Iman dan Perbuatan

77/79

Kebenaran Kristus Membuat Penurutan Menjadi Mungkin

Adalah tidak mungkin seorang berdosa dapat memelihara hukum Allah, yang adalah suci, adil dan baik; tetapi kemustahilan ini telah di hilangkan dengan menanamkan kebenaran Kristus dalam jiwa orang yang bertobat, percaya. Kehidupan dan kematian Kristus bagi orang berdosa adalah untuk memulihkan orang berdosa kepada Allah, melalui menanamkan kebenaran yang akan bertemu dengan tuntutan hukum dan penerimaan dari Bapa. IP 204.1

Tetapi adalah maksud dari Setan yang senantiasa membuat hukum Allah menjadi hampa dan menyimpangkan arti sebenarnya dari rencana ke-selamatan. Karena itu ia telah merancang penipuan bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib adalah untuk membebaskan manusia dari tuntutan untuk menurut hukum Allah. Ia telah menyisipkan penipuan ke dalam dunia bahwa Allah telah menghapuskan hukum-Nya sendiri, membuang standar moral-Nya, dan telah membuat hukum-Nya yang suci dan sempurna menjadi hampa. Ia telah melakukan ini, yang merupakan kerugian yang besar bagi surga! Salib Kalvari tidak menyatakan perubahan akan hukum, melainkan menyatakan dengan tegas sifat-Nya yang kekal. Jika hukum dapat diubah, dan pemerintahan surga dan dunia dapat diubah sementara dunia-dunia Allah yang lain dapat dipertahankan, maka Kristus tidak perlu mati. Kematian Kristus selamanya menjawab keabsahan hukum Yehova. Menderita hukuman dunia yang berdosa, Yesus menjadi Penengah antara Allah dan manusia, untuk memulihkan jiwa yang bertobat kepada Allah dengan memberikan kuasa untuk memelihara hukum dari Yang Mahatinggi. Kristus datang bukan untuk menghancurkan hukum atau para nabi, melainkan menggenapinya. Penebusan di Kalvari mengukuhkan hukum Allah sebagai hukum yang suci, adil, dan benar, bukan hanya sebelum dunia jatuh ke dalam dosa melainkan sebelum surga dan sebelum dunia-dunia yang tidak jatuh dalam dosa. Kristus datang untuk mengangkat hukum dan membuatnya mulia. IP 204.2