Nasihat Bagi Sidang
Berpakaian Pantas Sehingga Allah Menjadi Pokok Pemikiran
Semua orang harus diajar rapi, bersih, dan teratur dalam cara berpakaian, tetapi tidak memanjakan diri dalam perhiasan secara lahir yang sama sekali tidak pantas untuk tempat perbaktian. Jangan hendaknya ada pertunjukan pakaian, karena hal ini menimbulkan perasaan kurang hormat. Perhatian hadirin sering tertuju kepada hal ini atau kepada bahan pakaian yang indah, dan dengan demikian pikiran terganggu yang tidak seharusnya mempunyai tempat dalam hati orang-orang yang berbakti. Allah harus menjadi pokok pemikiran, tujuan perbaktian; dan segala sesuatu yang mengalihkan pikiran dari acara perbaktian yang penuh khidmat dan suci merupakan penghinaan kepada-Nya. NBS 97.4
Segala perkara mengenai pakaian harus diperhatikan dengan saksama, mengikuti dengan saksama peraturan Kitab Suci. Mode telah menjadi ilah yang telah memerintah dunia luar, dan sering menyusup ke dalam sidang. Sidang harus menjadikan sabda Allah ukurannya, dan orang tua harus memikirkan hal ini dengan saksama. Bila mereka melihat anak-anak mereka mempunyai kecenderungan mengikuti mode duniawi, maka sebagaimana halnya dengan Abraham, mereka harus mengatur segenap keluarga mereka dengan tetap teguh untuk mengikuti teladan mereka. Gantinya menyatukan mereka dengan dunia, hubungkanlah mereka dengan Allah. Jangan hendaknya seorang jua pun tidak menghormati bait suci Allah oleh pakaian mereka yang merupakan pertunjukan. Allah dan malaikat-malaikat ada di situ. Yang Mahasuci orang Israel telah berbicara dengan perantaraan rasul-Nya: “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah” (1 Ptr. 3:3,4).10 NBS 97.5