Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

141/291

Bab 10—Karunia Nubuat di Gereja Mula-Mula dan Abad Pertengahan

John W. Reeve dan Rodrigo Galiza

Narasi pemahaman yang berkembang tentang karunia rohani bernubuat di abad-abad awal Kekristenan melibatkan berbagai perspektif, seperti siapa yang dianggap sebagai nabi sejati, peran nubuat dalam liturgi, karakteristik nabi palsu, dan banyak lainnya. Meskipun kami menyebutkan ini sebagai bagian dari narasi kami, itu bukan tujuan utama kami. Kami secara singkat berfokus pada peran nabi yang berkeliling (pengkhotbah) dalam membentuk struktur gerejawi dalam Kekristenan. KN 240.1

Sebagaimana akan menjadi jelas dalam narasi kami, di awal Kekristenan karunia nubuat dipahami secara umum sebagai yang memungkinkan seseorang untuk membedakan dan memproklamirkan kebenaran. Seorang nabi, kemudian, adalah pemberita kebenaran. Inilah sebabnya mengapa peran seorang nabi tumpang tindih dengan peran seorang guru dan pengkhotbah. Tetapi tidak setiap guru/pengkhotbah yang dianggap sebagai nabi sejati. Untuk orang-orang Kristen mula-mula, seorang nabi Ilahi adalah orang yang menyatakan hal-hal yang benar yang berkaitan dengan Yesus sebagai Kristus dari Allah; dengan demikian, mereka berbicara dari/untuk Allah kepada manusia. 1 KN 240.2

Untuk singkatnya, penggunaan akan sumber-sumber Kristen kami selektif. Kami menekankan literatur tiga abad pertama karena pandangan kami bahwa lintasan waktu itu pada umumnya menjadi normatif tentang bagaimana umat Kristen Katolik akan bereaksi terhadap karunia bernubuat. Kami percaya karakter berpindah-pindah (tidak terkendali) dari nabi-nabi sejati dan munculnya nabi-nabi palsu menyebabkan gereja sebagai organisasi semakin bergantung pada otoritas gereja setempat untuk arahan Ilahi. Namun, ini tidak menghalangi orang Kristen di luar hierarki yang mapan untuk mengklaim karunia bernubuat. Kami berusaha untuk secara akurat menjelaskan ketegangan rumit ini antara mengendalikan atau dikendalikan oleh Roh Kudus melalui pengalaman mereka yang terlibat dalam kisah-kisah berikut dan untuk menganalisis mereka yang mengaku memiliki karunia nubuat Roh. KN 240.3