Hidup Yang Menyehatkan
Bab 1 - Tubuh Kita, Bait Suci Roh Kudus
Kecakapan Kerja Allah
1. Allah adalah pemilik dari keseluruhan manusia. Jiwa, tubuh, dan roh adalah milik-Nya. Allah memberikan Anak-Nya yang tunggal pada tubuh serta jiwa, dan seluruh kehidupan kita milik Allah, untuk disucikan bagi pelayanan-Nya, agar melalui penggunaan dari tiap kemampuan yang Ia telah berikan, kita boleh memuliakan Dia.— Y. I., 7 September 1893. HM 13.1
2. Yehova telah memberikan contoh dari diri-Nya sendiri; karena manusia diciptakan menurut gambar Allah. — U. T., 11 Januari 1897. HM 13.2
3. Organisme hidup adalah milik Allah. Dimiliki-Nya oleh penciptaan dan penebusan; dan dengan menyalahgunakan kekuatan, kita merampas kehormatan yang menjadi hak-Nya.— U. T., 30 Agustus 1896. HM 13.3
4. Kita ini adalah karya ciptaan Allah, dan firman-Nya menya-takan kita “dijadikan dengan dahsyat dan ajaib.” Ia telah menyiapkan tempat tinggal ajaib ini bagi pikiran; “ditempa secara unik,” sebuah bait suci yang Tuhan sendiri jadikan untuk tempat tinggal Roh Kudus. — S. T. on E., hlm. 33. HM 14.1
5. Tubuh di mana jiwa berada, dan bekerja, adalah milik Tuhan.— U. T., 12 Oktober 1896. HM 14.2
Mahkota Penciptaan
6. Manusia adalah mahkota penciptaan Allah, dijadikan dalam rupa Allah, dan dirancang untuk menjadi rekan Allah.... Manusia itu sangat berharga bagi Allah, karena ia dibentuk dari gambar-Nya sendiri. Fakta ini seharusnya memberi kita kesan akan pentingnya pengajaran melalui aturan dan contoh bahwa mencemarkan tubuh yang dirancang untuk menunjukkan Allah kepada dunia itu berarti dosa, dengan menurutkan selera atau dengan kebiasaan dosa lainnya.— R. and H., 1895, No. 25. HM 14.3
7. Mekanisme menakjubkan dari tubuh manusia tidak menerima setengah dari perawatan yang sering kali diberikan sekadar pada mesin yang tak bernyawa.— G. W., hlm. 175. HM 14.4
Hak-hak Pribadi
8. Tidakkah saya mempunyai hak untuk melakukan sesuai keinginan saya terhadap tubuh saya sendiri?—Tidak, Anda tidak memiliki hak moral, karena Anda melanggar hukum-hukum kehidupan dan kesehatan yang telah Allah berikan pada Anda. Anda adalah milik Tuhan,— oleh penciptaan-Nya dan penebusan. Tiap umat manusia memiliki kewajiban memelihara mesin hidup yang dijadikan dengan dahsyat dan ajaib.— U. T., 19 Mei 1897. HM 14.5
9. Organisme fisik harus mendapat pemeliharaan khusus, sehingga kuasa tubuh tidak dikerdilkan, tetapi berkembang sepenuhnya.— Y. I.,27Juli 1893. HM 14.6
10. Kesehatan harus dijaga sama kudusnya dengan tabiat.— C. T., hlm. 83. HM 15.1
11. Yesus tidak mengabaikan tuntutan tubuh. Ia menghormati kondisi fisik manusia, dan melakukan penyembuhan penyakit, dan memulihkan kemampuan bagi mereka yang menderita kehilangan. Kalau begitu, ini sungguh suatu kewajiban besar bagi kita untuk memelihara kesehatan alamiah yang telah diberkati Allah kepada kita, dan agar tidak menjadikan kuasa kita kerdil atau lemah.— H. R. HM 15.2
Kemuliaan Pikiran
12. Semakin mereka memahami tubuh manusia, karya ajaib tangan Allah, dibentuk dalam gambaran Ilahi, mereka akan berusaha membawa tubuh mereka menuju kuasa mulia dari pikiran. Mereka akan menganggap tubuh sebagai suatu struktur ajaib, dibentuk oleh Perancang Kekal, dan diberikan kepada kekuasaan mereka untuk dipelihara dalam perbuatan yang harmonis.— H.R. HM 15.3
13. Kewajiban kita kepada Allah dalam mempersembahkan kepada-Nya tubuh yang bersih, murni, sehat, tidak dipahami.— U. T., 19 Mei 1897. HM 15.4
Kristus di Dalam Manusia
14. Kristus hendaknya hidup dalam diri manusia-manusia yang menjadi wakilnya, dan bekerja melalui panca indera mereka, dan bertindak melalui kecakapannya.— M. of B., hlm. 128. HM 15.5
15. Ketika wakil-wakil manusia memilih kehendak Allah dan dicocokkan dengan tabiat Kristus, Yesus bertindak melalui organ-organ tubuh dan panca indera mereka.— S. T., No. 3, hlm. 49. HM 15.6
16. Roh Kristus harus menguasai organ tubuh untuk berbicara, organ tubuh untuk kekuatan mental, dan organ tubuh untuk kekuatan fisik dan moral.— S. T., No. 6, hlm. 53. HM 16.1
Pelayanan
17. Tubuh kita ini bukan milik kita, sehingga kita memperlakukannya sesuka hati, melumpuhkannya oleh kebiasaan yang menuntun pada kerusakan, sehingga membuatnya tidak mungkin memberikan pelayanan sempurna kepada Allah. Kehidupan dan semua kecakapan kita milik-Nya. Ia memelihara kita tiap saat; Ia membuat mesin hidup itu tetap bekerja; jika kita dibiarkan menjalankannya untuk sesaat, maka kita mati. Kita sama sekali tergantung pada Allah. — U. T., 12 Oktober 1896. HM 16.2
18. Adalah suatu keajaiban Allah menciptakan manusia, menjadikan berakal. Ia menciptakan manusia agar setiap kecakapan merupakan kecakapan dari pemikiran Ilahi. Kemuliaan Allah harus dinyatakan dalam menciptakan manusia menurut gambar-Nya, dan dalam penebusan-Nya. Satu jiwa lebih berharga daripada sebuah dunia. Tuhan Yesus adalah pengarang keberadaan kita, dan Ia juga pengarang penebusan kita; dan tiap orang yang akan memasuki kerajaan Allah harus mengembangkan suatu tabiat yang sebanding dengan tabiat Allah. Tidak seorang pun bisa tinggal bersama Allah dalam surga yang suci selain mereka yang berubah menjadi serupa dengan Dia. Mereka yang telah ditebus akan menjadi para penakluk; mereka akan diangkat, murni, satu dengan Kristus.— S. T., 31 Mei 1896. HM 16.3