Surga

22/24

Bab 18—Surga Dapat Dimulai Dari Sekarang

Surga di dalam Hati dan Rumah—[Juruselamat] ingin kita untuk percaya kepadaNya, percaya sepenuhnya kepada firman-Nya sehingga kita akan membawa surga ke dalam hidup kita di dunia ini. Kita dapat membuat surga di dalam hati dan rumah kita ketika kita hidup bersama dengan Kristus di dalam Allah. Dengan demikian kita dapat membawa sukacita dan kenyamanan ke dalam kehidupan orang lain. Sukacita Kristus akan tetap ada di dalam kita, dan sukacita kita akan penuh. —Ms, hlm. 28, 1901 dikutip dalam 2 Sermons and Talks, hlm. 147. Sg 191.1

Kerajaan Kasih Karunia Ditetapkan—Kerajaan kasih karunia Allah sekarang sedang di-bangun, sementara hari demi hari hati manusia yang penuh dosa dan pemberontakan menyerah pada kedaulatan kasih-Nya. Tetapi pembentukan penuh kerajaan kemuliaan-Nya tidak akan terjadi sampai kedatangan Kristus yang kedua kali ke dunia ini. “Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi” Daniel 7: 27. Mereka akan mewarisi kerajaan yang dipersiapkan bagi mereka “sejak dunia dijadikan” Matius 25: 34. Dan Kristus akan mengambil kepada diriNya kuasa-Nya yang besar dan akan memerintah.— Thoughts from the Mount of Blessing, hlm. 108. Sg 191.2

Surga di dalam Hati Mereka—Kepada pengikut-pengikut-Nya yang setia Kristus telah menjadi sahabat sehari-hari dan sahabat yang erat. Mereka telah hidup dalam hubungan yang erat, dalam hubungan yang tetap dengan Allah. Ke atas mereka kemuliaan Tuhan telah bangkit. Dalam mereka terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah pada wajah Yesus Kristus telah dipantulkan. Sekarang mereka bersukacita dalam sinar-sinar terang yang gemerlapan dan kemuliaan Raja dalam kemegahan-Nya. Mereka sudah bersedia untuk persekutuan surga; karena mereka mempunyai surga di dalam hati mereka. — Membina Kehidupan Kekal, hlm. 324, 325. Sg 192.1

Tipe Surga yang Paling Manis — Rumah harus dibuat sesuai dengan apa yang tersirat dari kata itu. Itu harus menjadi surga kecil di atas bumi, tempat di mana kasih sayang dibina bukan menjadi tempat penindasan. Kebahagiaan kita bergantung pada penanaman akan kasih, simpati, dan kesopanan sejati terhadap satu sama lain.— Testimonies for the Church, jld. 3, hlm. 539. Sg 192.2

Tipe surga yang paling manis ialah rumah tangga di mana Roh Tuhan menjadi kepala. Kalau kehendak Allah digenapi, suami dan istri menghormati satu dengan yang lain maka akan mempertumbuhkan kasih dan kepercayaan.— The Signs of the Times, 20 Juni 1911 dikutip dalam Membina Keluarga Bahagia, hlm. 14. Sg 192.3

Rumah yang Menyenangkan dan Ceria dapat Menjadi Surga di Bumi — Orang tua, buatlah rumah Anda menjadi surga kecil di bumi. Anda dapat melakukan ini, jika Anda memilih demikian. Anda dapat membuat rumah sangat menyenangkan dan ceria sehingga akan menjadi tempat paling menarik di bumi bagi anak-anak Anda. Biarkan mereka menerima semua berkat-berkat rumah tangga. Anda dapat menghubungkan diri dengan Tuhan sehingga Roh-Nya akan tinggal di rumah Anda. Mendekatlah pada sisi yang berdarah Manusia dari Golgota. Mereka yang mengambil bagian dengan-Nya di dalam penderitaan-Nya akhirnya akan mengambil bagian bersama-Nya dalam kemuliaan-Nya,—77, 1902 dikutip dalam Peter’s Counsel to Parents, hlm. 31. Sg 192.4

Lembaga-lembaga Kita dapat Menjadi Surga di Bumi—Sebagai putra dan putri Allah, dan anggota keluarga kerajaan, kita harus belajar tentang Dia setiap hari, agar kita dapat melakukan kehendak-Nya dan menyatakan karakter-Nya. Kasih Tuhan yang diterima ke dalam hati adalah kuasa aktif untuk kebaikan. Ini mempercepat indra pikiran dan kuasa jiwa; itu memperbesar kapasitas untuk merasakan, dan mengasihi. Ia yang mengasihi Allah secara luar biasa akan mengasihi semua anak-anak Allah. Ia akan terus mendekati mereka dengan sikap hormat. Dan apa pun posisi kepercayaannya, kesopanan dan kebaikan budinya akan memenangkan rasa percaya dirinya dan rasa hormatnya. Sg 193.1

Jika semangat ini meresapi lembaga-lembaga kita, mengarahkan semua orang untuk memanifestasikan kepada rekan-rekan kerjanya kasih tanpa kepura-puraan, institusi-institusi ini akan menjadi perwakilan surga di bumi. Lembagalembaga ini akan menjadi kesaksian kekal bagi dunia bagaimana kebenaran dapat menguduskan ketika dipraktikkan oleh penerima. Setiap manusia menginginkan bahwa kasih ini dapat dipraktikkan dalam hidupnya; dan Allah memanggil mereka untuk mengungkapkan roh yang sama terhadap orang lain.— Ms, hlm. 18, 1896 dikutip dalam The Ellen G. White 1888 Materials, 1356, 1357. Sg 193.2

Surga Dimulai di Sini—Bilamana melalui Yesus kita masuk ke dalam sentosa, maka surga mulai di sini. Kita menyambut undangan-Nya: Mari belajarlah kepada-Ku, dan dalam hal yang demikian kita memulai hidup kekal. Surga ialah suatu pendekatan yang tiada hentinya kepada Allah melalui Kristus. Semakin lama kita berada di dalam surga bahagia, semakin besar kemuliaan dibukakan bagi kita; dan semakin kita kenal Allah, semakin besarlah kebahagiaan kita. Jika kita berjalan dengan Yesus di dalam hidup ini, kita dapat dipenuhi dengan kasih-Nya, dipuaskan dengan kehadiran-Nya. Segala yang dapat disaksikan oleh manusia, dapat kita miliki di sini.— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 356, 357. Sg 194.1

Ketika umat Tuhan dipenuhi dengan keren-dahan hati dan kelembutan, mereka akan me-nyadari bahwa panji-Nya di atas mereka adalah kasih, dan buah-Nya akan terasa manis menurut selera mereka. Mereka akan membuat surga di bawah untuk mempersiapkan surga di atas.— Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 131. Sg 194.2

Surga akan dimulai di bumi ini Sg 194.3

Dia yang menerima Kristus dengan iman yang hidup memiliki hubungan hidup dengan Allah. ... Dia membawa bersamanya atmosfer surga, yang merupakan anugerah Allah, harta yang dunia tidak dapat beli. Sg 194.4

Jika Anda akan menjadi orang suci di surga, Anda harus terlebih dahulu menjadi orang suci di bumi.— Letter 18b, 1891 dikutip dalam Sons and Daughters of God, hlm. 112. Sg 194.5

“Dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya” Wahyu 22: 3. Kehidupan di dunia ini adalah permulaan kehidupan di surga; pendidikan di dunia ini adalah permulaan kepada prinsip-prinsip surga; pekerjaan hidup di sini adalah latihan untuk pekerjaan hidup di sana. Apa kita sekarang, dalam tabiat dan pelayanan suci, adalah bayang-bayang yang pasti dari apa kita nanti. Sg 194.6

“Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” Matius 20: 28. Pekerjaan Kristus di bawah adalah pekerjaan-Nya di atas, dan upah kita karena bekerja bersama Dia di dunia ini akan menjadi kuasa yang lebih besar dan kesempatan yang lebih luas untuk bekerja bersama Dia dalam dunia yang akan datang. Sg 195.1

“Kamulah saksi-saksi-Ku, demikianlah firman Tuhan, dan Akulah Allah” Yesaya 43:12. Ini juga mengatakan bahwa kita akan masuk ke dalam kekekalan,— Membina Pendidikan Sejati, hlm. 285. Sg 195.2

Kebahagiaan surga akan ditemukan dengan menyesuaikan kehendak Tuhan, dan jika manusia menjadi anggota keluarga kerajaan di surga, itu akan terjadi karena surga telah dimulai bersama mereka di bumi. Orang benar akan mengambil setiap rahmat, setiap kemampuan yang berharga, yang disucikan, dalam istana di atas, dan menukarkan bumi demi surga. Tuhan mengetahui siapa orang-orang yang setia dan benar dari kerajaan-Nya yang ada di bumi, dan mereka yang melakukan kehendak-Nya di atas bumi sama dilakukan di surga, akan dijadikan anggota keluarga kerajaan surga.— Sons and Daughters of God, hlm. 361. Sg 195.3

Surga Dimulai dalam Jiwa—Surga dimulai dalam jiwa, dan ketika pikiran surgawi meningkat, Kristus semakin dihargai, dan akhirnya menjadi yang tertinggi di antara sepuluh ribu, Yang Pertama dari semuanya yang indah.... Sg 195.4

Jika kita ingin melihat surga, kita harus memiliki surga di bawah. Kita harus memiliki surga untuk masuk surga. Kita harus memiliki surga dalam keluarga kita, melalui Kristus yang terusmenerus menghampiri Allah. Kristus adalah pusat daya tarik yang besar, dan setiap anak Allah yang tersembunyi di dalam Kristus, bertemu dengan Allah, dan ditutupi dalam wujud Ilahi. Doa adalah kehidupan jiwa; doa adalah memakan dalam Kristus; itu memalingkan wajah kita sepenuhnya ke arah Matahari Kebenaran. Saat kita mengarahkan wajah kita kepada-Nya, Dia mengarahkan wajah-Nya kepada kita. Dia rindu memberi kita rahmat Ilahi; dan ketika kita mendekat kepada Allah dengan kepastian iman yang penuh, gambaran rohani kita dipercepat. Kita kemudian tidak berjalan dalam kebutaan, meratapi kemandulan rohani kita; karena dengan pencarian Firman Allah yang tekun dan penuh doa, kita menerapkan janji-janji-Nya yang kaya kepada jiwa kita. Malaikat mendekat ke sisi kita, dan musuh dengan bermacam-macam perangkatnya didorong mundur.— The Signs of the Times, 31 Juli 1893. Sg 195.5

Manakala Penebus kita membawa kita sampai ke pintu gerbang zaman kekal, yang penuh dengan kemuliaan Allah, maka kita dapat menangkap tema pujian dan syukur dari biduan surga yang mengelilingi takhta dan manakala gema nyanyian malaikat-malaikat diangkat dalam rumah kita di bumi, hati akan ditarik lebih dekat kepada penyanyi-penyanyi surga. Persekutuan surga berawal di bumi. Kita mempelajari nada dasar pujian itu di dunia.— Membina Pendidikan Sejati, hlm. 154. Sg 196.1

Kita akan Beroleh Buah Pemberi Kehidupan melalui Kristus—Buah dari pohon kehidupan di Taman Eden memiliki keutamaan supernatural. Memakan buah itu berarti hidup selamanya. Buahnya adalah penangkal maut. Daunnya untuk menopang kehidupan dan kekekalan. Tetapi karena ketidaktaatan manusia, kematian memasuki dunia. Adam makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, buah yang dilarang untuk disentuhnya. Pelanggarannya membuka pintu air celaka bagi keturunan kita. Sg 196.2

Setelah masuknya dosa, sang suami surgawi mencangkokkan pohon kehidupan ke Firdaus di atas; tetapi ranting-rantingnya tergantung di dinding ke dunia di bawah. Melalui penebusan yang dibeli oleh darah Kristus, kita masih dapat memakan buahnya yang memberi hidup. Sg 197.1

Tentang Kristus ada tertulis, “Di dalam Dia ada kehidupan; dan hidup itu adalah terang manusia.” Dia adalah sumber kehidupan. Penurutan kepada-Nya adalah kuasa yang memberi hidup yang memuliakan jiwa. Sg 197.2

Kristus menyatakan: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”[Yohanes 6: 57, 63; Wahyu 2: 7, bagian terakhir, dikutip].— The Signs of the Times, 31 Maret 1909 dikutip dalam The SDA Bible Commentary, jld. 7, hlm. 988, 989. Sg 197.3

Pelajaran Alkitab Membawa Surga ke Gereja—Kristus dan Firman-Nya berada dalam keserasian yang sempurna. Menerima dan mematuhi, keduanya membuka jalan yang pasti bagi kaki semua orang yang mau berjalan di dalam terang sebagaimana Kristus ada di dalam terang. Jika umat Allah menghargai Firman-Nya, seharusnya kita memiliki surga di gereja di sini, di bawah ini. Orang Kristen akan bersemangat, lapar, untuk mencari Firman. Mereka akan mencemaskan untuk waktu membandingkan Kitab Suci dengan Kitab Suci dan merenungkan Firman. Mereka akan lebih berse-mangat terhadap terang dari Firman daripada koran pagi, majalah, atau novel. Keinginan terbesar mereka adalah makan daging dan minum darah Sg 197.4

Anak Allah. Dan sebagai hasilnya hidup mereka akan sesuai dengan prinsip-prinsip dan janjijanji Firman. Petunjuk-petunjuknya akan menjadi bagi mereka seperti daun-daun pohon kehidupan. Firman itu akan menjadi sebuah sumur air di dalam diri mereka, yang memancar ke dalam kehidupan kekal. Pancaran menyegarkan dari rahmat akan menyegarkan dan membarui jiwa, menyebabkan mereka melupakan semua kerja keras dan kelelahan. Mereka akan diperkuat dan didorong oleh perkataan inspirasi. Sg 198.1

Para pelayan akan diilhami dengan iman Ilahi. Doa mereka akan ditandai dengan kesungguhan, diisi dengan jaminan kebenaran Ilahi. Keletihan akan dilupakan di bawah sinar matahari surga. Kebenaran akan terjalin bersama dengan kehidupan mereka, dan prinsip-prinsip surgawi akan seperti aliran yang segar yang mengalir, yang terus-menerus memuaskan jiwa.— Testimonies for the Church, jld. 8, hlm. 193. Sg 198.2

Dengan Iman Kita Dapat Berdiri di Ambang Pintu—Apakah yang menunjang Anak Allah selama hidup-Nya, bekerja keras dan berkorban? Sg 198.3

Ia melihat kesusahan jiwa-Nya dan merasa puas. Melihat kepada kekekalan, Ia memandang keba-hagiaan mereka yang melalui kerendahan-Nya telah menerima pengampunan dan hidup yang kekal. Telinga-Nya mendengar teriakan orangorang tebusan. Ia mendengar yang ditebus itu menyanyi nyanyian Musa dan Anak Domba. Sg 198.4

Kita boleh mempunyai suatu pemandangan tentang masa depan, kebahagiaan surga. Dalam Kitab Suci dinyatakan penglihatan-penglihatan tentang kemuliaan yang akan datang, pemandangan yang digambarkan oleh Allah, dan keadaan-keadaan ini sangat berharga kepada jemaat-Nya. Oleh iman kita boleh berdiri di ambang kota yang kekal, dan mendengar sambutan yang sangat ramah yang diberikan kepada mereka yang dalam kehidupan ini bekerja sama dengan Kristus, menganggapnya sebagai suatu kehormatan untuk menderita karena namaNya.— Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 506, 507. Sg 198.5

Tuhan tidak senang umat-Nya menggantung gambar-gambar gelap dan menyakitkan di aula ingatan. Dia ingin mendapati setiap jiwa memetik mawar dan bunga lili dan merah jambu, menggantung di aula ingatan dari janji-janji berharga Tuhan yang mekar di seluruh taman Allah. Dia ingin membuat kita untuk tinggal di dalamnya, indra kita tajam dan jernih, mengambil janji-janji itu dalam segala kekayaannya, berbicara tentang sukacita yang ditentukan bagi kita. Dia ingin kita tinggal di dunia, tetapi bukan untuk dunia, kasih sayang kita berpegang pada hal-hal kekal. Dia ingin kita membicarakan tentang hal-hal yang telah Dia persiapkan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Ini akan menarik pikiran kita, membangkitkan pengharapan dan keyakinan kita, dan memperkuat jiwa kita untuk menanggung konflik dan penggodaan hidup ini. Sementara kita merenungkan hal-hal ini Tuhan akan mengangkat iman dan keyakinan kita. Dia akan menghalau tabir dan memberi kita pandangan sekilas tentang warisan orang-orang kudus. — Ms, hlm. 24, 1888 dikutip dalam Selected Messages, jld. 3, hlm. 163, 164. Sg 199.1

Kristus menjadi satu daging dengan kita, supaya kita boleh menjadi satu roh dengan Dia. Karena hubungan inilah kita akan keluar dari kubur bukan saja sebagai suatu pernyataan kuasa Kristus, melainkan karena oleh iman hidup-Nya telah menjadi hidup kita. Mereka yang melihat Kristus dalam tabiat-Nya yang benar, serta menerima Dia di dalam hati, mempunyai hidup kekal. Dengan perantaraan Roh Kuduslah Kristus tinggal di dalam kita; dan Roh Allah, yang diterima di dalam hati oleh iman, menjadi permulaan hidup kekal. — Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 419. Sg 199.2

Pencurahan bagi Orang yang Rendah Hati — Kita membutuhkan Yesus tinggal di dalam hati, sumber mata air yang tetap; maka arus yang mengalir dari air mancur kehidupan akan murni, manis, dan surgawi. Kemudian, pencurahan surga akan diberikan kepada orang yang rendah hati. — Letter 37, 1887 dikutip dalam Counsels to Writers and Editors, hlm. 81. Sg 200.1

Kristus dalam Jiwa adalah Surga — Sandarkanlah dirimu sepenuhnya pada tangan Yesus. Renungkanlah kasih-Nya yang besar, dan ketika Anda merenungkan penyangkalan diriNya, pengorbanan-Nya yang tak terbatas yang dibuat demi kita agar kita percaya kepada-Nya, hati Anda akan dipenuhi dengan sukacita kudus, kedamaian yang tenang, dan kasih yang tak terlukiskan. Sementara kita berbicara tentang Yesus, sementara kita memanggil-Nya dalam doa, keyakinan kita bahwa Dia adalah pribadi kita, Juruselamat yang penuh kasih akan menguatkan kita, dan karakter-Nya akan tampak semakin indah. ... Kita dapat menikmati pesta-pesta kasih yang berharga, dan ketika kita sepenuhnya percaya bahwa kita adalah milik-Nya melalui adopsi, kita akan memiliki rasa pendahuluan dari surga. Sg 200.2

Nantikanlah kedatangan Tuhan dengan iman. Tuhan menarik jiwa dalam doa, dan memberi kepada kita untuk merasakan kasih-Nya yang berharga. Kita memiliki kedekatan kepada-Nya, dan dapat mengadakan persekutuan yang manis dengan-Nya. Kita memiliki pandangan yang nyata tentang kelembutan dan belas kasih-Nya, serta hati kita hancur dan meleleh dalam memikirkan kasih yang diberikan kepada kita. Kita benar-benar merasakan Kristus tinggal di dalam jiwa kita. Kedamaian kita seperti sungai, gelombang demi gelombang kemuliaan menggelinding ke dalam hati, dan sesungguhnya kita makan bersama Yesus dan Dia bersama kita. Kita memiliki kesadaran akan kasih Tuhan, dan kita tinggal dalam kasih-Nya. Tidak ada bahasa yang bisa menggambarkannya, itu di luar pengetahuan. Kita bersatu dalam Kristus, hidup kita bersatu dengan Kristus di dalam Allah. Kita memiliki kepastian bahwa ketika Dia yang adalah hidup kita akan terlihat, maka kita juga akan terlihat bersama Dia dalam kemuliaan. Dengan keyakinan yang kuat, kita dapat memanggil Allah Bapa kita. Apakah kita hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Roh-Nya membuat kita seperti Yesus Kristus dalam sifat, dan watak, dan kita mewakili Kristus kepada orang lain. Sg 200.3

Ketika Kristus tinggal di dalam jiwa, faktanya tidak dapat disembunyikan; karena Ia seperti sumber air yang memancar ke dalam kehidupan kekal. Kita dapat mewakili keserupaan Kristus dalam karakter kita, dan kata-kata kita, kelakuan kita, menghasilkan dalam diri orang lain kasih yang dalam, terus menerus, dan meningkat untuk Yesus, dan membuatnya nyata ... bahwa kita sesuai dengan citra Yesus Kristus—Letter, hlm. 52, 1894 dikutip dalam Sons and Daughters of God, hlm. 311. Sg 201.1