Hidup yang Terbaik

140/187

Penciptaan Bumi

Pekerjaan penciptaan tidak dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan manakah yang dapat menerangkan rahasia kehidupan? HT 393.2

“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang kita tidak dapat kita lihat.” 11 HT 393.3

“Akulah Tuhan... yang menjadikan terang dan menciptakan gelap....
Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini...
Akulah yang menjadikan bumi dan menciptakan manusia
di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit,
dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.”
“Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan.” 12
HT 394.1

Pada penciptaan bumi, Allah tidak bergantung pada benda yang sudah ada sebelumnya. “Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.” 13 Segala sesuatu, materi atau rohani, tampil di hadapan Tuhan Allah dengan suara-Nya dan telah diciptakan demi maksud-Nya sendiri. Langit dengan segenap bentaranya, bumi dengan segala isinya, terjadi oleh napas mulut-Nya. HT 394.2

Pada penciptaan manusia telah nyata perantaraan dari Allah yang berkepribadian. Ketika Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya, sosok manusia itu sempurna dalam segala susunannya, tetapi tanpa nyawa. Kemudian Allah yang berpribadi dan diri-Nya ada itu menghembuskan napas hidup kepada sosok tersebut, lalu manusia menjadi makhluk hidup yang cerdas. Seluruh bagian tubuh manusia itu bergerak. Jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, lidah, tangan, kaki, panca indera, kecakapan otak, semuanya mulai bekerja, dan semua itu diatur oleh hukum. Manusia menjadi suatu jiwa yang hidup. Melalui Kristus yang adalah Firman, Allah yang berpribadi itu menciptakan manusia dan memberkatinya dengan kecerdasan dan kuasa. HT 394.3

Substansi kita tidak tersembunyi dari pada-Nya ketika kita dijadikan secara rahasia; mata-Nya melihat substansi kita, namun belum sempurna, dan di dalam kitab-Nya semua anggota tubuh kita dicatat walaupun mereka belum ada. HT 394.4

Di seluruh urutan makhluk, Allah merencanakan agar manusia, puncak dari pekerjaan penciptaan-Nya, harus mengungkapkan pikiranNya dan menyatakan kemuliaan-Nya. Tetapi manusia tidak boleh meninggikan dirinya sebagai Allah. HT 394.5

“ Bersorak-soraklah bagi Tuhan,...
“Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

“Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita,
umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

“Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!”

“Tinggikanlah Tuhan, Allah kita,
dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus!
Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita.” 14
HT 395.1

Allah senantiasa sibuk menopang dan menggunakan benda-benda ciptaan-Nya sebagai hamba-hamba-Nya. Ia bekerja melalui hukum-hukum alam, menggunakannya sebagai alat-alat-Nya. Benda ciptaan itu tidak bertindak sendiri. Alam dalam pekerjaannya menyaksikan hadirnya kecerdasan dan agen yang aktif dari satu Oknum yang bergerak di dalam segala benda menurut kemauan-Nya. HT 395.2

“Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di sorga.
Kesetiaan-Mu tetap dari keturunan ke keturunan;
Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.
Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang,
sebab segala sesuatu melayani Engkau.”

“Tuhan melakukan apa yang dikehendaki-Nya,
di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya.” ...

“Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.” 15
HT 395.3

Bukan karena kuasa yang sudah menjadi sifatnya maka dari tahun ketahun bumi mengeluarkan hasilnya yang melimpah dan terus berputar mengelilingi matahari. Tangan Dia yang Kekal itu terus-menerus bekerja menuntun planet ini. Adalah kuasa Allah yang terus-menerus bekerja untuk menjaga bumi agar tetap pada porosnya. Adalah Allah yang menerbitkan matahari di langit. Ia membuka jendela surga dan menurunkan hujan. HT 396.1

“Ia menurunkan salju seperti bulu domba
dan menghamburkan embun beku seperti abu.”
“Apabila Ia mendengarkan suara-Nya,
menderulah bunyi air di langit,
Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi,
Ia membuat kilat serta dengan hujan,
dan mengeluarkan angin dari perbendaharaan-Nya.” 16
HT 396.2

Oleh kuasa-Nya semua tanaman bertumbuh dengan subur, setiap helai daun muncul, setiap kuntum bunga mekar, setiap buah berkembang. HT 396.3

Mekanisme tubuh manusia tidak dapat dipahami sepenuhnya; hal menghadapkan satu rahasia yang membingungkan orang yang paling cerdas. Bukanlah hasil dari suatu mekanisme, yang sekali bergerak akan terus bekerja, maka denyut jantung berlangsung dan napas demi napas. Di dalam Allah kita hidup dan bergerak dan menikmati keadaan kita. Jantung yang berdebar, nadi yang berdenyut, setiap saraf dan otot dalam mekanisme yang hidup, dijaga teratur dan giat oleh Allah yang senantiasa ada. HT 396.4

Alkitab menunjukkan kepada kita Allah di tempat-Nya yang tinggi dan suci, bukanlah dalam keadaan bermalas-malas, bukan diam dalam kesunyian, tetapi dikelilingi oleh sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu malaikat kudus, semua menunggu perintah untuk melakukan kehendak-Nya. Melalui para pesuruh ini, Ia berkomunikasi secara aktif dengan setiap bagian dari seluruh kerajaan-Nya. Oleh Roh-Nya Ia hadir di mana-mana. Melalui pengantaraan Roh-Nya dan para malaikat-Nya, Ia melayani anak-anak manusia. HT 396.5

Di atas kerumitan bumi ini Ia duduk bertahta; segala sesuatu terbuka di hadapan pengamatan Ilahiat-Nya; dan dari kekekalan-Nya yang agung itu dan khidmat itu Ia memerintah menurut pemeliharaan-Nya yang terbaik. HT 397.1

“Aku tahu, ya Tuhan, bahwa manusia tidak berkuasa
untuk menentukan jalannya,
dan orang yang berjalan tidak berkuasa
untuk menetapkan langkahnya.”

“Percayalah pada Tuhan dengan segenap hatimu,....
Akuilah Dia dalam segala lakumu,
maka Ia akan meluruskan jalanmu.”

“Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju
kepada mereka yang takut akan Dia,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.”

“Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah....”
“Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub
sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan Allahnya.”

“ Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
Ia senang kepada ‘keadilan dan hukum.’
Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi
dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu,
sedang pinggang-Mu berikan keperkasaan.”
“Engkau, yang meredakan deru lautan,...
dan kegemparan bangsa-bangsa!”
HT 397.2

“Tempat terbitnya pagi dan petang Kau buat bersorak-sorai.”
“Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan,
jejak-Mu mengeluarkan lemak.”

“Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh
dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Mata sekalian orang menantikan Engkau,
dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya;
Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan
mengenyangkan segala yang hidup.” 17
HT 398.1