Surga
Bab 1— Jalan Menuju Ke Surga
Yesus Mengatakan-Nya Sendiri—“Janganlah gelisah hatimu,” kata-Nya, “percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Karena kamulah Aku datang ke dalam dunia. Aku bekerja demi kepentinganmu. Bila Aku pergi, Aku masih akan bekerja sungguh-sungguh bagimu. Aku datang ke dalam dunia untuk menyatakan diri-Ku kepadamu, agar kamu percaya. Aku pergi kepada Bapa untuk bekerja sama dengan Dia demi kepentinganmu. Sg 13.1
Maksud kepergian Kristus berlawanan dengan yang dikhawatirkan oleh murid-murid. Hal itu bukannya berarti suatu perpisahan yang terakhir. Ia akan pergi menyediakan tempat bagi mereka, agar Ia datang kembali, dan menerima mereka kepada-Nya sendiri. Sementara Ia membangun tempat bagi mereka, seharusnya mereka membangun tabiat yang serupa dengan Ilahi. Sg 13.2
Meskipun demikian murid-murid merasa bingung. Tomas, yang selalu digelisahkan oleh keragu-raguan, berkata, “Tuhan kami tidak tahu ke mana Engkau pergi, jadi bagaimana kami jalan ke situ? Maka kata Yesus kepadanya, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup; tidak seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Sg 13.3
Tidak banyak jalan ke surga. Masing-masing tidak boleh memilih jalannya sendiri. Kristus berkata, “ Akulah jalan ... tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Sejak khotbah Injil yang pertama dikhotbahkan, ketika di Eden dinyatakan bahwa benih perempuan akan meremukkan kepala ular, Kristus sudah ditinggikan sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Dialah jalan ketika Adam hidup, ketika Habel mempersembahkan kepada Allah darah anak domba yang tersembelih, yang me-lambangkan darah Penebus. Kristus adalah jalan yang oleh-Nya bapa-bapa dan nabi-nabi diselamatkan. Dialah jalan yang dengan-Nya kita dapat menghampiri Allah.— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 305, 306. Sg 14.1
Jaminan Pembebasan Kita—Dengan kemanusiaan-Nya, Kristus menjamah manusia; dengan keilahian-Nya Ia berpegang pada takhta Allah. Selaku Anak manusia, Ia memberi kepada kita sebuah contoh penurutan; selaku Putera Allah, Ia memberikan kepada kita kuasa untuk menurut. Kristuslah yang dari belukar di Bukit Horeb dahulu berfirman kepada Musa, “AKU ADALAH AKU. ... Beginilah kaukatakan kepada Orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu” Keluaran 3: 14. Inilah ikrar aksi pembebasan bani Israel. Maka ketika Ia datang dalam keadaan yang “ sama dengan manusia,” Ia menyatakan diri-Nya sebagai AKULAH AKU. Anak Betlehem, Juruselamat yang lemah lembut dan rendah hati adalah Allah “ dalam rupa daging” 1 Timotius 3: 16. Dan kepada kita Ia bersabda, “ AKULAH Gembala yang Baik.” “AKUlah Roti Hidup.” “AKUlah Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup.” “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Yohanes 10: 11; 6: 51; 14: 6; Matius 28: 18. AKULAH jaminan segala janji. AKU ADA; jangan takut. “Allah beserta dengan kita” adalah jaminan kelepasan kita dari dosa, jaminan kita atas kuasa untuk menurut hukum surga.— Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 19. Sg 14.2
Menolong Orang Lain Bertemu Yesus, Jalan Itu—Kristus telah menyerahkan diri-Nya ke dalam kematian yang memalukan dan menyakitkan, yang menunjukkan penderitaan yang hebat atas jiwa-Nya untuk menyelamatkan orang yang binasa. Oh, Kristus sanggup, Kristus ingin, Kristus rindu untuk menyelamatkan semua yang mau datang kepada-Nya! Bicarakanlah kepada jiwa-jiwa yang berkesusahan dan panggil mereka untuk melihat Yesus yang telah mati dikayu salib untuk mengampuni dosa kita. Bicarakanlah kepada orang berdosa dengan hati Anda yang penuh dengan kasih Kristus yang lembut dan pengasih. Biarlah ada kesungguhan yang mendalam; tetapi tidak kasar, nada yang nyaring harus terdengar dari seseorang yang berusaha untuk memenangkan jiwa agar melihat dan hidup. Pertama buatlah penyerahan jiwamu kepada Tuhan. Sementara Anda melihat Pengantara kita di surga, biarkan hati Anda hancur. Kemudian, setelah dilunakkan dan ditaklukkan, Anda dapat menjadikan orangorang berdosa yang bertobat sebagai orang yang menyadari kuasa kasih penebusan. Sg 15.1
Berdoalah bersama jiwa-jiwa ini, melalui iman bawalah mereka ke kaki salib; bawalah pikiran mereka sama dengan pikiran Anda, dan tetapkanlah mata imanmu kepada Yesus Sang Penanggung dosa. Bawalah mereka berpaling dari diri mereka yang lemah dan penuh dosa kepada Juruselamat maka akan ada kemenangan. Mereka menyaksikan bagi diri mereka sendiri Anak Domba Allah yang telah menghapus dosa Dunia. Mereka melihat Jalan, Kebenaran dan Hidup. Surya Kebenaran akan memancarkan sinar terangnya ke dalam hati mereka. Gelombang yang besar dari kasih penebusan akan mengalir kepada jiwa-jiwa yang haus dan meminta ampun, dan orang-orang berdosa akan diselamatkan kepada Yesus Kristus. Sg 15.2
Kristus yang disalibkan—Bicarakanlah hal itu, doakanlah, nyanyikanlah, maka itu akan menghancurkan dan memenangkan hati. Begitulah kuasa dan kebijaksanaan Allah untuk memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus. Pengajaran yang formal dengan banyak aturan dan pendekatan yang hanya bersifat argumentatif hanya akan menghasilkan sedikit kebaikan. Kasih Tuhan yang melembutkan yang tinggal di dalam hati para pekerja akan dikenali oleh orang-orang yang mereka layani. Banyak jiwa-jiwa yang haus Air Kehidupan. Janganlah kita menjadi tangki yang kosong. Jika Anda menyatakan kasih Kristus kepada mereka, Anda dapat memimpin orangorang yang lapar dan haus kepada Yesus, dan Ia akan memberikan kepada mereka Roti Kehidupan dan Air Keselamatan.— Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 66, 67. Sg 16.1
Jalan Benar yang Menuju ke Surga— Banyak yang kehilangan jalan yang benar, sebagai akibat dari berpikir bahwa mereka harus mendaki ke Surga, bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar pantas mendapatkan kebaikan Tuhan. Mereka berusaha membuat diri mereka lebih baik dengan usaha mereka sendiri. Mereka tidak akan pernah capai dengan hal ini. Kristus telah membuat jalan itu melalui kematian Korban kita, dengan hidup sebagai Teladan kita, dan menjadi Imam Besar kita yang agung. Dia menyatakan, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Jika dengan usaha kita sendiri, kita bisa maju selangkah menuju tangga, kata-kata Kristus tidak akan benar. Tetapi ketika kita menerima Kristus, perbuatan baik akan muncul sebagai buah-buah bukti bahwa kita berada di jalan kehidupan, bahwa Kristus adalah jalan kita dan bahwa kita sedang menapaki jalan benar yang menuju ke surga.— The Review and Herald, 4 November 1890. Sg 16.2