Membina Pendidikan Sejati

21/55

Pasal 11— Pelajaran Hidup

“Bercakaplah kepada bumi dan ia akan mengajarkan kamu.”

Guru Agung itu membawa para pendengarNya untuk berhubungan dengan alam, supaya mereka dapat mendengar suara yang berbicara pada semua benda yang diciptakan; dan bilamana hati mereka menjadi lembut dan pikiran mereka mau menerima, Ia menolong mereka untuk menafsirkan pengajaran rohani mengenai pemandangan ke atas mana mata mereka tertuju. Perumpamaan-perumpamaan sebagai sarana yang olehnya Ia suka mengajarkan pelajaran-pelajaran tentang kebenaran, menunjukkan betapa terbuka rohNya pada pengaruh-pengaruh alam dan bagaimana Ia senang menghimpun pengajaran rohani dari lingkungan kehidupan sehari-hari. MPS 91.1

Burung di udara, bunga bakung di padang, penabur dan benih, gembala dan domba—dengan ini Kristus menggambarkan kebenaran yang kekal. Ia juga menarik gambaran dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, bukti pengalaman yang lumrah bagi para pendengarNya—ragi harta yang tersembunyi, mutiara, jala ikan, mata uang yang hilang, anak yang terhilang, rumah di atas batu dan pasir. Dalarn pelajaran-pelajaran-Nya ada sesuatu untuk menarik setiap pikiran, untuk mengimbau setiap hati. Dengan demikian tugas sehari-hari, gantinya hanya kerja bantingtulang, dan kehilangan pikiran-pikiran tinggi, diterangi dan diangkat oleh pengingat-pengingat tetap terhadap perkaraperkara rohani dan yang tidakkelihatan. MPS 92.1

Begitulah kita harus mengajar. Biarlah anak-anak belajar melihat di alam suatu ungkapan tentang kasih dan hikmat Allah; biarlah pemikiran tentang Dia dihubungkan dengan burung dan bunga serta pohon; biarlah semua perkara yang kelihatan bagi mereka menjadi penafsir perkara yang tidak kelihatan dan semua peristiwa kehidupan menjadi sarana pengajaran ilahi. MPS 92.2

Sementara mereka belajar demikian untuk mempelajari pelajaran pada segala sesuatu yang diciptakan, dan pada seluruh pengalaman hidup, tunjukkan bahwa hukum-hukum sama memerintah bendabenda alam dan peristiwa-peristiwa kehidupanlah yang harus mengendalikan kita; bahwa itu semuanya diberikan demi kebaikan kita, dan bahwa hanya dalam penurutan kepada hukum-hukum itu saja kita dapat memperoleh kebahagiaan dan keberhasilan yang sesungguhnya. MPS 92.3