Hidup Yang Menyehatkan
Bab 11 - Penyakit Dan Pemeliharaan
209. Pelanggaran hukum fisik, dan akibatnya, penderitaan manusia, telah begitu lama berlaku sehingga manusia melihat keadaan sakit, penderitaan, kelemahan dan kematian dini sebagai nasib manusia yang sudah ditentukan.— T., jld. 3, hlm. 139. HM 63.1
Penyakit Akibat Penyebab Alamiah
210. Banyak orang mengeluh kepada Tuhan karena ketidaknyamanan dan kesusahan yang mereka derita, padahal ini adalah pasti akibat dari perilaku mereka sendiri. Mereka sepertinya merasa bahwa mereka diperlakukan buruk oleh Allah, padahal mereka sendiri yang bertanggung jawab atas penyakit yang mereka derita.— R. and H., 1883, No. 41. HM 63.2
211. Apakah penyakit-penyakit ini didatangkan ke atas umat manusia melalui pemeliharaan Allah? Tidak; itu semua ada karena manusia telah memberontak terhadap pemeliharaan-Nya, dan masih tetap tidak menghormati hukum-hukumnya.— R. and H., 1884, No. 31. HM 63.3
212. Jiwa dan tubuh manusia cepat menjadi rusak, menjadi sekumpulan penyakit. Ini tidak akan terjadi bilamana mereka yang menyatakan percaya pada kebenaran telah menghidupkan prinsip- prinsip sucinya.— U. T., 11 Januari 1897. HM 64.1
213. Ada hubungan Ilahi yang telah ditentukan antara dosa dan penyakit. Dosa dan penyakit memiliki hubungan penyebab dan akibat terhadap satu sama lain.— T. No. 32, hlm. 200. HM 64.2
214. Jalan yang biasanya dicari orang-orang yang mengaku Kristen dalam mengikuti mode, tanpa mempedulikan kesehatan dan kehidupan, membawa ke atas mereka satu rangkaian kejahatan yang mereka tuduhkan kembali atas Tuhan, dan memberikan alasan ke dalam mulut orang kafir untuk dipakai menyerang Kekristenan.— H. R. HM 64.3
215. Allah tidak bertanggung jawab untuk penderitaan yang diakibatkan ketidaktaatan pada hukum alam dan kewajiban moral kepada-Nya.— H. R. HM 64.4
216. Penyakit dan kematian dini tidak terjadi tanpa penyebab.— H. to L ., Bab. 4, hlm. 61. HM 64.5
Allah Tidak Bertanggung jawab Terhadap Penyakit
217. Ketika berdiri di samping kuburan anak-anak mereka, orangtua yang dirundung duka melihat kehilangan mereka sebagai takdir khusus dari Allah, padahal oleh kelalaian yang tak bisa dimaafkan dari cara mereka sendirilah yang telah menghancurkan kehidupan anak-anak mereka. Maka menuduhkan kematian anak-anak itu kepada Allah merupakan suatu penghujatan.— T., jld. 3, hlm. 136. HM 64.6
218. Mereka seharusnya tidak menuduhkan perbuatan dosa mereka sendiri kepada Bapa surgawi kita yang penuh kasih dan kemurahan. Ia tidak ingin membuat sedih atau mendukakan anak- anak manusia. — H. R. HM 65.1
219. Para ibu lambat belajar bahwa penderitaan dan kematian anak-anak mereka adalah akibat dari cara mereka sendiri. Mereka tidak bijak terhadap permasalahan tentang bagaimana hidup mencegah penyakit dan kematian dini. Betapa mengerikan! Para ibu adalah para pembunuh anak-anak mereka sendiri, dan berdukacita atas kematian mereka sendiri, dan berusaha keras di-damaikan dengan Allah, yang mereka pikir telah membuat mereka berdukacita.— H. R. HM 65.2