Nasihat Mengenai Perilaku Seksual, Perzinahan Dan Perceraian

35/45

34. William E. (Bagian I)

(William E. dilahirkan di Melbourne, Quebec, tahun 1856. Setelah memasuki Battle Creek College dia bekerja sebagai seorang pendeta atau penginjil literatur di Michigan, Illinois, Indiana, Tennesee dan Alabama.) NMPS 195.1

Pernikahannya yang pertama berakhir dengan perceraian, setelah mana dia menjadi ayah seorang anak dari seorang wanita yang tidak dinikahinya. Kemudian, pada tanggal 5 Agustus 1892, dia menikahi wanita ketiga yang masih tetap pasangannya ketika dia meninggal tahun 1934. NMPS 195.2

Pada tahun 1901, ayah William E. dan saudaranya laki-laki mendesak agar dia menceraikan istrinya dan kembali kepada pasangannya yang sebelumnya. Istrinya yang pertama sudah menikah lagi tetapi wanita kedua yang menjadi ibu dari seorang anak perempuan yang tidak sah, ingin menikahinya. NMPS 195.3

Edson White menulis surat kepada ibunya tanggal 30 Oktober 1901, dan meminta pendapat apakah perlu bagi saudara E. untuk meninggalkan istrinya yang sekarang supaya dia benar di hadapan Allah. (Yang berikut ini adalah tanggapan Ellen White). NMPS 195.4

Saya baru saja membaca suratmu tentang Will E. Saya menanggapi masalah itu seperti pendirianmu, dan menganggapnya kejam dan jahat kalau ayah Will E. harus menjalankan keputusannya, tetapi saya belum berani menjawab surat ini. Apa saja yang muncul dari saya melalui engkau untuk dia, saya akan katakan bahwa kasusnya ini tak dapat diperbaiki dengan meninggalkan istrinya yang sekarang. Tidak lebih baik kasus itu kalau menikahi wanita yang dipertanyakan. . . NMPS 195.5

Saya belum menulis kepada Will W., tetapi ketahuilah jikalau ayah itu mau bertobat di hadapan Allah dan melakukan tugasnya yang utama, dan berhenti menganggap dirinya sebagai seorang yang dapat menolong anaknya, dia harus menanyakan ini kepada dirinya, “Apakah namaku tertulis di sana, di atas lembaran putih dan bersih?” Mungkin baik baginya untuk memulai merendahkan diri di hadapan Allah, dan meninggalkan Will Wales di tangan Allah. NMPS 195.6

Biarlah ayah dan saudaranya menyibukkan diri bagi mereka sendiri. Keduanya mereka membutuhkan kuasa Allah yang mempertobatkan. Kiranya Allah menolong jiwa-jiwa yang malang ini untuk menghapuskan noda dan kotoran dari tabiat mereka, dan menyesali kesalahannya dan meninggalkan Will E. di tangan tuhan. NMPS 195.7

Saya merasa menyesal atas orang itu, karena tindakannya yang begitu rupa sehingga jawabannya bukanlah dengan jalan mencampurinya, karena di sana ada kesulitan di atas kesulitan. Saya mau katakan bahwa Allah memahami keadaan itu, dan jikalau Will E. mau mencari dia dengan sepenuh hati, dia akan mendapatiNya. Jikalau dia berusaha sekuat tenaga, Allah akan mengampuni dan menerima dia. NMPS 195.8

Oh, betapa indahnya mengetahui bahwa kita mempunyai Seorang yang mengetahui dan memahami dan mau menolong orang-orang yang paling tidak tertolong. Tetapi celaan Allah tertimpa kepada bapa dan saudaranya yang mau mendorong ke dalam kebinasaan dan pendurhakaan seorang yang berdiri di hadapan Allah di bawah celaan yang tidak lebih buruk dari celaan mereka, namun mereka menggunakan kesanggupan bicara mereka begitu rupa untuk mematahkan semangat, mengecewakan dan mendorong Will E. ke dalam keputusasaan. NMPS 196.1

Will E. boleh berharap di dalam Allah dan melakukan sekuat tenaga pelayanan akan Allah dalam segala kerendahan hati, menimpakan jiwanya atas si Penanggung Dosa yang agung itu. Saya tidak menulis surat kepada ayah atau saudaranya itu. Saya mau melakukan sesuatu dengan senang hati untuk menolong Will E. yang malang untuk membetulkan yang salah, tetapi ini tak dapat dilakukan dalam situasi yang sekarang tanpa mempersalahkan seseorang. Saya memahami dengan sempurna situasi antara Will E. dan istrinya yang pertama. . . . Saya mengetahui bagaimana kasus itu akan berakhir, karena Will E. tak dapat bertahan sebagai budak, identitasnya hilang dalam diri istri yang mengangkat dirinya sebagai hakim suami dalam hati nurani, dalam tugas dan dalam pekerjaannya pada umumnya. Letter 175, 1901. NMPS 196.2