Nasihat Bagi Sidang

121/279

Nasihat Bagi Yang Baru Menikah

Hai saudara-saudaraku pria dan wanita: Kamu sudah disatukan dalam suatu perjanjian seumur hidup. Pendidikanmu dalam kehidupan setelah menikah sudah mulai. Tahun pertama setelah menikah merupakan suatu tahun pengalaman, suatu tahun yang dalamnya suami dan istri saling menyelami sifat-sifat tabiat yang berbeda-beda, sebagaimana seorang anak belajar di sekolah. Pada tahun pertama dalam kehidupan kamu sesudah menikah, jangan hendaknya ada peristiwa-peristiwa yang merusakkan kebahagiaan masa depan kamu. NBS 157.8

Memperoleh suatu pengertian yang betul tentang hubungan pernikahan adalah pekerjaan seumur hidup. Mereka yang menikah memasuki suatu sekolah yang daripadanya mereka tidak pernah akan ditamatkan dalam kehidupan ini. Hai saudaraku, waktu dan tenaga dan kebahagiaan istrimu kini sudah disatukan dengan dikau. Pengaruhmu kepadanya mungkin menjadi bau hayat menuju hidup atau bau maut menuju mati. Berhati-hatilah sekali jangan sampai merusakkan hidupnya. NBS 158.1

Hai saudariku kini engkau harus memahami pelajaran praktis yang mula-mula mengenai tanggung jawab kehidupan sesudah menikah. Usahakanlah memahami pelajaran ini dengan setia dari hari ke hari. Jangan memberikan tempat bagi perasaan tidak puas dan kemurungan. Jangan merindukan suatu kehidupan yang senang-senang saja dan tidak bekerja. Berhati-hatilah selalu jangan sampai memberi peluang bagi sifat mementingkan diri. NBS 158.2

Dalam kehidupan kamu yang sudah disatukan, kasih sayang kamu harus saling menyokong kebahagiaan satu dengan yang lain. Masing-masing harus melayani kebahagiaan pihak yang lain. Inilah kehendak Allah bagi kamu. Tetapi meskipun kamu harus bersatu padu, jangan seorang pun dari kamu kehilangan kepribadiannya. Allah menjadi pemilik kepribadian kamu. Pada- Nyalah kamu harus bertanya: Apakah yang benar? Apakah yang salah? Bagaimanakah dapat saya memenuhi maksud Khalik bagi saya dengan sebaik-baiknya? “Kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Kor. 6:19, 20). Kasihmu terhadap perkara yang bersifat duniawi jangan hendaknya melebihi kasihmu terhadap Allah. Kasih sayangmu yang melimpah ruah harus ditujukan kepada-Nya yang telah menyerahkan diri-Nya bagimu. Karena hidup bagi Allah, jiwa itu memberikan kepada-Nya kasih sayang yang terbaik dan tertinggi. Adakah aliran kasihmu yang terbesar ditujukan kepada-Nya yang mati bagimu? Kalau demikian halnya, kasihmu satu dengan yang lain akan sesuai benar dengan surga. NBS 158.3

Kasih sayang mungkin jernih seperti hablur dan indah dalam kemurniannya, tetapi hal itu mungkin dangkal saja karena belum diuji dan dicoba. Jadikan Kristus yang mula-mula dan yang terakhir dan yang terbaik dalam segala perkara. Pandanglah selamanya kepada-Nya, dan kasihmu bagi-Nya akan menjadi lebih dalam dan lebih kuat sehari-hari bila kasih itu diserahkan untuk diuji dan dicoba. Dan karena kasihmu kepada-Nya bertambah, kasihmu satu kepada yang lain pun akan bertambah dalam dan kuat. “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Kor. 3:18). Sekarang ada kewajiban yang harus engkau lakukan yang tidak menjadi kewajibanmu sebelum menikah. “Kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” “Hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu” Pelajarilah petunjuk berikut ini dengan saksama: ” Hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. NBS 158.4

Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya” (Kol. 3:12 ; Ef. 5:2, 22-25). NBS 158.5

Pernikahan, suatu penyatuan seumur hidup, merupakan lambang persatuan antara Kristus dan sidang-Nya. Roh yang ditunjukkan oleh Kristus kepada sidang adalah roh yang harus ditunjukkan oleh suami dan istri satu kepada yang lain. NBS 158.6

Baik suami maupun istri jangan mencari dalih untuk memerintah. Tuhan telah meletakkan prinsip yang harus menuntun dalam hal ini. Suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi sidang. Dan istri harus menghormati dan mengasihi suaminya. Kedua-duanya harus memelihara roh keramah-tamahan, dan menentukan tidak akan saling menyusahkan atau melukai perasaan teman hidupnya. NBS 158.7

Hai saudara dan saudari, kamu berdua mempunyai kuasa kemauan yang kuat. Kamu dapat menjadikan kuasa ini suatu berkat atau suatu kutuk besar kepada kamu sendiri serta kepada mereka yang bergaul dengan kamu. Janganlah berusaha memaksa satu dengan yang lain untuk berbuat seperti keinginanmu. Kamu tidak dapat berbuat demikian dan masih dapat memelihara cinta satu dengan yang lain. Pernyataan kehendak sendiri merusak damai dan kebahagiaan rumah tangga. Jangan hendaknya kehidupanmu setelah menikah selalu dalam pertengkaran. Kalau kamu selalu bertengkar, kamu berdua tidak akan hidup berbahagia. Bersikaplah ramah tamah dalam perkataan dan lemah lembut dalam perbuatan, tinggalkanlah keinginanmu sendiri. Jagalah baik-baik perkataanmu, karena besar sekali pengaruhnya bagi kebaikan atau kejahatan. Jangan biarkan perkataan yang tajam keluar dari mulutmu. Bawalah ke dalam kehidupanmu yang sudah dipersatukan itu keharuman kehidupan yang menyerupai Kristus. NBS 159.1

Sebelum seorang memasuki suatu persekutuan yang erat seperti hubungan pernikahan, ia harus belajar bagaimana ia harus mengendalikan dirinya dan bagaimana ia harus membawa diri. NBS 159.2

Hai saudaraku, bersikaplah ramah tamah, sabar, menahan diri. Ingatlah bahwa istrimu telah menerima engkau sebagai suaminya, bukannya supaya engkau boleh memerintahkan dia, melainkan supaya engkau boleh menjadi penolongnya. Janganlah sekali-kali bersifat menguasai atau diktator. Jangan hendaknya engkau menggunakan kuasa kemauanmu yang keras untuk memaksa istrimu melakukan apa yang engkau ingini. Ingatlah bahwa ia mempunyai kemauan dan bahwa ia boleh melakukan keinginannya sebagaimana engkau melakukan keinginanmu. Ingatlah juga bahwa engkau mengambil faedah dari pengalamanmu yang lebih luas. Pikirkanlah kepentingan orang lain dan berlakulah sopan. “Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik” (Yak. 3:17) NBS 159.3

Ingatlah, saudara-saudaraku yang kekasih, bahwa Allah itu kasih adanya dan bahwa oleh rahmat-Nya kamu dapat memperoleh kemajuan dalam membahagiakan satu dengan yang lain, sebagaimana dalam sumpah perkawinan kamu telah berjanji hendak berbuat demikian. Dan dalam kekuatan Penebus kamu dapat bekerja dengan akal budi dan kuasa untuk menolong kehidupan yang bengkok agar menjadi lurus dalam Allah. Apakah yang tidak dapat diperbuat oleh Kristus? Ia sempurna dalam akal busi, dalam kebenaran, dalam kasih,.Jangan hendaknya kamu hidup menyendiri. merasa puas mencurahkan kasih sayang satu dengan yang lain saja. Gunakanlah setiap kesempatan membagikan kebahagiaan kepada mereka yang ada di sekeliling kamu, memberikan kasih sayang kamu kepada mereka. Perkataan yang ramah-tamah, pandangan yang penuh simpati, pernyataan penghargaan, bagi banyak orang yang kesunyian dan sedang bergumul akan menjadi bagaikan secawan air sejuk kepada jiwa yang haus. Suatu perkataan yang menggembirakan, dan suatu perbuatan yang ramah-tamah, akan sangat meringankan beban yang terletak di atas pundak orang-orang yang keletihan. Dalam pelayanan yang tidak mementingkan dirilah kebahagiaan sejati diperoleh. Dan setiap perkataan dan perbuatan dalam pelayanan seperti itu dicatat dalam buku-buku surga . . . , sebagaimana diperbuat bagi Kristus. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Mat. 25:40). NBS 159.4

Hiduplah dalam sinar matahari kasih Juruselamat. Dengan demikian pengaruhmu akan mendatangkan berkat bagi dunia. Biarlah Roh Kristus mengendalikan kamu. Biarlah hukum keramah-tamahan selamanya ada pada bibirmu. Kesabaran dan sifat tidak mementingkan diri sendiri menandai perkataan dan perbuatan orang-orang yang dilahirkan kembali, untuk hidup baru dalam Kristus. 2 NBS 159.5