Nasihat Bagi Sidang

72/279

Perhatian Allah Secara Pribadi pada Anak-anak-Nya

Kitab Suci menjelaskan hubungan antara Allah dan Kristus, dan dikemukakannya dengan jelasnya kepribadian masing-masing. NBS 114.1

Allah ialah Bapa Kristus; Kristus ialah Anak Allah. Kepada Kristus telah diberikan suatu kedudukan yang tinggi. Ia telah dijadikan sama dengan Bapa. Semua nasihat Allah terbuka kepada Anak-Nya. NBS 114.2

Persatuan ini diungkapkan juga dalam Yohanes pasal tujuh belas, dalam doa Kristus bagi murid-murid-Nya: NBS 114.3

“Bukan karena mereka itu saja Aku berdoa ini, melainkan karena segala orang yang percaya akan Daku oleh sebab pengajaran mereka itu pun; supaya semuanya jadi satu juga sama seperti Engkau di dalam Aku, ya Bapa, dan Aku pun di dalam Engkau, supaya mereka itu pun jadi satu di dalam kita, sehingga isi dunia ini percaya bahwa Engkaulah yang menyuruh Aku. Dan Aku sudah memberikan kepadanya kemuliaan yang telah Engkau karuniakan kepada-Ku; supaya mereka itu juga jadi satu, seperti kita ini jadi satu adanya. Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka itu sempurna di dalam satu persekutuan; supaya isi dunia ini mengetahui bahwa Engkau yang menyuruh Aku serta mengasihi mereka itu sama seperti Engkau mengasihi Aku.” (Yoh. 17-20-23). NBS 114.4

Suatu sebutan yang ajaib! Persatuan yang ada antara Kristus dan murid-murid-Nya tidak dirusakkan kepribadian masing-masing. Mereka satu dalam maksud, dalam pikiran, dalam tabiat, tetapi bukannya dalam diri. Dengan cara demikianlah Allah dan Kristus satu adanya . . . . NBS 114.5

Allah kita memerintahkan langit dan bumi, dan Ia mengetahui apa yang kita perlukan. Kita dapat melihat hanya sedikit di hadapan kita. “Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab” (Ibr. 4:13). Di atas kebingungan dunia ini Ia duduk di atas takhta-Nya; segala perkara terbuka pada penelitian Ilahi; dan dari kekekalan-Nya yang agung dan tenang itu Ia mengatur apa yang dilihat-Nya paling baik menurut kebijaksanaan-Nya. NBS 114.6

Seekor burung pipit pun tidak akan jatuh ke tanah tanpa diperhatikan Bapa. Kebencian Setan terhadap Allah menyebabkan dia bergembira dalam membinasakan sampai kepada makhluk-makhluk yang bodoh sekalipun. Hanyalah oleh penjagaan Allah burung-burung dipelihara untuk menyenangkan kita dengan nyanyian kegembiraan mereka. Tetapi Ia tidak melupakan burung pipit sekalipun. ” Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Matius 10:31). NBS 114.7