Surga
Bab 17—Tidak Akan Lama Lagi
Bersiap-sedia dalam Perjalanan Pulang ke Rumah—Kebangkitan dan kenaikan Tuhan kita adalah bukti yang pasti akan kemenangan umat kesucian Allah terhadap maut dan kubur, dan perjanjian bahwa surga itu terbuka bagi mereka yang menyucikan jubah tabiatnya serta memutihkannya di dalam darah Anak Domba itu. Yesus naik kepada Bapa sebagai utusan umat manusia, dan Allah akan membawa mereka yang meman-tulkan peta-Nya untuk melihat dan turut menik-mati bersama Dia akan kemuliaan-Nya. Sg 181.1
Ada rumah bagi musafir dunia. Ada jubah bagi orang yang benar, beserta mahkota kemuliaan dan tanda kemenangan. Semua yang telah menyusah-kan kita, di dalam pimpinan Allah akan dijelaskan di dalam dunia yang akan datang. Perkara yang sukar dipahami akan mendapat penjelasannya. Rahasia rahmat akan dinyatakan di hadapan kita. Pikiran kita yang fana hanya menemukan yang membingungkan dan perjanjian yang tidak dite-pati, kita akan melihat keharmonisan yang paling sempurna dan indah. Kita akan mengetahui bahwa kasih yang tiada taranya mengatur pengalaman yang kelihatannya sangat menyusahkan. Setelah kita menyadari penjagaan-Nya yang penuh kasih itu, yang membuat segala sesuatu bekerja bersa-ma-sama mendatangkan kebaikan bagi kita, kita akan bersukacita dengan sukacita yang tidak ter-gambarkan dan penuh kemuliaan. Sg 181.2
Rasa sakit tidak akan ada di dalam suasana surga. Di dalam rumah orang tebusan tidak akan ada air mata, tidak akan ada iringan penguburan, tidak ada tanda perkabungan. “Tidak seorang pun yang tinggal di situ akan berkata: Aku sakit,’ dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya” Yesaya 33: 24. Satu arus kebahagiaan yang indah akan mengalir dan mendalam sementara kekekalan berjalan terus. Sg 181.3
Kita masih berada di tengah-tengah bayang-bayang dan kekacauan kesibukan duniawi. Marilah kita mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh berkat yang akan datang. Biarkan iman kita menembus setiap awan kegelapan dan lihatlah Dia yang mati untuk dosa-dosa dunia. Dia telah membuka gerbang surga bagi semua yang menerima dan percaya kepada-Nya. Bagi mereka Dia memberi kuasa untuk menjadi putra dan putri Allah. Biarlah kesengsaraan yang melukai kita dengan begitu menyedihkan menjadi pelajaran instruktif, mengajarkan kita untuk maju terus menuju tanda dari hadiah panggilan kita yang tinggi di dalam Kristus. Biarlah kita didorong oleh pemikiran bahwa Tuhan akan segera datang. Biarkan harapan ini menyenangkan hati kita. “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya” Ibrani 10: 37. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Sg 182.1
Kita sedang dalam perjalanan pulang. Dia yang telah mengasihi kita sampai mati untuk keselamatan kita, telah membangun suatu kota untuk kita. Kota Yerusalem Baru akan menjadi kota kita untuk beristirahat. Tidak akan ada lagi kesusahan dalam Kota Allah. Tidak ada lagi kese-dihan dalam Kota Allah. Tidak ada ratapan kesus-ahan tidak ada perkabungan yang menghancurkan pengharapan dan acara penguburan orang yang dicintai tidak akan kedengaran lagi untuk selama-lamanya. Pakaian penderitaan akan segera digantikan dengan jubah pesta pernikahan. Segera kita akan menyaksikan penobatan Raja kita. Mereka yang hidup dan berlindung bersama Kristus, akan memenangkan peperangan iman, akan bercahaya kelak dengan kemuliaan Penebus dalam kerajaan Allah. Sg 182.2
Tidak lama lagi tiba saatnya kita akan melihat Dia kepada siapa pengharapan kita akan hidup kekal dipusatkan. Dan dalam hadirat-Nya, segala kesusahan dan penderitaan hidup ini tidak akan ada artinya. “Sebab itu janganlah kamu mele-paskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. ‘Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya’” Ibrani 10: 35-37. Sg 183.1
Lihatlah ke atas, dan hendaklah imanmu tetap bertambah-tambah. Hendaklah iman ini menuntun engkau sepanjang jalan sempit yang menuju gerbang negeri Allah ke dalam dunia se-berang yang besar, masa depan kemuliaan yang luas dan tiada batas itu yaitu bagi umat tebusan. ‘’Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! ” Yakobus 5: 7, 8. — Testimonies for the Church, jld. 9, hlm. 286-288. Sg 183.2
Kita Bisa Mempercepat Kedatangan-Nya— Kristus mengatakan kepada kita kapan saatnya kerajaan-Nya harus dinyatakan. Ia tidak mengatakan bahwa seluruh dunia akan ditobatkan, tetapi bahwa “Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya” Matius 24: 14. Oleh menyampaikan Injil itu ke seluruh dunia, maka dalam kuasa kitalah kedatangan Tuhan dipercepat. Sekiranya jemaat Kristus melakukan tugas yang telah ditentukan sebagai yang diberkati Tuhan, maka sebelum tibanya hari ini seluruh dunia telah diamarkan dan kedatangan Tuhan di atas dunia dengan kuasa dan kemuliaan besar itu menjadi kenyataan.— The Review and Herald, 13 November 1913 dikutip dalam Kasih Karunia Allah Bagi Setiap Insan, hlm. 375. Sg 183.3
Tidak Lama Kemudian—Kristus akan datang dengan awan dan dengan kemuliaan besar. Banyak sekali malaikat yang bercahaya akan menyertai Dia. Ia akan datang membangkitkan orang mati, dan untuk mengubahkan orang saleh yang hidup dari kemuliaan kepada kemuliaan. Ia akan datang untuk menghormati mereka yang mengasihi Dia, dan memeliharakan hukumNya, dan membawa mereka kepada-Nya. Ia tidak melupakan mereka dan juga tidak melupakan janji-Nya. Rantai kekeluargaan akan dihubungkan kembali. Bila kita melihat pada kekasih kita yang sudah meninggal, kita boleh berpikir tentang pagi bila sangkakala Allah akan berbunyi, bila “orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” l Korintus 15: 52. Sg 184.1
Tidak lama kemudian, kita akan melihat Raja dalam kemuliaan-Nya. Tidak lama kemudian, Ia akan menghapuskan segala air mata dari mata kita. Tidak lama kemudian, dan Ia akan mendirikan kita “dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya” Yudas 24. Oleh sebab itu, bila Ia memberikan tanda-tanda kedatangan-Nya Ia berkata, “Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat.”— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 267. Sg 184.2
Hanya Seketika Saja—Hanya seketika saja la-manya sebelum Yesus akan datang untuk menye-lamatkan anak-anak-Nya, dan untuk memberikan kepada mereka jamahan hidup baka yang terakhir. “Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.” Kuburkubur akan dibuka, dan yang telah mati akan bang-kit dengan suara kemenangan, “Hai maut di ma-nakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah se-ngatmu?” Saudara-saudara kita yang kekasih yang tidur di dalam Yesus akan bangkit dengan memakai keadaan yang tak akan binasa. Sg 185.1
Dan di saat umat tebusan akan naik ke surga, gerbang Kota Allah akan terbuka, dan mereka yang telah memelihara kebenaran akan masuk. Satu suara, lebih merdu dari lagu yang merdu yang pernah didengar oleh telinga manusia, akan didengar, mengatakan, “Marilah kamu yang di-berkati oleh Bapa-Ku, masuklah ke dalam kerajaan yang telah disediakan bagimu dari atas dunia ini.” Lalu orang saleh akan menerima pahala mereka. Hidup mereka akan sesuai dengan hidup Yahwe. Mereka akan meletakkan mahkota mereka di kaki Penebus, memainkan kecapi emas, dan memenuhi seluruh surga dengan lagu yang merdu. — The Signs of the Times, 15 April 1889 dikutip dalam Nasihat Penatalayanan, hlm. 188. Sg 185.2
Akhir Sudah Dekat—Kedatangan Tuhan lebih dekat dari pada bilamana kita pertama kali percaya. Pertentangan besar sudah hampir berakhir. Setiap laporan malapetaka dan bencana di laut atau di darat merupakan suatu kesaksian kepada kenyataan bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Perang dan kabar-kabar perang menyatakan hal itu. Apakah ada seorang Kristen yang denyut jantungnya tidak berdetak lebih cepat pada waktu ia mengetahui terlebih dahulu peristiwa-peristiwa besar yang dibukakan di hadapan kita? — The Review and Herald, 12 November 1914 dikutip dalam Mari Bersaksi, hlm. 243. Sg 185.3
Janji-Nya adalah Pasti—“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengata-kannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada” Yohanes 14:1-3. Sg 186.1
Lama kita menunggu kedatangan Juruselamat kita. Namun meski demikian yakinlah pada janji itu. Segera kita akan berada di rumah yang dijan-jikan. Sg 186.2
Di sana Yesus akan memimpin di tepi sungai kehidupan yang mengalir dari takhta Allah dan akan menjelaskan kepada kita pemeliharaan yang gelap bagi kita yang kita lalui selama di atas bumi, Dia membawa kita sedemikian rupa untuk menyempurnakan tabiat kita. Di sana akan kita lihat pemandangan yang terang suatu keindahan Taman Firdaus yang telah dikembalikan itu. Kita meletakkan di atas kaki Juruselamat mahkota yang telah diletakkan di kepala kita dan kita memainkan kecapi emas, dan kita akan memenuhi segenap surga dengan puji-pujian bagi Dia yang telah duduk di atas takhta.— Testimonies for the Church, jld. 8, hlm. 254. Sg 186.3
Tetap Tinggal pada Kedatangan-Nya — Tetaplah tinggal dalam kebenaran zaman ini, pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Tuhan akan datang dengan segera. Kita hanya mempunyai sedikit waktu lagi untuk menyampaikan kebenaran untuk zaman ini—kebenaran yang menobatkan jiwa-jiwa. Kebenaran ini akan disampaikan dalam kesederhanaannya, sama seperti Kristus menyampaikannya, agar orang-orang bisa mengerti apa itu kebenaran. Kebenaran akan menghilangkan awan kesalahan. — Letter 175, 1904 dikutip dalam Evangelism, hlm. 624. Sg 187.1
Bagian yang Penting dari Injil Kebenaran—Khotbah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, pemberitahuan tentang dekatnya masa itu, ditunjukkan menjadi suatu bagian yang penting dari Injil kebenaran.— Membina Kehidupan Kekal, hlm. 172. Sg 187.2
Panggilan Terakhir—Tuhan telah memanggil orang-orang ini untuk memberitakan kepada dunia pekabaran kedatangan Kristus yang tidak lama lagi. Kita harus menyampaikan kepada orang lain panggilan terakhir untuk menghadiri pesta Injil, panggilan terakhir untuk perjamuan kawin Anak Domba. Ribuan tempat yang belum mendengar panggilan itu mereka perlu mendengarnya. Banyak yang belum mengabarkan pekabaran itu sekalipun demikian mereka perlu memproklamasikannya. Sekali lagi saya memohon kepada para orang-orang muda kita: Bukankah Allah memanggil Anda untuk menyuarakan pekabaran ini? — Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 412. Sg 187.3
Kabarkan, Doakan, dan Percayalah—Tuhan akan segera datang. Kabarkanlah, doakan, dan percayalah. Jadikan ini bagian dari kehidupan. Anda harus bertemu dengan jiwa yang ragu dan menolak, tetapi hal ini akan memberi jalan sebelum keyakinan yang teguh dan konsisten diberikan kepada Tuhan. Ketika kebingungan atau rintangan muncul, angkat jiwa kepada Tuhan dalam nyanyian ucapan syukur. Berikat pinggang baju zirah Kristen, dan pastikan bahwa kaki Anda “berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” Khotbahkan kebenaran dengan keberanian dan semangat. Ingatlah bahwa Tuhan melihat dengan kasih sayang dalam bidang ini dan Dia mengetahui kekurangan dan kebutuhannya. Usaha yang Anda lakukan tidak akan terbukti gagal. — Testimonies for the Church, jld. 7, hlm. 237. Sg 187.4
Dipenuhi dengan Sukacita — Kita harus di-penuhi dengan sukacita memikirkan tentang segeranya kedatangan Kristus. Kepada mereka yang rindu akan kedatangan-Nya, Ia akan datang tanpa dosa untuk keselamatan. Akan tetapi, jika pikiran kita dipenuhi dengan perkara duniawi kita tidak dapat memandang ke depan kepada kedatangan-Nya dengan sukacita.— Ms, hlm. 11, 1885 dikutip dalam In Heavenly Places, hlm. 355. Sg 188.1
Tunggulah dengan Hati yang Gembira—Tuhan akan segera datang, dan kita harus bersedia untuk bertemu dengan Dia dalam suasana damai. Marilah kita menentukan untuk melakukan dengan segala kekuatan kita menyampaikan terang kepada mereka yang ada di sekeliling kita. Kita tidak boleh bersedih, tetapi bergembira, dan kita harus menempatkan Tuhan Yesus selalu di depan kita .... Kita harus bersedia dan menunggu kedatangan-Nya. Oh, betapa mulianya nanti melihat Dia, dan disambut sebagai orang-orang yang ditebus-Nya! Sudah lama kita menunggu, tetapi iman kita tidak boleh lemah. Jikalau saja kita dapat melihat Raja dalam kemuliaan-Nya, maka kita akan diberkati selamalamanya. Saya merasa seakan-akan saya harus berteriak keras-keras, “Menuju ke rumah.” Kita sudah mendekati saatnya bilamana Yesus akan datang dengan kuasa dan kemuliaan besar, untuk mengambil orang-orang tebusan-Nya ke rumah mereka yang kekal.— The Review and Herald, 14 Juli 1903 dikutip dalam Maranata, hlm. 106. Sg 188.2
Jangan Berspekulasi tentang Kapan Saat Akhir akan Datang—Masa dan musim Allah telah tempatkan dalam kuasa-Nya sendiri. Dan mengapa Tuhan tidak memberi kita pengetahuan ini? Karena kita tidak akan menggunakannya dengan benar jika Dia memberikannya. Suatu kondisi akan timbul dari pengetahuan ini di antara umat kita yang akan sangat memperlambat pekerjaan Allah dalam mempersiapkan orang untuk berdiri di hari besar yang akan datang. Kita tidak harus hidup dalam kegembiraan tentang waktu. Kita tidak harus asyik dengan spekulasi sehubungan dengan waktu dan tahun yang Tuhan belum ungkapkan. Yesus telah memberi tahu para murid-Nya untuk “berjaga-jaga,” tetapi tidak untuk waktu yang pasti. Para pengikutnya harus berada dalam posisi mereka yang mendengarkan perintah Kapten mereka; mereka harus melihat, menunggu, berdoa, dan bekerja, ketika mereka mendekati waktu untuk kedatangan Tuhan; tetapi tidak ada yang bisa memprediksi kapan waktu itu akan tiba; karena “tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu.” Anda tidak akan dapat mengatakan bahwa Ia akan datang dalam satu, dua, atau lima tahun, Anda juga tidak dapat menunda kedatangan-Nya dengan menyatakan bahwa itu mungkin bukan untuk sepuluh atau dua puluh tahun. The Review and Herald, 22 Maret 1892 dikutip dalam Selected Messages, jld. 1, hlm. 189. Sg 189.1