Iman dan Perbuatan
Bab 19 - Pendapat dan Tindakan yang Sejalan dengan Firman Allah
(Dipilih dari Review and Herald, 25 Maret 1902)
Banyak orang yang mengaku telah disucikan oleh Allah, tetapi pada saat standar kebenaran itu dihadapkan, mereka menjadi bersemangat dan menyatakan suatu roh yang membuktikan bahwa mereka tidak tahu apakah artinya disucikan. Mereka tidak memiliki pikiran Kristus; karena mereka yang betul-betul sudah disucikan akan sejalan dan menuruti Firman Allah pada saat hal itu dibukakan bagi mereka, dan mereka akan menunjukkan keinginan yang besar untuk mengetahui kebenaran dalam setiap pokok doktrin. Perasaan gembira bukanlah bukti dari penyucian. Kepastian, “Aku telah diselamatkan, telah diselamatkan,” tidak membuktikan bahwa jiwa itu telah diselamatkan atau disucikan. IP 209.1
Banyak orang yang bersemangat mengatakan telah disucikan, pada saat mereka tidak mempunyai pengetahuan akan artinya, karena mereka tidak mengetahui akan firman dan kuasa Allah. Mereka membanggakan dirinya sendiri bahwa mereka sejalan dengan keinginan Allah karena mereka merasa gembira; tetapi pada saat mereka diuji, pada saat Firman Allah dibawakan, pada saat mereka menda-patkan pengalaman, mereka berhenti mendengar kebenaran, dan berkata: “Saya disucikan,” dan hal itu menghentikan semua pertentangan. Mereka tidak suka belajar mengenai firman untuk mengetahui kebenaran, untuk membuktikan bahwa mereka telah menipu diri mereka sendiri. Penyucian lebih berarti dari sekadar perasaan yang tinggi. IP 209.2
Semangat bukanlah penyucian. Penyucian adalah kesesuaian dengan kehendak Allah di surga, dan kehendak Allah dinyatakan melalui hukum-Nya yang suci. Pemeliharaan dari semua perintah-perintah-Nya adalah penyucian. Membuktikan dirimu sebagai anak yang penurut kepada Firman Allah adalah penyucian. Firman Allah harus menjadi penuntun kita, bukan pendapat atau ide dari manusia. Biarlah semua yang benar-benar disucikan mencari akan Firman Allah dengan kesabaran, dengan doa, dengan jiwa yang rendah hati. Biarlah mereka mengingat Yesus berdoa, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran: Firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17). IP 210.1