Surga
Bab 4— Umat Allah Dilepaskan
Allah Mewujudkan Kekuatan-Nya pada Waktu Tengah Malam —Suatu suara yang jelas dan merdu didengar oleh umat Allah, yang berkata, “Lihat ke atas,” dan sementara mengangkat mata mereka melihat ke langit, mereka melihat pelangi perjanjian. Awan hitam yang murka yang menutupi cakrawala terbelah, dan seperti Stefanus, mereka menatap ke dalam surga dan melihat kemuliaan Allah dan Anak Manusia yang duduk di atas takhta-Nya. Dalam rupa Ilahi, mereka melihat dengan jelas tanda-tanda kehinaanNya, dan dari bibir-Nya mereka mendengar permohonan yang disampaikan kepada Bapa dan malaikat-malaikat suci, “Ya Bapa, Aku mau suPaya di mana pun Aku berada, mereka juga bersama-sama dengan Aku” Yohanes 17: 24. Sg 33.1
Sekali lagi suatu suara musik yang merdu dengan nada kemenangan, terdengar mengatakan, “Mereka datang! Mereka datang! Kudus, tidak bercela dan tidak bernoda. Mereka telah memelihara firman-Ku, mereka akan berjalan di antara malaikat-malaikat.” dan bibir yang pucat dan gemetar dari mereka yang berpegang teguh dalam imannya meneriakkan suatu sorak kemenangan. Sg 33.2
Pada tengah malamlah Allah menyatakan kuasa-Nya untuk kelepasan umat-Nya. Matahari tampak, bercahaya dalam keperkasaannya, Tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat menyusul silih berganti dengan cepat. Orang-orang fasik melihat pemandangan itu dengan ketakutan dan keheranan, sementara orang-orang benar memandang kesukaan besar itu sebagai tanda kelepasan mereka. Segala sesuatu di alam ini kelihatannya berubah. Sungai-sungai berhenti meng-alir. Awan-awan hitam tebal muncul dan saling berbenturan satu sama lain. Di tengah-tengah langit yang sedang marah itu ada suatu ruang terbuka dengan kemuliaan yang tak terlukiskan, dari sana datang suara Allah bagaikan suara gemuruh air, yang berkata, “Sudah terlaksana!” Wahyu 16: 17. — Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 671, 672. Sg 33.3
Landasan Bumi Tampaknya Memberi Jalan —Ada gempa bumi yang besar. Cakrawala tampak terbuka dan tertutup. Kemuliaan dari takhta Allah tampaknya memancar. Gunung-gunung berguncang seperti buluh ditiup angin, dan batu-batu kasar tersebar di setiap sisi. Ada suara gemuruh saat badai datang. Laut mengamuk. Terdengar jeritan badai, seperti suara setan dalam misi penghancuran. Seluruh bumi mengembang dan membengkak seperti ombak laut. Permukaannya putus. Landasannya tampak seperti memberi jalan. Rangkaian pegunungan tenggelam. Pulau-pulau yang dihuni menghilang dengan kehidupan yang ada di dalamnya. Pelabuhan laut yang telah men-jadi seperti kejahatan Sodom ditelan oleh air yang mengamuk. Hujan es besar, yang mana “seberat seratus pon,” Wahyu 16: 21 sedang melakukan pekerjaan penghancuran. Kota-kota paling membanggakan di bumi direndahkan. Istana-istana yang mahal, yang mana orang-orang besar dunia telah melimpahi kekayaan mereka untuk memuliakan diri mereka sendiri, hancur berantakan di depan mata mereka. — The Spirit of Prophecy, jld. 4, hlm. 453, 454. Sg 34.1
Kebangkitan Khusus Sebelum Yesus Muncul — Kuburan-kuburan terbuka, dan “banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangkit, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.” Daniel 12:2. Semua yang telah mati di dalam iman kepada pekabaran malaikat yang ketiga, akan keluar dari kuburan dengan dimuliakan, akan mendengar perjanjian damai Allah dengan mereka yang telah memelihara hukum-Nya. “Juga yang telah menikam Dia, “Wahyu 1: 7, mereka yang mengejek dan mencemoohkan derita kematian Kristus, dan penentang paling keras kebenaranNya dan umat-Nya, dibangkitkan untuk memandang Dia dalam kemuliaan-Nya, dan memandang penghormatan yang diberikan kepada mereka yang setia dan menurut. Sg 34.2
Awan tebal masih menutupi langit, namun matahari kadang-kadang menembusinya, tampak bagaikan mata Yahwe yang penuh dendam. Kilat yang dahsyat memancar dari langit membungkus dunia ini dengan nyala api. Di atas gemuruhnya guntur dan suara-suara yang misterius dan mengerikan, diumumkanlah kebinasaan orang-orang fasik itu. Kata-kata yang diucapkan tidak dimengerti oleh semua orang, tetapi dimengerti dengan jelas oleh guru-guru palsu. Mereka yang sesaat sebelumnya begitu sembrono, begitu sombong dan membangkang, begitu bersuka dalam melakukan kekejaman kepada umat Allah yang memelihara hukum-Nya, sekarang dipenuhi dengan ketakutan dan gemetar dalam kengerian. Ratapan mereka terdengar mengatasi suara unsur-unsur bumi. Iblis mengakui KeIlahian Kristus, dan gemetar di hadapan hadirat-Nya, sementara manusia memohon belas kasihan dan menyembah dalam ketakutan yang menyedihkan.— Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 672, 673. Sg 35.1
Sepuluh Hukum Dinyatakan kepada Semua Orang di Langit — Melalui celah-celah di awanawan bersinarlah sebuah bintang yang kecemerlangannya bertambah empat kali lipat dibandingkan dengan kegelapan. Ia membawa harapan dan sukacita kepada orang-orang yang setia, tetapi kekerasan dan murka kepada pelanggarpelanggar hukum Allah. Mereka yang telah mengorbankan segalanya bagi Kristus sekarang merasa aman, terlindung bagaikan berada di tempat tersembunyi di rumah Tuhan. Mereka telah diuji, di hadapan dunia ini dan di hadapan mereka yang membenci kebenaran, mereka telah memperli-hatkan kesetiaan mereka kepada Dia yang telah mati bagi mereka. Sg 36.1
Suatu perubahan yang menakjubkan telah terjadi pada mereka yang telah memegang teguh integritas mereka di hadapan maut sekalipun. Dengan tiba-tiba mereka telah dilepaskan dari kelaliman manusia yang gelap dan mengerikan yang telah berubah menjadi Iblis. Wajah-wajah mereka yang tadinya pucat, cemas dan lesu, sekarang bercahaya dengan takjub, iman dan kasih. Suara mereka berkumandang dalam nyanyian kemenangan, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung guncang di dalam laut, sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gununggunung goyang oleh geloranya. Sela.” Mazmur 46: 2-4. Sg 36.2
Sementara kata-kata keyakinan kudus ini naik kepada Allah, maka awan-awan pun menyingsing dan langit yang berbintang pun kelihatan, tak terkatakan kemuliaannya, yang sangat berbeda dengan langit hitam ganas di sebelah menyebelahnya. Kemuliaan kota surgawi itu terpancar dari pintu-pintu gerbang yang terbuka sedikit. Kemudian tampak di langit suatu tangan yang memegang dua loh batu yang digabung bersama. Tangan itu membuka loh-loh batu itu, dan di sana tampaklah perintah-perintah kesepuluh hukum itu, yang dituliskan, seolah-olah dengan pena api. Kata-katanya sangat jelas sehingga semua orang dapat membacanya. Ingatan pun dibangkitkan, kegelapan ketakhayulan dan bidah dihapuskan dari setiap pikiran, dan kesepuluh Firman Tuhan, yang singkat, mendalam, dan berkuasa itu, ditunjukkan kepada segenap penduduk dunia ini. Kitab yang mengagumkan! Peristiwa yang luar biasa!— The Spirit of Prophecy, jld. 4, hlm. 456, 457. Sg 36.3
Tuhan Memberitahukan kepada Umat-Nya Waktu dan Jam Kedatangan Yesus —Suara Allah terdengar dari surga, menyatakan hari dan jam kedatangan Yesus, dan menyampaikan perjanjian yang kekal kepada umat-Nya. Bagaikan bunyi guntur yang paling keras, firman-Nya menggemuruh ke seluruh dunia. Israel milik Allah berdiri mendengarkan, dengan mata tertuju ke atas. Wajah mereka diterangi kemuliaan-Nya, dan bercahaya seperti wajah Musa pada waktu ia turun dari Gunung Sinai. Orang-orang fasik tidak dapat memandang mereka. Dan bilamana berkat-berkat diumumkan bagi mereka yang meng-hormati Allah oleh pemeliharaan Sabat-Nya yang kudus, akan terdengar sorak kemenangan yang luar biasa.— Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 675. Sg 37.1