Nasihat Bagi Sidang
Akibat Mengritik Sidang dan Para Pemimpin Lembaga
Roh fitnah dan membawa mulut merupakan salah satu alat Setan yang utama untuk menyebarkan perselisihan dan pertikaian, memisahkan sahabat sekalipun, dan melemahkan iman banyak orang pada kebenaran yang kita anut. Saudara-saudara pria dan wanita selamanya sedia mempercakapkan kesalahan dan kekeliruan yang pada hemat mereka terdapat pada orang-orang lain, terutama pada mereka yang telah membawa dengan gagah beraninya pekabaran teguran dan amaran yang diberikan kepada mereka dari Allah. NBS 200.1
Anak-anak para pengeluh ini mendengarkan dengan telinga terbuka dan menerima racun perasaan kurang senang. Dengan demikian secara tak sadar orang tua sedang menutup jalan masuk ke dalam hati anak-anak itu. Dalam hal ini Allah tidak dihormati. Yesus mengatakan: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40). Sebab itu Kristus diremehkan dan diperlakukan tidak baik oleh mereka yang memfitnah hamba-hamba-Nya. NBS 200.2
Nama hamba-hamba Allah yang terpilih telah diperlakukan tanpa hormat, dan dalam beberapa hal dengan penghinaan mutlak, oleh orang-orang tertentu yang sebenarnya wajib menyokong mereka. Mereka telah mengerti senda-gurau yang menghina dan ucapan yang menurunkan derajat yang sering sekali mereka dengar, dan kecenderungannya ialah membawa minat yang suci dan kekal, dalam pikiran mereka, setaraf dengan perkara-perkara dunia biasa. Betapa mengerikan pekerjaan orang tua ini yang menjadikan anak-anak mereka diajar tidak hormat dan memberontak melawan teguran surga terhadap dosa. NBS 200.3
Kemunduran rohani merajalela di tempat terdapat keburukan seperti itu. Justru ibu dan bapa ini, yang dibutakan oleh musuh merasa heran mengapa anak-anak mereka cenderung kepada sifat kurang percaya dan meragukan kebenaran KITAB SUCI. Mereka beranggapan bahwa sangatlah sulit mencapai anak-anak itu dengan pengaruh akhlak dan agama. Sekiranya mereka mempunyai pandangan rohani, mereka akan menyadari dengan segera bahwa keadaan yang menyedihkan ini diakibatkan oleh pengaruh rumah tangga mereka sendiri, serta kecemburuan dan kurang percaya mereka. Dengan demikian banyak orang yang tidak beriman dididik di dalam lingkungan keluarga orang-orang Kristen sekadar rupa itu. NBS 200.4
Banyak orang gemar sekali mempercakapkan dan memikirkan cacat, baik yang sesungguhnya atau yang di angan-angan saja, di pihak orang-orang yang memikul tanggung jawab yang berat dalam lembaga-lembaga pekerjaan Tuhan. Mereka melupakan kebaikan yang telah dilaksanakan, manfaat yang telah diperoleh dari kerja keras dan pengabdian gagah perkasa kepada pekerjaan Tuhan, dan hanya memusatkan perhatian mereka pada beberapa kesalahan, sesuatu perkara yang setelah dilakukan dan akibatnya telah mengikutinya, mereka pikir dapat dilakukan dalam cara yang lebih baik dengan hasil yang lebih baik; sedangkan pada hakikatnya, sekiranya mereka sendiri dibiarkan melakukan pekerjaan itu, mereka akan enggan bergerak di bawah perasaan tawar hati yang menyertai tugas itu, atau mereka akan bekerja lebih sembrono daripada orang-orang yang melakukan pekerjaan itu. NBS 200.5
Tetapi para pemfitnah yang degil ini hendak memperhatikan segi-segi yang tidak menyenangkan dari pekerjaan itu, sebagaimana lumut melekat pada batu karang yang kasar. Kerohanian orang-orang ini tetap kerdil karena terus menerus memikirkan kegagalan dan kesalahan orang lain. Mereka tidak sanggup melihat perbuatan yang baik dan mulia, usaha yang tidak mementingkan diri, kepahlawanan sejati, dan pengorbanan diri. Mereka tidak menjadi lebih mulia dan lebih tinggi dalam kehidupan dan pengharapan mereka, lebih dermawan dan lebih luas dalam buah pikiran dan rencana mereka. Mereka tidak memelihara kasih yang seharusnya menjadi ciri kehidupan Kristen. Mereka sedang merosot setiap hari dan sedang menjadi lebih sempit dalam prasangka dan pandangan mereka. Sifat picik adalah unsur mereka, dan suasana yang meliputi mereka meracuni damai dan kebahagiaan.7 NBS 200.6
Setiap lembaga terpaksa bergumul terhadap kesulitan. Ujian-ujian diperkenankan guna menguji hati umat Allah. Bila kemalangan menimpa salah seorang alat Tuhan, maka akan ditunjukkan berapa besarnya iman kita yang sejati kepada Allah dan pekerjaan-Nya. Pada saat seperti itu jangan hendaknya seorang pun memandang perkara-perkara dalam terang yang paling buruk dan mengungkapkan keraguan dan kurang percaya. Jangan mengritik mereka yang menanggung beban tanggung jawab. Jangan hendaknya percakapan di rumah tanggamu diracuni dengan kritik terhadap para pengerja Tuhan. Orang tua yang memanjakan roh suka mengritik ini tidak membawa di hadapan anak-anak mereka sesuatu yang akan menjadikan mereka bijaksana kepada keselamatan. Perkataan mereka cenderung menggoyahkan iman dan keyakinan bukan saja di pihak anak-anak, tetapi juga di pihak orang-orang yang lebih tua.8 NBS 200.7
Para pemimpin lembaga-lembaga kita memikul suatu tugas yang paling sukar untuk memelihara tata tertib dan mendisiplin dengan bijaksananya orang-orang muda di bawah pemeliharaan mereka. Anggota-anggota sidang dapat berbuat banyak perkara untuk menyokong angan mereka. Bila orang-orang muda tidak rela mentaati disiplin, lembaga, atau karena persoalan perbedaan pendapat dengan atasan mereka bertekad mengikuti jalan mereka sendiri, jangan hendaknya orang tua menyokong mereka secara membabi buta dan menaruh simpati kepada anak-anak itu. NBS 201.1
Lebih baik, jauh lebih baik anak-anak kamu menderita, lebih baik mereka berbaring di kubur, daripada diajar meremehkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar kesetiaan kepada kebenaran, kepada sesama manusia, dan kepada Allah.9 NBS 201.2