Membina Pendidikan Sejati
Pasal 10— Allah dalam Alam
“Kemuliaan-Nya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujian-Nya.”
Di segala benda ciptaan Tuhan terlihat kesan ilahi. Alam memberi kesaksian tentang Allah. Pikiran yang suka menerima, yang dibawa ke dalam hubungan dengan mukjizat dan rahasia alam semesta, tidak bias lain kecuali mengakui pekerjaan kuasa ilahi. Bukan oleh tenaganya yang ada pada bumi ini bumi menghasilkan kekayaannya, dan tahun demi tahun terus menerus bergerak di seputar matahari. Tangan yang tidak kelihatan menuntun planet dalam perjalanannya di angkasa raya. Suatu kehidupan yang bersifat rahasia mengisi segenap alam—suatu kehidupan yang menunjang dunia yang tidak terhitung ba- nyaknya di angkasa yang tak terukur, yang hidup dalam serangga kecil yang terapung dalam angin sepoi kemarau, yang mengayun sayap burung layang-layang, dan memberi makan kepada anak burung gagak yang berteriak, yang menjadikan kuncup mekar serta bunga berubah menjadi buah. MPS 87.1
Kuasa yang sama yang menopang alam, juga bekerja dalam manusia. Undang-undang besar yang sama yang menuntun bintang dan atom, mengendalikan kehidupan umat manusia. Undang-undang yang menguasai kegiatan jantung, yang mengatur aliran hidup kepada tubuh, adalah undang-undang Oknum Cerdas yang berkuasa mempunyai kekuasaan hukum atas jiwa itu. Dari pada-Nya segala kehidupan berlangsung. Hanya dalam keharmonisan dengan Dia bisa ditemukan suasana kegiatan yang sebenamya. Bagi semua obyek penciptaan-Nya keadaannya adalah serupa—kehidupan yang ditopang dengan menerima kehidupan dari Allah, suatu kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Melanggar hukum-Nya secara fisik, mental atau moral berarti menempatkan diri seseorang di luar keserasian dengan alam semesta, berarti memasukkan perselisihan, anarki dan kehancuran. MPS 88.1
Bagi orang yang belajar untuk menafsirkan pengajarannya, seluruh alam diterangi; dunia ini sebuah buku pelajaran, kehidupan ini sebuah sekolah. Persatuan manusia dengan alam dan dengan Allah, dominasi universal dari hukum, akibat dari pelanggaran, tidak akan gagal menanamkan kesan dalam pikiran dan membentuk tabiat. MPS 88.2
Ini adalah pelajaran yang perlu dipelajari anak-anak kita. Bagi anak yang kecil, yang belum sanggup untuk belajar dari halaman yang tertulis atau belum diperkenalkan dengan acara tetap di dalam ruang kelas, alam memberikan sumber pengajaran dan kegembiraan yang tidak akan gagal. Hati yang belum dikeraskan oleh hubungan dengan kejahatan cepat mengenal kehadiran yang mengisi segala benda ciptaan. Telinga yang belum dipekakkan oleh hingar-bingar dunia, menaruh perhatian kepada Suara yang berbicara melalui penuturan alam. Dan bagi mereka yang lanjut usia, yang senantiasa memerlukan pengingat yang diam mengenai hal yang rohani dan kekal, pengajaran alam tidak kurang menjadi sumber kesenangan dan pengajaran. Manakala penghuni Eden belajar dari lembaran alam, manakala Musa melihat tulisan tangan Allah di ladang-ladang dan pegunungan Arabia, dan Yesus ketika masih anak-anak di lembah-lembah Nazaret, agar anak-anak zaman kini dapat belajar tentang Dia. Apa yang tidak kelihatan dilukiskan oleh yang kelihatan. Di atas segala sesuatu di bumi ini, dari pohon yang tertinggi di hutan sampai kepada lumut yang melekat pada batu, dari samudera luas sampai kepada kerang yang terkecil di pantai, mereka dapat melihat citra tulisan di atas tulisan Allah. Sedapat-dapatnya, biarkan anak itu sejak usia yang paling muda ditempatkan sedemikian rupa di mana buku pelajaran yang indah ini dapat dibentangkan di hadapannya. Biarkan ia memandang pemandangan yang mulia yang dilukis oleh Pelukis Agung atas kanvas langit ini, dan biarkanlah dia berkenalan dengan keajaiban bumi dan laut, biarkan dia memandang rahasia yang terbuka tabimya mengenai musim yang berganti dan dalam segala pekerjaan-Nya, belajar tentang Khalik. MPS 88.3
Tidak ada jalan lain dasar pendidikan yang benar dapat diletakkan dengan teramat teguh dan pasti. Namun seorang anak pun, bila ia berhubungan dengan alam, akan melihat sebab terjadinya kebingungan. Ia tidak dapat lain kecuali mengakui adanya kekuatan-kekuatan yang bertentangan. Di sinilah alam memerlukan penafsir. Memandang kepada kejahatan yang terlihat dalam dunia alami, segala mempunyai pelajaran yang menyedihkan untuk dipelajari—“...Seorang musuh yang melakukannya...” Matius 13:28. MPS 89.1
Hanya dalam terang yang bersinar dari Golgota dapatlah pengajaran alam dibaca dengan tepatnya. Perantaraan kisah Bethlehem dan salib biarlah ditunjukkan bagaimana kebaikan akan mengalahkan kejahatan, dan bagaimana setiap berkat yang datang kepada kita adalah suatu pemberian dari penebusan. MPS 89.2
Dalam onak dan duri, dalam semak dan belukar, dilukiskan kejahatan yang merusakkan dan membinasakan. Dalam kicauan burung dan tunas yang mekar, dalam hujan dan sinar matahari, dalam angin kemarau dan embun yang lembut, dan sepuluh ribu benda alam, dari pohon oak di hutan kepada bunga violet yang mekar pada akarnya, terlihat kasih yang menyegarkan dan memulihkan. Dan alam tetap berbicara kepada kita mengenai kebajikan Allah. MPS 89.3
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,...” Yeremia 29:11. Inilah pekabaran, yang dalam terang salib, dapat dibaca atas seluruh permukaan alam. Langit menceritakan kemuliaan-Nya dan bumi menceritakan kekayaan-Nya. MPS 89.4