukan perzinaan dan membunuh sahabatnya untuk menutupi dosanya. Namun, Allah memberikan kesaksian yang paling luar biasa ketika Dia berkomunikasi dengan Raja Yerobeam: “Aku telah mengoyakkan kerajaan dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu, tetapi engkau (Yerobeam) tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hatinya dan hanya melakukan apa yang benar di mata-Ku” (1 Raj. 14: 8). KN 42.1
D. Bileam (Bil. 22—25) adalah contoh yang sangat negatif karena kecintaannya pada uang, keegoisannya, dan nasihat jahatnya—seorang nabi sejati yang murtad! KN 42.2
Di sisi lain, kita perlu mengamati kehidupan para nabi: Henokh, Yusuf, dan Daniel dengan hati-hati karena tidak ada catatan kesalahan mereka (Kej. 5: 22—24; 50:19—21; Dan. 6:4, 5, 22)! Sebuah refleksi penting keluar dari ringkasan singkat ini, yaitu, bahwa para nabi sejati adalah manusia dalam arti bahwa mereka dapat berbuat dosa dan membuat kesalahan dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi mereka tidak tetap berdosa! Salah satu pernyataan terbaik dari pertobatan sejati adalah Daud (lihat Mzm. 32, 51, 139; Dan 9:4—20). KN 42.3