Membina Keluarga Sehat

175/180

PASAL XXXXIII — Suatu Pengalaman yang Lebih Tinggi

Kita senantiasa memerlukan penyataan Tuhan yang segar, satu pengalaman sehari-hari yang selaras dengan pengajaran-Nya. Pencapaian yang tinggi dan kudus berada dalam jangkauan kita. Adalah maksud Allah bagi kita supaya kita terus maju dalam pengetahuan dan kebajikan. HukumNya adalah gema dari suara-Nya sendiri, yang menyampaikan undangan kepada semua orang, “Naiklah lebih tinggi. Kuduslah kamu, lebih kudus lagi.” Setiap hari kita bisa maju dalam kesempurnaan tabiat pengikut Tuhan. MKS 469.1

Mereka yang terlibat dalam pekerjaan bagi Tuhan memerlukan suatu pengalaman yang jauh lebih tinggi, lebih dalam dan lebih luas, dibanding dengan yang sudah dimiliki- MKS 469.2

nya menurut pemikirannya. Banyak orang yang sudah menjadi anggota keluarga besar Allah hanya sedikit mengetahui apa artinya memandang kepada kemuliaan-Nya dan diubahkan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain. Banyak orang mempunyai pandangan yang samar-samar tentang keunggulan Yesus, dan hati mereka penuh dengan kegembiraan. Mereka rindu akan perasaan yang lebih penuh dan lebih dalam tentang kasih Juruselamat. Biarlah mereka ini menghargai setiap keinginan jiwa itu akan Allah. Roh Allah bekerja dengan mereka yang mau dipekerjakan, membentuk mereka yang mau dibentuk, dan menciptakan mereka yang mau diciptakan. Isilah dirimu dengan budaya pemikiran rohani dan hubungan erat yang kudus. Engkau telah melihat sinar pertama fajar kemuliaan-Nya. Sementara engkau berjalan terus mengenal Tuhan, engkau akan mengetahui bahwa “jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” 1 MKS 470.1

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” 2 MKS 470.2

Yesus melihat akhir dari misi-Nya yang terbentang di hadapanNya. Hidup-Nya di dunia ini yang penuh dengan kerja keras dan pengorbanan diri, dihiburkan dengan pemikiran bahwa semua penderitaan-Nya ini tidak akan sia-sia. Dengan menyerahkan hidup-Nya demi kehidupan manusia, Ia akan mengembalikan citra Allah di dalam manusia. Ia akan mengangkat kita dari debu, membentuk kembali tabiat kita sesuai pola tabiat-Nya, dan memperindahnya dengan kemuliaanNya sendiri. MKS 470.3

Yesus melihat penderitaan jiwa-Nya dan merasa puas. Ia memandang luasnya kekekalan dan melihat kebahagiaan mereka yang melalui kehinaan-Nya akan menerima pengampunan dan hidup kekal. Ia telah terluka karena pelanggaran mereka, cedera karena kejahatan mereka. Hukuman kedamaian mereka ditimpakan kepada-Nya. Dengan bilurNya mereka disembuhkan. Ia mendengar sorak-sorai umat tebusan. Ia mendengar orang yang sudah ditebus menyanyikan nyanyian Musa dan Anak Domba. Walaupun baptisan darah harus diterima lebih dulu, walaupun dosa dunia memberatkan jiwa-Nya yang tidak bersalah itu, walaupun bayangan musuh yang tak terperikan menutupi-Nya; namun demi kesukaan yang sudah terbentang di hadapan-Nya, Ia memilih un-tuk memikul salib dan tidak mempedulikan rasa malu. MKS 470.4

Kesukaan ini yang harus dibagikan oleh semua pengikut-Nya. Ba-gaimanapun besarnya dan mulianya nanti, pahala kita tidak semuanya disediakan pada kelepasan yang terakhir. Sekarang ini pun kita oleh iman harus memasuki kebahagiaan Juruselamat. Seperti Musa, kita harus bertahan sementara melihat yang Gaib itu. MKS 471.1

Sekarang agama itu harus berkemenangan. Sekarang kita dihadapkan kepada satu dunia kegelapan, hampir seluruhnya sudah dilanda penyembahan berhala. MKS 471.2

Tetapi harinya akan tiba ketika peperangan itu pecah dan kemenangan akan diperoleh. Kehendak Allah berlaku di bumi seperti di surga. Bangsa-bangsa yang selamat tidak mengenal hukum lain selain hukum surga. Semua akan bergembira, dipersatukan dalam keluarga, disalut dengan jubah pujian dan rasa syukur, yaitu jubah kebenaran Tuhan. Seluruh alam semesta, dalam keindahannya yang luar biasa, akan memberikan kepada Allah satu pujian dan penghormatan. Dunia ini akan bermandikan cahaya surga. Sinar bulan akan menjadi seperti sinar matahari, dan sinar matahari akan bercahaya tujuh kali lebih terang dari sekarang ini. Tahun-tahun akan berlalu dalam kesenangan. Bintang fajar akan tampak menyanyi bersama, dan anak-anak Allah akan bersorak kegirangan, sementara Allah dengan Yesus bersatu mengumumkan, “Tidak akan ada lagi dosa, dan tidak akan ada lagi kematian.” MKS 472.1

Penglihatan tentang kemuliaan yang akan datang, pemandangan yang digambarkan oleh tangan Allah sendiri, seharusnya berharga bagi anak-anak-Nya. MKS 472.2

Berdirilah di pelataran kekekalan dan dengarkanlah sambutan bagi mereka yang dalam hidup ini telah bekerja sama dengan Tuhan, meng-anggapnya sebagai satu kesempatan dan satu penghormatan untuk menderita demi Dia. Bersama malaikat-malaikat, mereka meletakkan mahkotanya di kaki Penebus, lalu berseru, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat dan kemuliaan dan puji-pujian!... Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” 3 MKS 472.3

Orang-orang tebusan saling bertemu dengan mereka yang sudah menuntunnya kepada Juruselamat yang ditinggikan itu. Mereka bersatu memuji Dia yang telah mati agar umat manusia hidup setara dengan hidup Allah. Peperangan sudah selesai. Semua kesengsaraan dan perselisihan berakhir. Nyanyian kemenangan memenuhi surga sementara orang-orang tebusan berdiri di sekeliling takhta Allah. Semua mengangkat suara gempita, “Layaklah Anak Domba yang sudah tersembelih” dan telah menebus krta untuk Allah. MKS 472.4

“Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakar jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” 4 MKS 472.5

“Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malam di bait suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” “Dan Ia akan menghapus air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” 5 MKS 473.1

Suci, suci, suci! Yang Mahatinggi!
Kami nyanyi pujian siang dan malam;
Suci, suci, suci! Allah Mahakasih!
Yang memerintah semesta alam.

Suci, suci, suci! Malaikat sembah!
Tersungkur di bawah kaki Allah Bapa;
Beribu, berlaksa, bersembah sujudlah!
Engkau yang kekal slama-lamanya.

Suci, suci, suci! Meskipun skarang!
Wajah-Mu ya Allah, tak boleh di pandang;
Hanya Engkau saja, lain tiada lagi!
Yang Mahakuasa, kasih dan suci. -Reginald Heber (LS No. 21)
MKS 473.2

Kita perlu memelihara di hadapan kita penglihatan akan perkaraperkara yang tidak terlihat. Dengan demikian kita dapat menilai dengan tepat perkara-perkara kekekalan dan hal-hal lain pada waktu itu. Inilah yang memberi kita kuasa untuk mempengaruhi yang lain untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi. MKS 473.3