Nasihat Bagi Sidang

59/279

PASAL 6. - PERLAKUAN TERHADAP ORANG YANG BERBUAT KESALAHAN

Kristus datang untuk membawa keselamatan yang dapat dicapai oleh semua orang. Di Salib Kalvari ia membayar harga penebusan yang tidak terhingga untuk dunia yang sudah hilang. Penyangkalan diri dan pengorbanan diri, pekerjaan-Nya yang tidak mementingkan diri, perihal Ia merendahkan, dan terutama perihal Ia mempersembahkan hidup-Nya, membuktikan dalamnya kasih-Nya bagi manusia yang telah jatuh. Ia datang ke dunia ini untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Tugas-Nya ialah bagi orang-orang berdosa dari setiap lapisan masyarakat, dari setiap bahasa dan bangsa. Ia membayar harga untuk semuanya untuk menebus mereka dan membawa mereka ke dalam persatuan dan simpati dengan diri-Nya Sendiri. Yang paling bersalah, yang paling berdosa, tidak dilewati saja; pekerjaan-Nya diutamakan bagi mereka yang paling memerlukan keselamatan yang dibawa-Nya, lebih besar keperluan mereka akan pembaruan, lebih dalam pula minat-Nya, lebih besar pula simpati-Nya, dan lebih sungguh- sungguh pula pekerjaan-Nya. Hatinya berpengharapan keadaannya dan yang paling memerlukan rahmat-Nya yang mengubahkan itu. NBS 98.1

Tetapi di antara kita sebagai suatu umat terdapatlah kekurangan simpati dan kasih yang dalam, sungguh-sungguh dan mengharukan jiwa terhadap mereka yang tergoda dan yang bersalah. Banyak orang telah menunjukkan sikap dingin, sikap mengabaikan, yang digambarkan oleh Kristus sebagai melewatinya saja di sisi yang lain, dan berjalan sejauh-jauhnya dari mereka yang paling memerlukan pertolongan. Jiwa yang baru bertobat sering bergumul keras melawan kebiasaan-kebiasaan yang sudah berurat-berakar dalam dirinya atau melawan sesuatu bentuk pencobaan, dan karena dikalahkan oleh perasaan atau kecenderungan yang kuat ia bersalah dalam melakukan perbuatan yang kurang berhati-hati atau pun tindakan yang salah. Itulah sebabnya tenaga, kebijaksanaan, dan akal budi dituntut dari saudara-saudaranya, agar kesehatan rohaninya dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu petunjuk dari sabda Allah berlaku: “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan” (Gal. 6:1). “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri” (Rm. 15:1).1 NBS 98.2

Tindakan yang lemah lembut, jawab yang halus, dan perkataan yang menyenangkan jauh lebih cocok untuk memperbarui dan menyelamatkan daripada kekerasan dan kekasaran. Terlalu kurang sifat keramah-tamahan mungkin menyebabkan kesulitan untuk mencapai orang banyak, sedangkan suatu roh suka berdamai alat untuk menarik mereka kepadamu, dan dengan demikian engkau dapat menetapkan mereka di jalan yang benar. Engkau harus pula didorong oleh suatu roh yang suka mengampuni, dan memberikan penghargaan sepantasnya kepada setiap maksud dan perbuatan yang baik dari orang-orang di sekelilingmu.2 “Saling Mengasihi Sama Seperti Aku Telah Mengasihi Kamu” NBS 98.3

Allah telah melakukan bagian-Nya dari pekerjaan untuk keselamatan manusia, dan sekarang Ia meminta kerja-sama sidang-Nya. Ada darah Kristus, sabda kebenaran, Roh Suci di satu pihak, dan ada jiwa-jiwa yang sedang binasa di pihak yang lain. Setiap pengikut Kristus mempunyai bagian dalam pekerjaan membawa orang-orang untuk menerima berkat-berkat yang telah disediakan oleh surga. Biarlah kita memeriksa diri kita baik-baik dan melihat apakah kita telah melakukan pekerjaan ini. Biarlah kita memeriksa motif kita dan setiap perbuatan dalam kehidupan kita. NBS 98.4

Bukankah ada banyak gambar yang tidak menyenangkan tergantung di ruangan ingatan? Engkau memerlukan pengampunan Yesus. Engkau selamanya bergantung kepada belas kasihan dan kasih-Nya. Meskipun demikian, tidaklah engkau gagal dalam usaha menunjukkan kepada orang lain roh yang telah ditunjukkan Kristus kepadamu? Sudahkah engkau merasakan beban untuk seseorang yang engkau lihat sedang memberanikan diri memasuki jalan yang terlarang? Sudahkah engkau menasihati dia dengan ramah-tamah? Sudahkah engkau menangis baginya dan berdoa dengan dia dan untuk dia? Sudahkah engkau menunjukkan dengan perkataan yang lemah-lembut dan perbuatan yang ramah-tamah bahwa mengasihi dia dan ingin menyelamatkan dia? NBS 98.5

Karena engkau telah bergaul dengan mereka yang sedang terserandung dan terhuyung- huyung di bawah beban kelemahan pembawaan mereka sendiri, serta segala kebiasaan yang salah, apakah engkau telah membiarkan mereka bertempur dalam peperangan sendirian sedangkan engkau dapat memberikan pertolongan kepada mereka? Apakah engkau tidak melewati saja orang-orang yang tergoda ini sedangkan dunia telah bersedia memberi simpati kepada mereka dan memikat mereka ke dalam jaring Setan? Apakah engkau tidak bersedia mengatakan seperti Kain: “Akukah penjaga adikku?” Kej. 4:9. NBS 99.1

Bagaimanakah seharusnya Kepala sidang yang agung itu memandang pekerjaan dalam kehidupanmu? Bagaimanakah Ia, yang kepada-Nya setiap jiwa sangat berharga karena telah ditebus dengan darah-Nya, memandang pada sifatmu yang acuh tak acuh terhadap mereka yang tersesat dari jalan yang benar? Tidakkah engkau takut kalau Ia meninggalkan dikau sama seperti engkau meninggalkan mereka? Ketahuilah dengan pasti bahwa ia yang menjadi Penunggu rumah Tuhan telah memperhatikan setiap kelalaian. NBS 99.2

Belum terlambat menebus kelalaian pada masa yang silam. Biarlah kasih yang mula-mula dan kerajinan yang mula-mula dihidupkan kembali. Carilah orang-orang yang telah engkau usir, balutlah dengan pengakuanmu luka-luka yang telah kau buat. Hampirilah Hati yang penuh belas kasihan, dan biarlah aliran belas kasihan Ilahi mengalir ke dalam hatimu dan daripadamu kepada hati orang lain. Biarlah kelemahlembutan dan kemurahan yang telah dinyatakan oleh Yesus dalam kehidupan-Nya sendiri yang mulia itu menjadi suatu teladan bagi kita tentang bagaimana kita harus memperlakukan sesama manusia, terutama mereka yang menjadi saudara-saudara dalam Kristus. NBS 99.3

Banyak orang sudah menjadi lemah dan putus asa dalam pergumulan kehidupan mereka yang dapat diberi kekuatan untuk mendapat kemenangan oleh satu perkataan kegembiraan dan keberanian yang ramah-tanah. Sekali-kali janganlah kehilangan sifat belas-kasihan, atau-pun bersikap dingin, tidak menaruh simpati, dan suka mengritik. Sekali-kali jangan mengabaikan sesuatu kesempatan untuk mengatakan sesuatu perkataan yang memberanikan dan memberi harapan. Kita tidak dapat mengira bahwa luasnya pengaruh perkataan kebaikan kita yang lemah lembut, serta segala usaha kita seperti Kristus untuk meringankan beban orang lain. Orang yang berbuat kesalahan tidak dapat dipulihkan dengan cara selain daripada dalam roh kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kasih.3 NBS 99.4