Membina Anak yang Bertanggung Jawab

33/84

PASAL 32— Bagaimana Tabiat Dibentuk

Dicapai dengan Usaha yang Tekun dan Tidak Mengenal Lelah. Tabiat tidaklah datang secara kebetulan. Ini bukanlah ditentukan oleh satu luapan amarah, atau satu langkah ke arah yang salah. Adalah dengan diulang-ulanginya satu tindakan yang menyebabkan hal itu menjadi satu kebiasaan, dan membentuk tabiat untuk yang baik atau yang jahat. Tabiat yang benar hanya dapat dibentuk oleh usaha yang tekun dan tidak mengenal lelah, dengan menggunakan setiap bakat dan kesanggupan yang dipercayakan kepada kita demi kemuliaan Allah. Gantinya melakukan hal ini, banyak orang membiarkan dirinya hanyut ke mana saja dorong- an hati atau keadaan membawa mereka. Hal ini bukan disebabkan oleh karena kekurangan materi yang baik, melainkan oleh karena mereka tidak menyadari bahwa pada masa muda mereka Allah menghendaki agar mereka berusaha dengan sebaik-baiknya. 1 MABJ 173.1

Tugas kita yang pertama kepada Allah dan kepada sesama manusia adalah dalam memperkembangkan diri sendiri. Setiap kesanggupan yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita harus diperkembangkan sampai ke taraf kesempurnaan yang paling tinggi, agar supaya kita sanggup berbuat kebajikan yang terbesar yang kita sanggup lakukan. Agar dapat menyucikan dan memperhalus tabiat kita, maka kita membutuhkan anugerah dari Tuhan yang akan menyanggupkan kita melihat dan memperbaiki kekurangan-kekurangan kita dan memperkembangkan apa yang baik di dalam tabiat kita. 2 MABJ 174.1

Dengan Memupuk Kuasa yang Diberikan Allah. Sampai sedemikian jauh setiap orang adalah arsitek tabiatnya sendiri. Setiap hari bangunan itu semakin mendekati penyelesaiannya. Firman Allah me-ngamarkan kita supaya memperhatikan bagaimana caranya kita membangun, untuk melihat bahwa bangunan kita didasarkan atas Batu Karang Yang Kekal itu. Waktunya akan datang bilamana pekerjaan kita akan dinyatakan sebagaimana adanya. Sekaranglah waktunya bagi semua orang untuk memperkembangkan segala kuasa yang telah diberikan Allah kepada mereka, agar mereka dapat membentuk tabiat untuk mendatangkan manfaat di dunia ini dan di dalam kehidupan yang akan datang. MABJ 174.2

Keyakinan kepada Yesus sebagai seorang Penyelamat pribadi akan memberikan kekuatan dan keteguhan kepada tabiat. Mereka yang mempunyai iman yang sejati dalam Tuhan akan menjadi orang yang bersungguh-sungguh dalam pikirannya, sambil mengingat bahwa mata Allah ditujukan kepada mereka, bahwa Hakim segala manusia sedang menimbang nilai moral, bahwa penghuni surga sedang mengamat-amati untuk melihat tabiat seperti apakah yang sedang diperkembangkan. 3 MABJ 174.3

Dipengaruhi oleh Setiap Tindakan. Setiap tindakan dalam hidup, sekalipun hanya tindakan yang sederhana saja, mempunyai pengaruh dalam membentuk tabiat. Suatu tabiat yang baik lebih berharga daripada harta duniawi, dan pekerjaan untuk membentuknya adalah pekerjaan yang paling agung yang dapat dilakukan manusia. MABJ 174.4

Tabiat yang terbentuk karena keadaan, bisa berubah-ubah dan tidak serasi, dan merupakan sekumpulan hal-hal yang saling bertentangan. Orang-orang yang memiliki tabiat seperti itu tidak mempunyai tujuan atau cita-cita yang tinggi dalam hidupnya. Mereka tidak mempunyai pengaruh yang baik terhadap tabiat orang lain. Mereka tidak memiliki tujuan dan tidak berdaya. 4 MABJ 174.5

Disempurnakan dengan Mengikuti Pola Allah. Allah mengharapkan agar kita membangun tabiat sesuai dengan pola yang telah dihadapkan kepada kita. Kita harus menyusun bata demi bata, sambil menambahkan anugerah kepada anugerah, dan mencari titik-titik kelemahan kita serta memperbaikinya sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Bilamana sebuah retak terlihat pada dinding dari sebuah rumah, kita tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan bangunan itu. Di dalam pembangunan tabiat kita, retak-retak sering terlihat. Kecuali kerusakan-kerusakan ini diperbaiki, maka rumah itu akan roboh bilamana topan ujian menempuhnya. 5 MABJ 175.1

Allah memberikan kepada kita kekuatan, kuasa untuk berpikir, waktu, supaya kita bisa membangun tabiat yang di atasnya Ia dapat membubuhkan cap persetujuan-Nya. Ia menghendaki agar setiap anak-Nya membangun suatu tabiat yang agung, dengan perbuatan-perbuat-an yang suci dan luhur, agar pada akhirnya ia bisa menghadapkan sebuah bangunan yang simetris, sebuah bait suci yang indah, dihormati oleh manusia dan Allah. MABJ 175.2

Di dalam membangun tabiat kita, kita harus membangunnya di atas Yesus. Ia adalah dasar, landasan yang kokoh—sebuah landasan yang tidak akan pernah dapat dihancurkan. Topan ujian dan penggodaan tidak dapat menggoyang bangunan yang dialaskan di atas Batu Karang Yang Kekal itu. MABJ 175.3

Ia yang ingin bertumbuh menjadi sebuah bangunan yang indah bagi Tuhan harus memperkembangkan setiap kuasa yang ada di dalam dirinya. Hanyalah dengan penggunaan yang baik akan segala bakat, tabiat itu dapat diperkembangkan dengan serasi. Dengan cara demikian, sebagai bahan-bahan untuk landasan itu kita menggunakan hal-hal yang digambarkan dalam Firman itu sebagai emas, perak, batu-batu berharga yaitu bahan-bahan yang akan tahan terhadap ujian api Allah yang menyucikan itu. Di dalam pembangunan tabiat kita, Yesus adalah teladan kita. 6 MABJ 175.4

Penggodaan Harus Dilawan. Kehidupan Daniel adalah sebuah teladan yang diilhamkan tentang apa sebenarnya tabiat yang disucikan itu. Hal itu memberikan sebuah pelajaran bagi semua orang, dan terutama sekali bagi orang muda. Penurutan yang saksama terhadap tuntutan-tuntutan Allah menguntungkan kesehatan tubuh dan pikiran. 7 MABJ 175.5

Orangtua Daniel telah mendidik dia pada masa kanak-kanaknya dalam kebiasaan bertarak yang ketat sekali. Mereka telah mengajar dia bahwa ia harus taat kepada hukum-hukum alam di dalam segala kebiasaannya; bahwa kebiasaan makan dan minumnya mempunyai suatu pengaruh yang langsung terhadap keadaan tubuh, pikiran dan moral mereka, dan bahwa ia bertanggung jawab kepada Allah atas segala kesanggupannya; oleh karena ia menganggap semuanya itu sebagai suatu pemberian dari Allah dan tidak boleh merusak atau me-lumpuhkannya, melalui tindakan apa pun. Sebagai akibat dari pe-ngajaran ini, hukum Allah ditinggikan di dalam pikirannya dan dihormati di dalam hatinya. Selama tahun-tahun pertama dari masa tawanannya Daniel menjalani satu ujian yang dimaksudkan untuk membiasakan dia dengan kemegahan istana, dengan kemunafikan dan dengan kekafiran. Sungguh itu merupakan sebuah sekolah yang ganjil untuk melayakkan dia bagi suatu kehidupan yang sungguh-sungguh, rajin dan setia! Namun demikian ia hidup tidak dinodai oleh suasana kejahatan yang mengelilingi dirinya. MABJ 176.1

Daniel dan teman-temannya menikmati keuntungan-keuntungan dari pendidikan dan latihan yang benar pada masa kanak-kanaknya, tetapi keuntungan-keuntungan ini saja tidak akan dapat menjadikan mereka seperti adanya. Waktunya tiba bilamana mereka harus bertin-dak bagi diri mereka sendiri-pada saat masa depan mereka bergantung pada jalan mana yang akan mereka tempuh. Kemudian mereka mengambil keputusan tetap setia atas pengajaran-pengajaran yang telah diberikan kepada mereka pada masa kanak-kanak mereka. Takut akan Allah, yang merupakan permulaan hikmat, adalah dasar dari kebesaran mereka. Roh-Nya menguatkan setiap maksud yang benar, setiap keputusan yang agung. 8 MABJ 176.2

Tujuan Harus Tinggi. Jikalau anak-anak muda sekarang ini mau bertahan sebagaimana halnya Daniel, mereka harus menggunakan dengan sekuat-kuatnya segala syaraf dan otot kerohanian mereka. Tuhan tidak menghendaki agar mereka tinggal tetap sebagai orang-orang yang tidak berpengalaman. Ia menghendaki agar mereka mencapai anak tangga yang tertinggi, agar supaya dari situ mereka dapat me- langkah ke dalam kerajaan Allah. 9 MABJ 176.3

Jikalau orang muda benar-benar menghargai pentingnya pekerjaan pembangunan tabiat ini, maka mereka akan menyadari perlunya melakukan pekerjaan mereka sehingga hal itu akan tahan menghadapi ujian pemeriksaan di hadapan Allah. Orang yang paling hina dan paling lemah, dengan usaha yang tekun dalam melawan penggodaan dan mencari hikmat dari atas, bisa mencapai ketinggian yang sekarang ini kelihatannya mustahil. Sukses seperti ini tidak bisa datang tanpa satu tekad untuk tetap setia dalam melaksanakan tugas-tugas yang kecil. Hal itu membutuhkan kewaspadaan yang terus-menerus agar supaya sifat-sifa yang tidak baik tidak akan dibiarkan untuk menjadi lebih kuat. Orang muda dapat memiliki kuasa moral, oleh karena Yesus telah datang ke dunia ini agar Ia bisa menjadi teladan kita dan memberikan pertolongan Ilahi kepada semua orang muda dan orang-orang dari golongan umur lainnya. 10 MABJ 177.1

Nasihat dan Teguran Harus Diperhatikan. Mereka yang mempunyai noda dalam tabiat, dalam tindakan, dalam kebiasaan serta perbuatan, harus memperhatikan nasihat dan teguran. Dunia ini adalah tempat Allah bekerja, dan setiap batu yang dapat digunakan di dalam bait suci surga harus dipahat dan dilicinkan, sampai menjadi batu-batu yang indah dan teruji, yang layak mendapat tempatnya di dalam bangunan Tuhan. Tetapi jikalau kita menolak dididik dan didisiplin, kita akan menjadi seperti batu yang tidak dipahat dan dilicinkan, dan semuanya itu akan dibuang sebagai batu-batu yang tidak berguna. 11 MABJ 177.2

Boleh jadi banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan di dalam membangun tabiatmu, bahwa engkau adalah sebuah batu yang kasar yang harus dikikis dan dilicinkan sebelum layak untuk menempati sebuah tempat di bait suci Allah. Engkau tidak perlu heran jikalau dengan palu dan pahat Allah membuang bagian-bagian yang kasar dari tabiatmu, sampai engkau siap untuk mengisi tempat yang telah dise-diakan-Nya bagimu. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat melaksanakan tugas ini. Hanya oleh Allah hal ini dapat dikerjakan. Dan kita bisa merasa pasti bahwa Ia tidak pernah memberikan suatu pukulan yang tidak ada gunanya. Setiap pukulan-Nya itu dikenakan dengan kasih, untuk kebahagiaanmu yang kekal. Ia mengetahui segala kekuranganmu, dan bekerja untuk memulihkan bukan untuk membinasakan. 12 MABJ 177.3