Surga

7/24

Bab 3—Kedatangan Kedua Kali Yang Dijanjikan Sepanjang Sejarah

Kunci kepada Sejarah —Pemahaman pada Pengharapan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah kunci yang membuka semua sejarah yang terjadi, dan menjelaskan semua pelajaran masa depan. — Letter, hlm. 218, 1906 dikutip dalam Evangelism, hlm. 220. Sg 25.1

Diceritakan kepada Henokh —“Dan Henokh juga, keturunan ketujuh dari Adam, bernubuat tentang ini, berkata, Lihatlah, Tuhan datang dengan sepuluh ribu orang Kudus-Nya” Yudas 14. ... Ajaran tentang kedatangan Kristus diberitahukan pada masa-masa permulaan, kepada mereka yang setia berjalan bersama Tuhan. Nabi dengan karakter Ilahi ini mewakilkan kondisi kekudusan yang mana umat Allah, yang ingin terangkat ke surga, harus miliki. — The Review and Herald, 31 Juli 1888 dikutip dalam That I May Know Him, hlm. 348. Sg 25.2

Persembahan Korban sebagai Peringatan Tetap —Pada zaman bapa-bapa persembahanpersembahan korban dikaitkan dengan penyembahan Ilahi yang melembagakan suatu peringatan yang tetap tentang kedatangan Juruselamat, dan dengan demikian hal itu ada dalam seluruh upacara pelayanan Bait Suci sepanjang sejarah Israel. Dalam pekerjaan pelayanan kemah pertemuan, dan kemudian pekerjaan pelayanan di Bait Suci yang menggantikannya, orang banyak telah diajar setiap hari, dengan perantaraan bentukbentuk dan bayangan, kebenaran-kebenaran agung berhubungan erat dengan kedatangan Kristus sebagai Penebus, Imam Besar dan Raja; serta setiap sekali tahun pikiran mereka diarahkan jauh ke depan kepada kesudahan peristiwaperistiwa dalam peperangan besar antara Kristus dan Setan, penyucian terakhir semesta alam dari dosa dan orang-orang berdosa. Sg 25.3

Korban-korban dan persembahanpersembahan dalam upacara yang dilembagakan oleh Musa senantiasa menunjuk kepada pelayanan yang lebih baik, bahkan pelayanan di surga. Bait Suci di bumi merupakan “kiasan masa sekarang,” di mana dipersembahkan baik pemberian-pemberian dan korban-korban; dua tempat kudusnya adalah “melambangkan apa yang ada di surga;” karena Kristus, Imam Besar kita, sekarang sedang “melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia” Ibrani 9: 9, 23; 8: 2. - Prophets and Kings, hlm. 684, 685. Sg 26.1

Penyembelihan Domba Paskah adalah bayangan kematian Kristus. Paulus berkata, “Sebab Anak Domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus” 1 Korintus 5: 7. Berkas buah-buah sulung yang pada waktu Paskah dilambai-lambaikan di hadirat Tuhan adalah lambang kebangkitan Kristus. Paulus berkata mengenai kebangkitan Tuhan dan umat-Nya, “Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya” 1 Korintus 15: 23. Sg 26.2

Seperti berkas-berkas yang dilambai-lambaikan itu, yaitu buah-buah yang pertama masak yang dikumpulkan sebelum musim menuai, Kristuslah buah sulung dari penuaian kekal umat tebusan yang pada kedatangan-Nya kelak akan dikumpulkan ke dalam lumbung Tuhan. - Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 417. Sg 26.3

Kabar Baik — Pekabaran Injil yang diberikan oleh murid-murid Kristus adalah pemberitahuan dari hal kedatangan-Nya yang pertama kepada dunia ini. Pekabaran itu membawa kepada manusia kabar kesukaan mengenai keselamatan melalui iman dalam Dia. Yaitu menunjukkan lebih lanjut kepada kedatangan-Nya yang kedua kali dalam kemuliaan untuk menebus umat-Nya dan menampilkan di hadapan manusia pengharapan, melalui iman dan penurutan, membagikan warisan orang kudus dalam terang. Pekabaran ini diberikan kepada manusia seka-rang ini, dan pada saat ini ditambahkan dengan pemberitaan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali yang sudah dekat itu. Tanda-tanda yang telah diberikan Yesus sendiri mengenai kedatangan-Nya telah dipenuhi dan melalui pengajaran Firman Allah kita dapat mengetahui bahwa Tuhan sudah dekat di muka pintu. Sg 27.1

Yohanes dalam buku Wahyu menubuatkan pemberitaan pekabaran Injil itu terjadi sejenak sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Ia melihat seorang malaikat terbang “di tengahtengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum dan ia berseru dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya’ ” Wahyu 14: 6, 7. Sg 27.2

Dalam nubuatan ini, amaran mengenai penghakiman dengan pekabaran yang berhubungan dengan hal itu, diikuti dengan kedatangan Anak manusia di awan-awan. Pemberitaan mengenai penghakiman adalah suatu pemberitahuan tentang kedatangan Kristus yang kedua kali sudah dekat. Dan pekabaran ini disebut Injil yang kekal. Oleh sebab itu khotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, pemberitahuan tentang dekatnya masa itu, ditunjukkan menjadi suatu bagian yang penting dari Injil kebenaran. — Perumpamaan-Perumpamaan Tuhan Yesus , hlm. 161, 162. Sg 27.3

Doa yang Yesus Ajarkan —“Datanglah Kerajaan-Mu” Matius 6: 10. Allah adalah Bapa kita, yang mengasihi dan memperhatikan kita sebagai anak-anak-Nya; Dia juga Raja Kekal alam semesta. Perhatian-Nya pada kerajaan-Nya haruslah menjadi perhatian kita juga, dan kita juga harus bekerja untuk pembangunan kerajaan-Nya. Sg 28.1

Murid-murid Kristus telah menanti kedatangan segera kerajaan kemuliaan-Nya, tetapi dalam memberi doa ini Yesus mengajarkan bahwa kerajaan itu belum didirikan. Mereka harus berdoa untuk kedatangan-Nya di masa depan. Doa mereka tersebut juga merupakan jaminan bagi mereka. Meskipun mereka tidak melihat datangnya kerajaan itu di zaman mereka, fakta bahwa Yesus telah meminta mereka berdoa untuk kerajaan itu adalah bukti bahwa dalam waktunya Allah sendiri hal itu pasti datang. Sg 28.2

Kerajaan kasih karunia Allah sekarang sedang dibangun, sebagaimana setiap hari jiwa-jiwa yang penuh dosa dan memberontak akan menyerah pada kedaulatan kasih-Nya. Akan tetapi pembangunan kerajaan-Nya yang lengkap tidak akan terjadi sampai kedatangan Kristus yang kedua kali “Maka pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi” Daniel 7: 27. Mereka akan mewarisi kerajaan yang dipersiapkan bagi mereka “sejak dunia dijadikan” Matius 25: 34. Dan Kristus akan mengambil bagi diri-Nya sendiri kuasa-Nya yang besar dan akan memerintah. Sg 28.3

Gerbang surga sekali lagi akan diangkat, dan bersama sepuluh ribu kali sepuluh ribu dan beribu-ribu orang-orang suci, Juruselamat kita akan tampil sebagai Raja segala raja dan Tuan atas segala tuan. Yahwe Immanuel “akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.” “Kemah Allah” ada ditengah-tengah manusia, “dan Ia akan diam bersama-sama dengan me-reka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka” Zakharia 14: 9, Wahyu 21: 3. Sg 29.1

Tetapi sebelum waktu itu datang, Yesus berkata, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa” Matius 24:14. Kerajaan-Nya tidak akan datang sampai kabar baik tentang kasih karuniaNya telah disebarkan ke seluruh dunia. Oleh karena itu, sementara kita memberikan hidup kita kepada Tuhan, dan memenangkan jiwa-jiwa lain kepada-Nya, kita mempercepat kedatangan kerajaan-Nya. Hanya mereka yang mengabdikan diri kepada pelayanan-Nya akan berkata, “Ini aku, utuslah aku!” Yesaya 6: 8, untuk mencelikkan mata yang buta, untuk mengubah manusia, “dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memiliki pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan” Kisah Para Rasul 26:18—mereka berdoa dengan tulus, “Datanglah Kerajaan-Mu.”— Thoughts from the Mount of Blessing, hlm. 107-109. Sg 29.2

Janji yang Memberikan Sukacita — Sementara Kristus terangkat ke surga, tangan-Nya diulurkan untuk memberkati murid-murid-Nya, sekumpulan awan dari para malaikat menerima Dia dan menyembunyikan Dia dari pandangan mereka. Ketika para murid memandang dengan mata yang tegang untuk melihat sekilas kali yang terakhir Tuhan mereka yang terangkat, dua ma-laikat dari kerumunan sukacita berdiri di dekat mereka dan berkata, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” Kisah Para Rasul 1: 11. Sg 30.1

Para murid dipenuhi dengan sukacita besar. Berulang kali mereka mengulangi kata-kata yang Kristus telah sampaikan kepada mereka dalam pengajaran-Nya yang terakhir, sebagaimana dicatat dalam pasal keempat belas, kelima belas, keenam belas, dan ketujuh belas dari Yohanes; dan setiap orang memiliki sesuatu yang ingin dikatakan tentang pengajaran, terutama yang berkaitan dengan kata-kata dari buku Yohanes pasal keempat belas.... Sg 30.2

Janji bahwa Dia akan datang lagi, dan juga pemikiran bahwa Dia telah meninggalkan damai bagi mereka, telah memenuhi hati mereka dengan sukacita. — Letter, hlm. 55, 1886 dikutip dalam The Upward Look, hlm. 357. Sg 30.3

Yohanes Melihat Sejarah dari Orangorang Tebusan — Yohanes dikuatkan untuk hidup di hadapan Tuhannya yang dipermuliakan. Kemudian di hadapan pemandangannya yang ajaib terbukalah kemuliaan surga. Ia diizinkan melihat takhta Allah dan, melihat di seberang mengenai pertentangan dunia, memandang orang banyak yang berjubah putih dari orangorang tebusan. Ia mendengar musik dari malaikat-malaikat surga dan nyanyian kemenangan dari mereka yang telah menang oleh darah Anak Domba dan perkataan kesaksian mereka. Dalam penyataan yang diberikan kepadanya telah bukakan pemandangan demi pemandangan keinginan yang luar biasa dalam pengalaman umat Allah, dan sejarah gereja yang telah dinubuatkan sampai kepada penutupan zaman. Dalam gambaran-gambaran dan simbol-simbol, pelajaran-pelajaran yang sangat penting telah dikemukakan kepada Yohanes, yang ia telah catat, supaya umat Allah yang hidup pada zamannya dan pada abad-abad yang akan datang boleh mempunyai pengertian yang cerdas tentang bahaya dan konflik di hadapan mereka. — Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 491. Sg 30.4

Nubuatan Diyakinkan — Kita harus mempunyai pengetahuan tentang Kitab Suci, bahwa kita dapat menelusuri penjelasan nubuat dan ... melihat bahwa hari itu sudah dekat, sehingga dengan semangat dan usaha yang bertumbuh kita dapat menasihati satu sama lain untuk setia. ... Menyerahkan iman kita? Kehilangan kePercayaan diri kita? Menjadi tidak sabar? Tidak, tidak. Kita tidak akan memikirkan hal-hal tersebut. Lihatlah bagaimana nubuatan-nubuatan tertentu telah dan sedang digenapi. Marilah kita mengangkat kepala kita dan bersukacita karena penebusan kita sudah dekat. Ini lebih dekat daripada saat pertama kali kita percaya. Baiklah kita menunggu dengan sabar, dipenuhi dengan keberanian dan iman. Baiklah kita mempersiapkan orang-orang berdiri di hari perhitungan terakhir.— The Review and Herald, 31 Juli 1888 dikutip dalam That I May Know Him, hlm. 348. Sg 31.1

Janji-Nya Memberi Keteguhan Hati — Lebih dari seribu delapan ratus tahun telah berlalu sejak Juruselamat memberikan janji kedatanganNya. Selama berabad-abad, firman-Nya telah memenuhi dengan keteguhan hati pengikut-Nya yang setia. Janji itu belum terpenuhi tetapi tidak ada yang kurang dari kepastian yaitu firman yang telah disampaikan. — The Review and Herald , 13 November 1913 dikutip dalam Our High Calling, hlm. 367. Sg 32.1