Iman dan Perbuatan
Racun Rohani yang Dibungkus Gula
Banyak orang dituntun untuk berpikir bahwa mereka sedang di dalam perjalanan menuju surga karena mereka mengaku percaya kepada Kristus se-mentara mereka menolak hukum Allah. Tetapi pada akhirnya mereka akan menyadari bahwa mereka se dang berjalan menuju neraka bukan ke surga. Racun kerohanian dibungkus oleh gula dengan doktrin penyucian dan diajarkan kepada banyak orang. Ribuan orang bersemangat menelan doktrin ini, merasa bahwa jika saja mereka tulus dalam kepercayaan mereka, maka mereka akan selamat. Tetapi ketulusan tidak dapat mengubah kesalahan menjadi kebenaran. Seseorang dapat menelan sebuah racun, dan berpikir bahwa itu adalah makanan; tetapi ketulusan hatinya tidak akan menyelamatkannya dari akibat yang dihasilkannya. IP 46.2
Allah telah memberikan firman-Nya sebagai pe-nuntun kita. Kristus berkata, “Kamu menyelidiki kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal: walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39). Ia berdoa bagi murid-murid-Nya, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17). Paulus berkata, “Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret” (Kisah 26:9). Tetapi kepercayaan ini tidak membuat perjalanannya menjadi benar. Pada saat Paulus menerima Injil Yesus Kristus, hal ini menjadikannya pribadi yang baru seutuhnya. Ia diubahkan, kebenaran yang ditanamkan di dalam jiwanya menumbuhkan iman dan keberanian sebagai pengikut Kristus dan tidak ada perlawanan yang dapat menggerakkannya, tidak ada penderitaan yang dapat mengecilkan hatinya. IP 47.1
Manusia dapat menciptakan baginya berbagai macam alasan untuk menolak hukum Allah; tetapi tidak ada alasan yang dapat diterima pada hari penghakiman. Mereka yang bertanding melawan Allah dan menguatkan jiwa yang merasa bersalah dalam pelanggaran yang mereka lakukan, segera akan bertemu dengan Sang Pemberi Hukum karena hukumNya telah dirusak. IP 48.1
Hari pembalasan Allah akan datang—hari kemurkaan-Nya yang dahsyat. Siapakah yang akan tahan pada hari kedatangan-Nya? Manusia telah mengeraskan hati mereka terhadap Roh Allah, te-tapi panah dari murka-Nya akan menembusinya di mana panah penghukuman tidak dapat menembusi-nya. Allah tidak akan pernah bernegosiasi dengan orang berdosa. Akankah gembala yang palsu akan menutupi pelanggaran-pelanggaran manusia pada hari itu? Apakah orang yang sangat banyak pelang-garan dapat dimaafkan? Dapatkah mayoritas atau jumlah menghilangkan kesalahan? Pertanyaan-per-tanyaan ini harus dipertimbangkan dan ditetapkan dalam hati orang yang sembrono dan tidak peduli bagi diri mereka sendiri. IP 48.2