Iman dan Perbuatan

16/79

Dihakimi oleh Terang yang Mereka Tolak

Seluruh dunia bersalah di hadapan Allah karena telah melanggar perintah-Nya. Karena mayoritas manusia akan terus melanggar, maka tidak ada alasan untuk mengakui kesalahan mereka dan berubah menjadi penurut hukum Allah. Bagi pemerhati yang dangkal, seseorang yang secara alami sangat ramah dan berbudi baik, dapat terlihat sempurna di dalam kehidupannya. “Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati” (1 Samuel 16:7). Tidak ada orang yang dapat melihat kerajaan Allah jika tidak menerima kebenaran Firman Allah dan dengan setia menghidupkannya. Bagi beberapa orang kebenaran ini memesonakan hati karena merupakan sesuatu yang baru tetapi mereka tidak menerimanya sebagai Firman Allah. Bagi mereka yang tidak menerima terang itu pada saat dibawakan bagi mereka akan terhukum olehnya. IP 45.2

Di dalam setiap jemaat, ada jiwa-jiwa yang tak terpuaskan, lapar dan haus akan keselamatan. Setiap pagi dan malam beban mereka adalah, apakah yang harus saya lakukan supaya dapat diselamatkan? Mereka sangat bersemangat dalam mendengarkan ceramah-ceramah umum, berharap mereka dapat belajar bagaimana caranya untuk dapat dibenarkan di hadapan Allah. Tetapi sangat sering mereka hanya dapat mendengarkan khotbah-khotbah yang menyukakan hati, deklamasi yang fasih. Ada hati yang sedih dan kecewa di dalam setiap perkumpulanperkumpulan rohani. Pendetanya mengatakan kepada para pendengarnya bahwa mereka tidak akan dapat memelihara hukum Allah. “Pemeliharaan hukum tidaklah terkait dengan manusia di zaman sekarang ini,” katanya. “Engkau harus percaya kepada Kristus, Ia akan menyelamatkanmu; percaya saja.” Demikianlah pendeta-pendeta itu mengajar mereka membuat perasaan menjadi standar ukuran dan tidak memberikan mereka iman yang hidup. Pendeta itu mungkin dapat mengaku sangat tulus, tetapi ia bermaksud untuk membungkam hati nurani yang resah dengan harapan palsu. IP 46.1