Hidup Yang Menyehatkan
Bab 24 - Kebersihan
Kebersihan Rumah dan Pekarangan
612. Tempat tinggal, kalau memungkinkan, harus dibangun di atas tanah yang kering dan tinggi. Jika sebuah rumah dibangun dimana air menggenang di sekitarnya, ada sebentar dan kemudian mengering, maka racun rawa akan timbul, dan akibatnya demam, sakit tenggorokan, penyakit paru.— H. to L., Bab. 4, hlm. 64. HM 169.1
613. Jika tiap keluarga menyadari manfaat dari kebersihan yang menyeluruh, maka mereka akan membuat usaha khusus untuk menyingkirkan tiap kotoran dari orang-orang dan dari rumah mereka, dan akan memperluas usaha itu ke sekitar mereka. Banyak yang menderita karena benda-benda busuk di sekitar mereka. Mereka tidak menyadari pengaruh hal-hal ini. Dari benda-benda busuk ini senantiasa timbul gas-gas berbahaya yang meracuni udara. Dengan menghidup udara yang kotor, darah diracuni, paru-paru menjadi terpengaruh, dan seluruh sistem kena penyakit.— H. to L., Bab. 4, hlm. 60. HM 169.2
614. Demam yang susah sembuh dan penyakit-penyakit parah terjadi di lingkungan dan kota-kota yang sebelumnya dianggap sehat, dan beberapa orang telah mati, sementara yang lain dibiarkan dengan jasmani yang cacat yang dilumpuhkan oleh penyakit seumur hidup. Dalam banyak contoh halaman mereka sendiri mengandung bahan perusak, yang mengeluarkan racun mematikan ke dalam udara untuk dihirup keluarga dan lingkungan. Kelambanan dan kecerobohan yang kadang-kadang disaksikan itu buruk, dan ketidaktahuan terhadap akibat hal-hal demikian pada kesehatan itu mengherankan. Tempat-tempat seperti itu harus dimurnikan, terutama di musim panas, dengan pembakaran atau dikuburkan tiap hari dalam tanah.— H. to L., Bab. 4, hlm. 61. HM 170.1
615. Pohon-pohon rindang dan semak belukar yang terlalu dekat dan padat di sekeliling rumah itu tidak menyehatkan; karena mencegah sirkulasi udara yang bebas, dan mencegah cahaya matahari bersinar secukupnya. Akibatnya terjadi keadaan lembab di dalam rumah. Terutama di musim hujan ruang tidur menjadi lembab, dan mereka yang tidur di tempat tidur itu terkena rematik, sakit saraf, dan keluhan paru-paru, yang biasanya berakhir dengan sakit paru-paru. Sejumlah pohon-pohon lebat membuang daun-daun, yang bila tidak segera dibuang, membusuk, dan meracuni udara. Sebuah halaman, yang indah dengan pohon-pohon bertebaran, dan semak belukar dengan jarak yang tepat dari rumah, merupakan pengaruh yang menyenangkan dan menggembirakan terhadap keluarga, dan bila dirawat dengan baik, akan terbukti tidak merusak kesehatan.— H. to L., Bab. 4, hlm. 64. HM 170.2
616. Kamar-kamar yang tidak terpapar dengan cahaya dan udara menjadi lembab. Tempat tidur dan kain-kain seprei menjadi lembab, dan udara dalam ruangan ini beracun, karena tidak dimurnikan oleh cahaya dan udara. Berbagai penyakit timbul dengan tidur di ruang-ruang yang merusak kesehatan ini.... Kamar-kamar tidur terutama harus berventilasi dengan baik, dan udaranya dibuat sehat dengan cahaya dan udara. Kerai harus dibiarkan terbuka beberapa jam tiap hari, tirai disisihkan, dan ruangan itu dialiri udara secara menyeluruh; tidak ada yang dibiarkan tanpa udara, sekalipun untuk waktu yang singkat, yang akan merusak kemurnian udara itu.— H. to L., bab. 4, hlm. 62. HM 170.3
617. Kamar-kamar tidur harus luas dan diatur agar mendapat sirkulasi udara yang melaluinya siang dan malam.— H. to L., Bab. 4, hlm. 63. HM 171.1
618. Kamar-kamar yang tidak berventilasi dengan bebas tiap harinya, dan kain-kain tidur yang tidak sepenuhnya kering dan dialiri udara, tidak baik digunakan. Kita merasa yakin bahwa penyakit dan penderitaan diakibatkan dengan tidur dalam kamar-kamar dengan jendela dan yang tertutup dan bertirai, tidak membiarkan udara segar dan sinar matahari masuk.... Kamar itu mungkin tidak dialiri udara selama berbulan-bulan, juga tidak mendapat manfaat perapian selama berminggu-minggu. Tidur dalam kamar-kamar ini berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan sampai udara dari luar bersirkulasi melaluinya selama beberapa jam dan kain-kain penutup tempat tidur dikeringkan dengan panas. Kecuali tindakan pencegahan ini diambil, maka kamar dan tempat tidur akan lembab. Tiap kamar dalam rumah harus memiliki ventilasi sepenuhnya setiap hari, dan dalam cuaca kabut harus dihangatkan dengan perapian.... Tiap kamar dalam tempat tinggal Anda harus setiap hari terkena sinar matahari yang menyehatkan, dan udara yang menyegarkan harus dibiarkan masuk. Ini akan menjadi langkah pencegahan penyakit.... Jika saja semua orang mau menghargai sinar matahari, dan menjemur semua pakaian di bawah sinar matahari yang memurnikan dan mengeringkan, maka jamur dan lapuk akan dicegah. Udara terbatas dari kamar yang tak berventilasi memberikan kita aroma jamur dan lapuk yang membuat sakit, dan udara cemar yang dihembuskan oleh penghuninya.... Hawa dari kamar dan pakaian berjamur dan lembab itu beracun bagi sistem tubuh. — H. R. HM 171.2
Kebersihan Diri Seseorang
619. Kebiasaan bersih yang ketat harus dijalankan. Banyak orang yang sedang sehat tidak mau repot mempertahankan kondisi yang menyehatkan. Mereka mengabaikan kebersihan pribadi, dan tidak berhati-hati menjaga kebersihan pakaian mereka. Kekotoran terusmenerus masuk ke dalam tubuh dan tak terlihat, melalui pori-pori, dan bila permukaan kulit tidak dipelihara dalam kondisi menyehatkan, sistem tubuh akan dibebankan dengan hal-hal yang kotor. Jika pakaian yang dikenakan tidak sering dicuci, dan diangin-anginkan, itu akan jadi dekil dengan kotoran yang dikeluarkan dari tubuh dengan keringat yang tak terasa ataupun yang terasakan. Dan bila pakaian yang dikenakan tidak sering dibersihkan dari kotoran ini, maka pori-pori kulit menyerap kembali zat-zat buangan itu. Kotoran dari tubuh, bila tidak dikeluarkan, diambil kembali ke dalam darah, dan membebani organ-organ dalam.— H. to L., Bab. 4, hlm. 60. HM 172.1
620. Dalam hal kebersihan, Allah tidak menuntut lebih sedikit pada umat-Nya yang sekarang daripada yang Ia tuntut di masa bangsa Israel kuno. Suatu kelalaian dalam kebersihan akan mengakibatkan penyakit.— H. to L., Bab. 4, hlm. 61. HM 172.2
621. Kesepuluh hukum yang diperintahkan Allah dari gunung Sinai tidak bisa tinggal dalam hati orang-orang yang memiliki kebiasaan kacau, dan kotor. Sekiranya bangsa Israel tidak cukup sehat untuk mendengarkan hukum yang kudus itu, kalau mereka tidak mematuhi perintah Allah, dan tidak membersihkan pakaian mereka, bagaimana bisa hukum yang kudus itu dituliskan ke dalam hati orang-orang yang tidak bersih dalam dirinya, dalam berpakaian, atau dalam rumah mereka? Tidak mungkin. Pernyataan mereka mungkin setinggi langit, namun tidak sedikitpun layak mendapatkannya .... Semua yang bertemu untuk menyembah Allah, sebisa mungkin mengenakan pakaian yang rapih, cocok, menarik untuk dikenakan dalam rumah ibadah. Bagi mereka yang mengakui Sabat itu suci bagi Tuhan, merupakan perbuatan tidak menghormati Sabat, Allah serta rumah-Nya, bila mengenakan pakaian yang sama pada hari Sabat dengan pakaian sewaktu bekerja di ladang, padahal mereka bisa mengenakan yang lain.— H. to L., Bab. 6, hlm. 59. HM 172.3