Nasihat Bagi Sidang

71/279

Kristus Memberi Manusia Kuasa untuk Menjadi Anak-anak Allah

Marilah kita pelajari perkataan yang diucapkan Kristus di ruangan atas pada malam sebelum Ia disalibkan. Ia sedang mendekati saat ujian-Nya dan Ia berusaha menghiburkan murid-muridNya, yang akan mengalami pencobaan dan ujian yang sangat hebat. NBS 113.6

Murid-murid belum mengerti perkataan Kristus tentang hubungan-Nya dengan Allah. Kebanyakan ajaran-Nya masih belum jelas bagi mereka. Mereka telah menanyakan banyak pertanyaan yang menyatakan kurang pengetahuan mereka tentang hubungan Allah dengan mereka serta dengan minat mereka untuk masa itu dan masa depan. Kristus menghendaki agar mereka mendapat suatu pengetahuan yang lebih jelas akan Allah. NBS 113.7

Ketika pada hari Pentakosta Roh Suci dicurahkan kepada murid-murid, mereka memahami kebenaran yang telah diucapkan oleh Kristus dalam perumpamaan. Ajaran-ajaran yang tadinya menjadi rahasia bagi mereka dijelaskan. Pengertian yang mereka peroleh dengan adanya kecurahan Roh menjadikan mereka itu malu akan segala teori mereka yang bukan-bukan. Segala anggapan dan tafsiran mereka adalah kebodohan belaka bila dibandingkan dengan pengetahuan akan perkara-perkara surga yang ke dalam pengertian mereka yang tadinya gelap itu. NBS 113.8

Tetapi murid-murid belum menerima kegenapan janji Kristus dengan sempurnanya. Mereka menerima segala pengetahuan akan Allah yang dapat mereka tahan, tetapi kegenapan janji yang sempurna bahwa Kristus akan menunjukkan kepada mereka dengan jelasnya tentang Bapa masih akan datang. Demikianlah halnya dewasa ini. Pengetahuan kita akan Allah masih sebagian dan belum sempurna. Bila pertentangan sudah berakhir dan Yesus Kristus mengakui di hadapan Bapa pengerja-pengerja-Nya yang setia yang, dalam dunia yang berdosa ini, telah memberikan kesaksian yang benar bagi Dia, mereka akan mengerti dengan jelas apa yang masih menjadi rahasia bagi mereka. NBS 113.9

Kristus membawa dengan Dia ke istana surga umat manusia yang dimuliakan-Nya. Kepada mereka yang menerima Dia, dikaruniakan-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, agar pada akhirnya Allah menerima mereka sebagai milik-Nya, untuk tinggal dengan Dia sepanjang masa kekekalan. Kalau selama hidup di dunia ini mereka setia kepada Allah, pada akhirnya mereka akan “melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka” (Why. 22:4). Dan apakah kebahagiaan surga kalau bukan oleh melihat Allah? Kegembiraan yang lebih besar apakah dapat dinikmati oleh orang berdosa yang diselamatkan oleh rahmat Kristus daripada memandang wajah Allah dan mengenal Dia sebagai Bapa? NBS 113.10