Nasihat Bagi Sidang
Bersekolah pada Hari Sabat
Barang siapa memelihara hukum keempat akan melihat bahwa sesuatu garis pemisah ditarik antara dia dengan dunia. Sabat itu menjadi suatu ujian, bukannya tuntutan manusia, melainkan ujian Allah. Justru itulah yang akan memperbedakan antara mereka yang menyembah Allah dan mereka yang tidak menyembah Dia; dan pada persoalan inilah akan datang pergumulan besar yang terakhir antara kebenaran dan kesalahan. NBS 43.3
Beberapa dari anggota-anggota kita telah menyuruh anak-anak mereka bersekolah pada hari Sabat. Mereka tidak dipaksa berbuat demikian, tetapi para penguasa sekolah berkeberatan menerima anak-anak itu kecuali mereka bersekolah enam hari. Dalam sekolah-sekolah ini, murid-murid bukan saja diajar dalam cabang-cabang pelajaran yang biasa, tetapi juga diajar melakukan berjenis-jenis pekerjaan; dan di sinilah anak-anak dalam keluarga-keluarga yang mengaku memelihara hari Sabat disuruh bersekolah pada hari Sabat. Ada orang tua yang mencoba membenarkan tindakannya dengan mengutip perkataan Kristus, bahwa halal berbuat baik pada hari Sabat. Tetapi pertimbangan yang sama akan membuktikan bahwa orang boleh bekerja pada hari Sabat sebab mereka harus mencari nafkah bagi anak-anak mereka; dan tidak akan ada batasnya, tidak ada garis pemisah, untuk menunjukkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan. NBS 43.4
Saudara-saudara kita tidak dapat mengharapkan persetujuan Allah sementara mereka menempatkan anak-anak mereka di tempat yang tidak memungkinkan mereka menurut hukum keempat. Mereka harus berusaha membereskannya dengan para penguasa agar olehnya anak- anak akan dimaafkan tidak bersekolah pada hari yang ketujuh. Jika hal ini tidak berhasil, maka kewajiban mereka sudah jelas, ialah menurut tuntutan Allah apa pun akibatnya. NBS 43.5
Ada pula yang mendesakkan bahwa Tuhan tidaklah terlalu teliti dalam segala tuntutan-Nya; bahwa mereka tidak berkewajiban memelihara hari Sabat dengan tekunnya sehingga menderita kerugian besar, atau menempatkan diri di mana mereka akan dibawa ke dalam keadaan yang berlawanan dengan undang-undang negeri itu. Tetapi justru dalam hal inilah ujian akan datang, apakah kita mau menghormati hukum Allah melebihi segala tuntutan manusia. Inilah yang akan membedakan antara mereka yang menghormati Allah dan mereka yang tidak menghormati Dia. Justru dalam hal inilah kita harus membuktikan kesetiaan kita. Sejarah tentang perlakuan Allah kepada umat-Nya pada segala zaman menunjukkan bahwa Ia menuntut penurutan yang saksama. NBS 43.6
Jika orangtua mengizinkan anak-anak mereka mendapat pendidikan dengan dunia, dan menjadikan Sabat itu suatu hari yang biasa saja, maka meterai Allah tidak dapat mereka peroleh. Mereka akan dibinasakan dengan dunia; dan bukankah orangtua bertanggung-jawab atas darah mereka? Tetapi jika kita mengajarkan hukum Allah dengan setia kepada anak-anak kita, menaklukkan mereka kepada kekuasaan orang tua, dan kemudian oleh iman dan doa menyerahkan mereka kepada Allah, maka Ia akan bekerja dengan usaha kita; karena Ia telah menjanjikannya. Dan bila bela itu akan melewati negeri itu, mereka dengan kita akan disembunyikan dalam pondok Tuhan. NBS 43.7