Surga

6/24

Bab 2— Janji-Nya Akan Dipenuhi

Inti Sari dari Kitab Suci —Salah satu kebenaran yang paling menggembirakan dan paling mulia yang dinyatakan di dalam Alkitab ialah kedatangan Kristus yang kedua kali, untuk menyempurnakan pekerjaan besar penyelamatan. Bagi umat musafir Allah yang sudah lama berdiam sementara di “daerah bayang-bayang maut,” telah memberikan suatu pengharapan yang ber-harga yang mendatangkan sukacita, yaitu janji kedatangan-Nya kembali, yang menjadi “kebangkitan dan hidup,” untuk “membawa pulang umat-Nya yang terbuang.” Doktrin mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali adalah inti dari Kitab Suci. Sejak pasangan yang pertama melangkah meninggalkan Taman Eden, anak-anak yang beriman telah menunggu kedatangan Yang Dijanjikan untuk menghancurkan kuasa yang me-rusak itu dan untuk membawa mereka kembali ke Taman Eden yang telah hilang. Sg 19.1

Orang-orang saleh zaman dahulu berharap pada kedatangan Mesias di dalam kemuliaan, sebagai penyempurna pengharapan mereka. Henokh, keturunan yang ketujuh dari Adam yang tinggal di Taman Eden, yang selama tiga abad berjalan bersama-sama dengan Allah di dunia mi, telah diizinkan memandang dari jauh kedatangan Penebus, Penyelamat. “ Sesungguhnya,” katanya, “Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya hendak menghakimi semua orang” Yudas 14, 15. Ayub pada malam kesusahannya, berseru, “ Tetapi aku tahu, Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit dari atas debu: ... tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat, ... mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain” Ayub 19: 25-27.— Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 314. Sg 19.2

Untuk Membawa Umat-Nya Pulang —Kristus telah menyatakan bahwa Ia akan datang kedua kalinya, untuk mengumpulkan umat-Nya yang setia kepada-Nya. “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan - Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain” Matius 24: 30, 31— Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 38. Sg 20.1

Janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali harus tetap segar dalam pikiran muridmurid-Nya. Yesus yang sama yang mereka lihat sedang naik ke surga, akan datang kembali, untuk membawa kepada-Nya mereka yang ada di bumi yang telah memberikan dirinya dalam pelayanan-Nya. Suara yang sama yang berkata kepada mereka, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman,” akan mengatakan kepada mereka selamat datang ke hadirat-Nya dalam kerajaan surga.— Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 28. Sg 20.2

Pengumuman atau pemberitahuan tentang kedatangan Kristus seharusnya menjadi kabar baik dan kabar kesukaan besar sebagaimana yang pernah dikabarkan malaikat-malaikat kepada para gembala di Bethlehem. Mereka yang mengasihi Juruselamat dengan sungguh-sungguh tidak bisa tidak akan menyambut dengan kesukaan pemberitahuan yang terdapat di dalam firman Tuhan, bahwa Ia yang menjadi pusat pengha-rapan hidup kekal, akan datang kembali, bukan untuk dihinakan, dibenci dan ditolak seperti pada waktu kedatangan-Nya yang pertama, tetapi dengan kuasa dan kemuliaan untuk menebus umatNya. Hanya mereka yang tidak mengasihi Yesus Juruselamat saja yang ingin supaya Ia jangan datang, dan tidak ada lagi bukti yang lebih meyakinkan bahwa gereja telah memisahkan diri dari Allah daripada permusuhan dan gangguan yang ditimbulkan oleh pekabaran yang dikirim dari surga ini.— Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 355, 356. Sg 20.3

Kebenaran-kebenaran ini sebagaimana dinyatakan dalam Wahyu 14 sehubungan dengan “Injil kekal,” akan membedakan gereja Kristus dari dunia ini pada waktu kedatangan-Nya. Karena sebagai akibat dari pekabaran rangkap tiga, diumumkan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Dan pekabaran ini adalah pekabaran yang terakhir diberikan sebelum kedatangan Tuhan. Segera sesudah pemberitahuan itu, Anak Manusia yang dilihat oleh nabi, datang dalam kemuliaan untuk menuai dunia ini.— The Great Controversy, hlm. 453, 454. Sg 21.1

Bebas dari Dosa —Bumi ini telah dijalani oleh Anak Allah. Dia datang untuk membawa terang dan kehidupan bagi manusia, untuk membebaskan mereka dari belenggu dosa. Ia akan datang kembali dalam kuasa dan kemuliaan agung, untuk menerima bagi diri-Nya mereka yang selama hidup ini telah mengikuti jejak-Nya.— Letter, hlm. 117, 1903 Sg 21.2

Penebusan yang Menjadikan Kita Milik Allah” — Maksud Allah semula dalam penciptaan bumi ini telah digenapi saat bumi dijadikan tempat yang kekal bagi orang-orang yang ditebus. “Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.” Waktunya tiba di mana orang-orang kudus yang memandang dengan rindunya sejak pedang yang menyala-nyala mengusir pasangan yang pertama dari Taman Eden — waktu untuk “penebusan yang menja-dikan kita milik Allah”. Semula bumi diberikan kepada manusia sebagai kerajaan, oleh pengkhianatannya kerajaan itu ada di tangan Setan, dan begitu lama dipegang oleh musuh yang perkasa, telah dibawa kembali oleh rencana penebusan besar. Sg 21.3

Segala sesuatu yang hilang oleh Adam yang pertama akan dikembalikan oleh Adam yang kedua. Nabi itu berkata, “Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit Putri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dulu, kerajaan atas putri Yerusalem.” Dan Paulus menunjuk kepada “penebusan yang menjadikan kita milik Allah.” Sg 22.1

Allah telah menciptakan bumi untuk didiami oleh makhluk yang bahagia dan kudus. Maksud itu digenapi, bilamana pembaruan diadakan oleh kuasa Allah yang membebaskan manusia dari dosa dan kesusahan, bumi akan menjadi rumah kekal bagi manusia yang telah ditebus.—The Review and Herald, 22 Oktober 1908 dikutip dalam Membina Keluarga Bahagia , hlm. 516. Sg 22.2

Untuk Membuat Semua Menjadi Baru —Pekerjaan penebusan akan sempurna. Di tempat dosa merajalela, rahmat Allah akan makin berkelimpahan. Bumi sendiri, justru ladang yang dikatakan Setan sebagai hak miliknya, bukan hanya akan ditebus tetapi juga dimuliakan. Dunia kita yang kecil ini, karena akibat laknat dosa merupaka - satu - satunya noda hitam dalam alam semesta ciptaan-Nya yang mulia, akan dihormati melebihi segala dunia lain yang ada di alam semesta Allah. Di sinilah tempat Anak Allah telah tinggal di antara manusia; tempat Raja Kemuliaan hidup, menderita dan mati, — di sinilah apabila kelak Ia membarui segala sesuatu, bait Allah akan ada di antara manusia “Ia akan diam Bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” Maka sepanjang zaman yang kekal, mereka akan memujimuji Dia karena Karunia-Nya yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, Imanuel, “Allah menyertai kita.” Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 21, 22. Sg 22.3

Harga Penebusan Disadari — Harga penebusan kita itu tidak akan disadari sampai orangorang tebusan itu kelak berdiri dengan Penebus di hadapan takhta Allah. Pada hari itu kelak ketika segala kemuliaan rumah yang kekal itu memancar ke dalam pancaindra kita yang terpesona itu, kita pun akan mengingat bahwa Yesus telah meninggalkan semuanya ini untuk kepentingan kita, bahwa Ia bukan saja meninggalkan istana surga, melainkan mengambil risiko kegagalan dan kematian yang kekal untuk menebus kita. Pada masa itu kelak kita pun akan meletakkan semua mahkota kita di kaki-Nya, serta menyanyikan nyanyian, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Wahyu 5: 12 — Alfa dan Omega , jld. 6, hlm. 126, 127. Sg 23.1

Tujuan Bumi Dipenuhi — Tuhan “yang mem-bentuk bumi dan menjadikannya dan yang me-negakkannya, — dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami” Yesaya 45: 18. Maksud itu akan digenapi, bilamana, dibarui oleh kuasa Allah dan dibebaskan dari dosa dan kesedihan, itu akan menjadi tempat kediaman umat tebusan untuk selama-lamanya. “Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa” Mazmur 37: 29. “Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya” Wahyu 22: 3.— Sejarah Para Nabi, hlm. 68. Sg 23.2

Penderitaan Yesus untuk Menyelamatkan —Saya telah melihat keindahan surga. Saya mendengar para malaikat menyanyikan lagu-lagu kegembiraan dengan pujian, hormat, dan kemuliaan bagi Yesus, Saya kemudian menyadari kasih yang menakjubkan dari Anak Allah. Dia meninggalkan semua kemuliaan, semua kehormatan yang Dia miliki di surga, dan sangat tertarik dengan keselamatan kita umat manusia sehingga Dia dengan sabar dan tabah menanggung setiap penghinaan dan mengabaikan yang manusia dapat timpakan kepada-Nya. Dia terluka, dipukul, dan memar; Dia direntangkan di atas salib Golgota dan menderita kematian yang paling menyiksa untuk menyelamatkan kita dari maut, agar kita dapat dibasuh dengan darah-Nya dan dibangkitkan untuk hidup bersama-Nya di rumah-rumah yang sedang Dia persiapkan bagi kita, untuk menikmati cahaya dan kemuliaan surga, untuk mendengar para malaikat bernyanyi, dan bernyanyi bersama mereka. — Testimonies for the Church , jld. 1, hlm. 123, 124. Sg 24.1