Membina Keluarga Sehat

166/180

Rencana untuk Masa Depan

Banyak orang yang tidak sanggup membuat rencana yang pasti untuk masa depan. Hidup mereka terombang-ambing. Mereka tidak memahami hasil dari hal itu, dan ini sering memenuhi pikiran mereka dengan kecemasan dan kegelisahan. Hendaklah kita ingat bahwa kehidupan anak-anak Allah di dunia ini adalah kehidupan musafir. Kita tidak mempunyai akal budi merencanakan hidup kita sendiri. Bukanlah hak kita untuk membentuk masa depan. “Karena iman Abraham taat. ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” 12 MKS 443.5

“Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.” 13 MKS 444.1

Yesus dalam hidup-Nya di dunia ini tidak membuat rencana untuk diri-Nya. Ia menerima rencana Allah bagi-Nya, dan hari demi hari Allah menyingkapkan rencana-rencana-Nya. Begitulah kita harus bergantung kepada Allah agar hidup kita menjadi semata-mata hasil dari kehendak-Nya. Sementara kita menyerahkan jalan kita kepada-Nya, Ia akan menuntun langkah kita. Terlalu banyak orang membuat kegagalan total dalam merencanakan masa depan yang cerah. Biarlah Allah yang membuat rencana bagimu. Seperti seorang anak kecil, percayalah pada pimpinan Dia yang akan “melindungi langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya.” 14 Allah tidak pernah memimpin anak-anak-Nya kecuali anak-anak-Nya itu mau dipimpin, sekiranya mereka dapat melihat akhir dari permulaan dan melihat kemuliaan dari maksud yang mereka penuhi selaku mitra kerja bersama Dia. MKS 444.2