Nasihat Bagi Sidang
Sifat Iri Hati dan Mencari-cari Kesalahan
Sedih hati saya mengatakan bahwa ada orang yang sukar mengendalikan lidah di kalangan anggota-anggota sidang. Ada lidah penipu yang gemar mengadakan kerusuhan. Ada lidah yang licik dan suka berbisik-bisik. Ada omong kosong, tidak malu mencampuri persoalan orang, cepat sekali mengejek orang lain. Di antara orang-orang yang gemar bergunjing atau mengumpat orang lain, ada yang didorong oleh sifat ingin tahu, yang lain oleh kedengkian, dan banyak pula karena benci terhadap orang-orang yang menjadi penyambung lidah Allah untuk menegur mereka. Semua unsur yang tidak menyenangkan ini sedang bekerja. Ada pula yang menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya, sedangkan yang lain lagi ingin menyebar luaskan segala perkara yang mereka ketahui, malah mencurigai adanya kejahatan pada orang lain. Saya melihat bahwa roh sumpah palsu yang sama, yang mengubahkan kebenaran menjadi kepalsuan, kebaikan menjadi keburukan dan perihal tidak bersalah menjadi kejahatan, sedang giat sekarang ini. Setan bergembira melihat keadaan umat Allah yang sekadar rupa saja. Sementara banyak orang sedang melalaikan jiwa mereka sendiri, mereka asyik menunggu kesempatan untuk mengritik dan mempersalahkan orang lain. Semua orang mempunyai cacat tabiat, dan tidaklah sukar mencari sesuatu yang dapat ditafsirkan oleh kedengkian untuk merusakkan nama baik mereka. “Sekarang,” kata orang-orang yang mengangkat dirinya sendiri hakim, “kami mempunyai fakta- fakta”. Kami akan mengalaskan tuduhan kami atasnya sehingga mereka tidak dapat mengingkarinya.” Mereka menunggu suatu kesempatan yang tepat sekali dan kemudian mereka mengeluarkan himpunan umpat mereka dan memaparkan fitnah mereka. NBS 199.1
Dalam usaha mereka untuk menyampaikan suatu maksud, orang-orang yang biasanya mempunyai imajinasi yang kuat ada dalam bahaya menipu diri sendiri dan menipu orang-orang lain pun. Mereka mengumpulkan ungkapan-ungkapan dari orang lain yang diucapkan dengan kurang hati-hati, tanpa mempertimbangkan bahwa perkataan mungkin diucapkan tergesa-gesa dan dengan demikian mungkin tidak memantulkan perasaan yang sebenarnya di pihak pembicara. Tetapi ucapan yang tidak perlu dipikirkan lebih dulu itu, sering sangat tidak berarti dan tidak perlu diperhatikan, diteliti melalui kaca pembesar Setan, direnungkan dan diulangi sehingga bukit menjadi gunung. NBS 199.2
Apakah kasih orang Kristen itu mau mengumpulkan setiap laporan yang didesas-desuskan, untuk membeberkan segala sesuatu yang akan menimbulkan curiga atas tabiat orang lain, dan kemudian merasa senang menggunakannya untuk merugikan dia? Setan sangat gembira bila ia dapat memfitnah atau melukai seorang pengikut Kristus. Ialah “penuduh segala saudara kita.” Apakah orang-orang Kristen akan menolong dia dalam pekerjaannya? NBS 199.3
Mata Allah yang melihat segala sesuatu memperhatikan kekurangan semua orang serta nafsu yang menguasai setiap orang, namun Ia sabar terhadap segala kesalahan kita dan menaruh belas- kasihan atas kelemahan kita. Ia menyuruh umat-Nya mendambakan roh kelemahlembutan dan kesabaran serupa itu. Orang Kristen sejati tidak akan bergembira membeberkan kesalahan dan kekurangan orang lain. Mereka akan menjauhkan diri dari kejahatan dan kejelekan, agar dapat menetapkan pikiran pada perkara yang menarik dan manis. Bagi orang Kristen setiap perbuatan mencari-cari kesalahan, setiap perkataan kecaman dan mempersalahkan sangatlah pedih rasanya.6 NBS 199.4