Hidup Yang Menyehatkan
Bab 7 - Hukum Alam: Bagaimana Itu Dilanggar
Pernyataan-pernyataan Umum
82. Melanggar hukum keberadaan kita dengan sia-sia merupakan pelanggaran hukum Allah.— T., jld. 2, hlm. 538. HM 35.1
83. Jika kita secara sia-sia melukai keadaan jasmani, kita tidak menghormati Allah, karena kita melanggar hukum keberadaan kita.— H. R. HM 35.2
84. Jika selera, yang seharusnya dengan ketat dijaga dan dikendalikan, diturutkan sehingga tubuh terluka, hukuman pelanggaran akan pasti menyusul.— U. T., 30 Agustus 1896. HM 35.3
85. Tiap perbuatan yang ceroboh, tiap penyalahgunaan pada mekanisme Tuhan, dengan tidak menghormati hukum-hukum-Nya yang khusus pada tempat tinggal manusia, adalah pelanggaran hukum Allah.— U. T., 11 Januari 1897. HM 35.4
86. Tidak bertarak dalam hal apa saja merupakan pelanggaran dari hukum keberadaan kita.— H. R. HM 36.1
Memanjakan Selera
87. Hukum-hukum keberadaan kita paling sering dilanggar dengan menjejali lambung dengan makanan tak menyehatkan hanya karena menuruti selera yang tak menyehatkan.— H. to L., Bab I, hlm. 52. HM 36.2
88. Makan hanya sekadar memuaskan selera adalah pelanggaran hukum alam.— U. T., 30 Agustus 1896. HM 36.3
89. Tiap cara bertindak dalam makan, minum, atau berpakaian yang tidak menyehatkan melukai kerja mesin tubuh manusia, dan mengganggu keteraturan yang Allah tetapkan. Gangguan terbentuk di tulang, otak, dan otot, yang merusak mesin tubuh mengagumkan ini yang Allah telah jadikan agar tetap teratur. Tiap penyalahgunaan kecakapan kerja ini mengakibatkan penderitaan. —U. T., 19 Mei 1897. HM 36.4
90. Allah tidak mengubah, tidak juga bermaksud mengubah, organ fisik kita, sehingga kita boleh melanggar satu hukum tanpa merasakan efek dari pelanggarannya.... Dengan menurutkan kecenderungan hati dan seleranya, manusia melanggar hukum kehidupan dan kesehatan; dan bila mereka menuruti kata hati, mereka harus dikendalikan oleh prinsip dalam makan dan berpakaian, bukan dituntun oleh kecenderungan hati, mode, dan selera .— H. R. HM 36.5
Kurang Olahraga
91. Lalai menggerakkan seluruh tubuh, atau sebagian darinya, akan menuntun pada kondisi tak sehat. Tidak menggerakkan salah satu organ tubuh akan diikuti dengan berkurangnya dalam ukuran dan kekuatan otot-otot, dan akan menyebabkan darah mengalir tersendat-sendat melalui pembuluh-pembuluh darah.— T., jld. 3, hlm. 76 HM 36.6