Membina Anak yang Bertanggung Jawab

76/84

PASAL 75—Menuntun Anak-anak Kecil kepada Tuhan

Berapa Cepatkah Anak-anak Bisa Menjadi Pengikut Tuhan? Pada masa kanak-ka-nak pikiran dengan mudah dapat diyakin-kan dan dibentuk, dan pada waktu itulah anak-anak lelaki dan perempuan harus diajar mengasihi dan menghormati Allah. 1 MABJ 515.1

Allah menghendaki agar setiap anak yang usianya masih muda sekali menjadi anak-Nya, untuk diangkat kepada keluar-ga-Nya. Sekalipun masih muda, orang muda bisa menjadi anggota dari keluarga iman dan memiliki suatu pengalaman yang paling berharga. Mereka mungkin memiliki hati yang lembut dan siap untuk menerima kesan-kesan yang akan tahan lama. Mereka mungkin memiliki hati yang berharap dan mengasihi Tuhan dan hidup bagi Juruselamat. Tuhan akan menjadikan mereka pembawa-pembawa kabar keselamatan yang kecil. Seluruh aliran pikiran mereka bisa diubah, sehingga dosa tidak akan kelihatan sebagai satu perkara yang patut dinikmati, melainkan untuk dijauhkan dan dibenci. 2 MABJ 515.2

Umur Tidak Berpengaruh. Seorang tokoh agama pada suatu kali ditanya harus mencapai usia berapakah seorang anak sebelum ia dapat menjadi umat Tuhan. “Umur tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu,” begitulah jawabnya. “Kasih kepada Tuhan, berharap, tenang menaruh kepercayaan, semuanya ini adalah sifat-sifat yang sesuai dengan keadaan alamiah seorang anak. Segera setelah seorang anak dapat mengasihi dan mempercayai ibunya, maka ia bisa mengasihi dan berharap kepada Tuhan sebagai Sahabat ibunya. Tuhan akan menjadi Sahabatnya, yang dikasihi dan dihormati.” MABJ 516.1

Sehubungan dengan ucapan yang berisi kebenaran itu, dapatkah orangtua terlalu berlebih-lebihan saksamanya dalam menunjukkan pengajaran dan teladan di hadapan mata anak-anak kecil yang tajam serta indera yang peka itu? Agama kita harus dijadikan sebagai sesuatu yang praktis. Hal ini dibutuhkan di dalam rumah tangga kita sebagaimana halnya di dalam rumah kebaktian. Di dalam pembawaan kita hendaknya jangan ada sesuatu yang bersifat dingin, keras dan kejam; tetapi kita harus menunjukkan, oleh kebaikan hati dan simpati, bahwa kita memiliki hati yang penuh kehangatan dan kasih. Tuhan harus menjadi Tamu kehormatan di dalam lingkungan keluarga. Kita harus berkata-kata dengan Dia, menyerahkan segala beban kita kepada-Nya berbicara tentang kasih-Nya, anugerah-Nya, dan kesempurnaan tabiat-Nya. Betapa satu pelajaran yang dapat diberikan oleh orangtua setiap hari dengan menyerahkan segala kesulitan mereka kepada Tuhan, yang menanggung beban itu, gantinya bersungut-sungut dan marah terhadap segala kekhawatiran dan kecemasan yang tidak dapat mereka atasi. Pikiran anak-anak kecil dapat untuk berpaling kepada Tuhan sebagaimana bunga yang sedang berkembang berpaling kepada matahari. 3 MABJ 516.2

Kasih Allah Harus Diajarkan di dalam Setiap Pelajaran. Pelajaran pertama harus diajarkan kepada anak-anak ialah bahwa Allah itu adalah Bapa mereka. Pelajaran ini harus diberikan kepada mereka pada tahun-tahun permulaan hidup mereka. Orangtua harus menyadari bahwa mereka bertanggung jawab di hadapan Allah untuk menjadikan anak-anak mereka mengenal Bapa mereka yang di surga.... Bahwa Allah itu kasih, harus diajarkan melalui setiap pelajaran. 4 MABJ 516.3

Para bapa dan ibu harus mengajarkan kepada bayi, anak-anak dan orang muda tentang kasih Tuhan. Biarlah ucapan-ucapan yang pertama dari bayi itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. 5 MABJ 517.1

Tuhan harus dihubungkan dengan segala pelajaran yang diberikan kepada anak-anak. 6 MABJ 517.2

Dari sejak tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak dia harus dibiasakan dengan perkara-perkara yang berhubungan dengan Allah. Dalam kata-kata yang sederhana biarlah ibu menceritakan kepadanya tentang kehidupan Yesus di dunia ini. Dan lebih daripada hal ini, biarlah ia menghidupkan segala pengajaran Juruselamat di dalam hidupnya setiap hari. Biarlah ia menunjukkan kepada anaknya, oleh teladannya sendiri, bahwa hidup yang sekarang ini adalah satu persiapan untuk hidup yang akan datang, satu jangka waktu yang diberikan kepada umat manusia yang di dalamnya mereka dapat membentuk tabiat yang akan menyediakan bagi mereka izin masuk ke dalam kota Allah itu. 7 MABJ 517.3

Mereka Memerlukan Lebih daripada Perhatian yang Hanya Sekali-sekali. Terlalu sedikit perhatian diberikan kepada anak-anak dan orang muda kita, dan mereka telah gagal berkembang sebagaimana seharusnya dalam kehidupan keagamaan, oleh karena anggota jemaat tidak memperhatikan mereka dengan kelemahlembutan dan simpati, sambil merindukan agar mereka itu bisa berkembang dalam kehidupan Ilahi. 8 MABJ 517.4

Tuhan tidak dipermuliakan bilamana anak-anak diabaikan dan dibiarkan begitu saja.... Mereka memerlukan lebih daripada perhatian yang hanya sekali-sekali, lebih daripada sepatah kata yang memberikan dorongan. Mereka memerlukan usaha yang tekun, sungguh-sungguh dan disertai doa. Hati yang dipenuhi oleh kasih dan simpati akan dapat menjangkau hati anak-anak muda yang tampaknya acuh tak acuh dan tidak berpengharapan. 9 MABJ 517.5

Tuhan Berkata, “Didiklah Anak-anak Ini Bagi-Ku.” Orangtua harus berusaha memahami kenyataan bahwa mereka harus mendidik anak-anak mereka untuk istana Allah. Bilamana mereka dikaruniai anak-anak, maka di dalam hal itu seakan-akan Tuhan menempatkan anak-anak itu di pangkuan mereka dan berkata, “Didiklah anak-anak ini bagi-Ku, agar mereka bisa bersinar-sinar di dalam istana Allah.” Salah satu bunyi yang pertama yang harus menarik perhatian mereka adalah nama Tuhan, dan di dalam tahun-tahun pertama dalam hidup mereka, mereka harus dituntun untuk berdoa. Pikiran mereka harus dipenuhi dengan cerita-cerita tentang kehidupan Tuhan, dan imajinasi mereka didorong untuk menggambarkan kemuliaan dunia yang akan datang. 10 MABJ 517.6

Mereka Bisa Memiliki Suatu Pengalaman Keagamaan pada Masa Kanak-kanak. Bantulah anak-anakmu untuk mempersiapkan diri bagi tempat yang telah disediakan Tuhan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tolong mereka untuk menggenapi maksud-maksud Allah bagi mereka. Biarlah pendidikanmu itu sedemikian rupa sehingga itu akan menolong mereka untuk menjadi satu kehormatan kepada Dia yang telah mati agar mereka memperoleh hidup kekal di dalam kerajaan Allah. Ajar mereka menyambut undangan, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” 11 MABJ 518.1

Saudara-saudaraku, engkau mempunyai satu tugas yang suci untuk dilaksanakan dalam mendidik anak-anakmu. Sementara mereka masih muda, hati dan pikiran mereka sangat peka terhadap kesan-kesan yang benar.... Ajarkan kepada mereka bahwa mereka mempunyai satu bagian pribadi yang harus mereka buat dan satu pengalaman keagamaan yang harus mereka peroleh sekalipun pada masa kanak-kanak mereka. 12 MABJ 518.2

Kecuali orangtua menjadikan hal itu sebagai pekerjaan yang terutama dalam hidup mereka untuk membimbing kaki anak-anak mereka pada jalan kebenaran dari sejak kecil mereka, maka jalan yang salah akan mereka pilih lebih dari yang benar. 13 MABJ 518.3

Penurutan yang Disertai Kerelaan Hati adalah Ujian Pertobatan. Tidakkah kita akan mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa penurutan yang disertai kerelaan hati kepada kehendak Allah membuktikan apakah mereka yang mengaku diri pengikut Tuhan itu adalah benar-benar pengikut Tuhan? Tuhan mempunyai maksud dalam setiap kata yang diucapkan-Nya. 14 MABJ 518.4

Hukum Allah Dasar Pembaruan. Hukum Allah harus menjadi alat pendidikan di dalam keluarga. Orangtua berada di bawah suatu kewajiban yang paling khidmat untuk berjalan sesuai dengan perintah-perintah Allah, sambil memberikan kepada anak-anak mereka teladan tentang kejujuran paling saksama.... MABJ 518.5

Hukum Allah adalah dasar segala pembaruan yang bisa bertahan. Kita harus menunjukkan pada dunia dengan terang dan jelas akan perlunya penurutan atas hukum-Nya. Pergerakan pembaruan yang besar itu harus dimulai di dalam rumah tangga. Penurutan kepada hukum Allah merupakan suatu perangsang yang kuat kepada sifat rajin, hemat, benar dan jujur antara manusia dengan sesamanya. 15 MABJ 519.1

Ajar Hal Itu kepada Anak-anak. Sudahkah engkau mengajar anak-anakmu sejak masa bayi untuk memelihara hukum Allah? . . . Engkau harus mengejar mereka untuk membentuk tabiat sesuai dengan pola Ilahi, agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada mereka. Ia mau menyatakan diri-Nya kepada anak-anak. Kita mengetahui hal ini dari sejarah tentang Yusuf, tentang Daniel dan sahabat-sahabatnya. Tidak dapatkah kita melihat dari catatan hidup mereka apa yang diharapkan Allah dari anak-anak dan orang muda? 16 MABJ 519.2

Orangtua . . . berada di bawah kewajiban kepada Allah untuk mempersembahkan anak-anak mereka kepada Dia, sebagai anak-anak yang pada usia sangat muda itu sanggup untuk menerima suatu pengetahuan tentang yang tercakup dalam menjadi seorang pengikut Tuhan. 17 MABJ 519.3

Kesaksian Seorang Anak yang Bertobat. Agama menolong anak-anak belajar lebih baik dan untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih setia. Seorang anak perempuan yang berusia dua belas tahun menceritakan, dengan cara yang sederhana, tentang bukti bahwa ia adalah seorang pengikut Tuhan. “Dulu saya tidak suka belajar, tetapi suka bermain-main. Saya malas di sekolah dan sering mangkir dari pelajaran-pelajaran. Sekarang saya mempelajari setiap pelajaran dengan baik, untuk menyenangkan Allah. Dulu saya adalah anak nakal di sekolah bilamana guru tidak memperhatikan saya, saya suka mengadakan yang lucu-lucu supaya diperhatikan oleh anak-anak lain. Sekarang saya ingin menyenangkan Allah dengan berlaku baik dan menurut kepada peraturan-peraturan sekolah. Dulu saya bersifat mementingkan diri di rumah, tidak mau disuruh supaya pergi bekerja, dan merasa kesal bilamana ibu memanggil saya dari tempat bermain untuk bekerja menolongnya. Sekarang adalah satu kesukaan yang besar bagi saya untuk menolong ibu dalam cara apa pun juga dan menunjukkan kepadanya bahwa saya mencintainya.” 18 MABJ 519.4

Berhati-hati Terhadap Kebiasaan Menunda-nunda. Orangtua, engkau harus mulai memberikan disiplin kepada pikiran anak-anakmu sementara mereka masih kecil, dengan maksud agar mereka bisa menjadi pengikut Tuhan.... Hati-hati jangan sampai engkau meninabobokan mereka sehingga mereka tertidur di tepi jurang kebinasaan, dengan pendapat yang salah bahwa mereka belum cukup dewasa untuk bertanggung jawab, belum cukup dewasa untuk bertobat dari dosa-dosa mereka dan menerima Tuhan. 19 MABJ 519.5

Anak-anak yang berusia delapan, sepuluh atau dua belas tahun itu sudah cukup dewasa untuk diajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan agama pribadi. Janganlah berpendapat bahwa engkau akan mengajar anak-anakmu pada satu waktu pada masa mendatang bilamana mereka menjadi cukup dewasa untuk bertobat dan mempercayai kebenaran. Jikalau mereka diajar dengan sepatutnya, anak-anak yang masih kecil bila memiliki pandangan yang benar tentang keadaan mereka sebagai orang yang berdosa dan tentang jalan keselamatan melalui Yesus. 20 MABJ 520.1

Kepada saya ditunjukkan banyak janji yang indah dicatat bagi mereka yang mencari Juruselamat mereka pada waktu masih kecil. Dalam Pengkhotbah 12:1 berbunyi: “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kau katakan: Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya.’” Amsal 8:17: “Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari akan mendapatkan daku.” Gembala agung Israel itu masih tetap berkata “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah.” Ajarkan kepada anak-anakmu bahwa masa muda adalah waktu yang terbaik untuk mencari Tuhan. 21 MABJ 520.2

Bimbing Sejak Masa Bayi Terus Sampai Masa Muda. Membiarkan seorang anak mengikuti dorongan hatinya berarti membiarkan dia untuk merosot dan menjadi mahir dalam kejahatan. Akibat-akibat pendidikan yang salah mulai nampak pada masa kanak-kanak. Pada masa muda satu sifat mementingkan diri diperkembangkan, dan apabila anak muda itu bertumbuh menjadi orang dewasa, ia bertumbuh dalam dosa. Sebuah kesaksian yang terus-menerus terhadap kelalaian orangtua diberikan oleh anak-anak yang telah dibiarkan untuk mengikuti satu jalan yang mereka pilih sendiri. Satu jalan hidup yang menurun seperti itu dapat dicegah hanya dengan cara mengelilingi mereka dengan pengaruh-pengaruh yang akan melawan kejahatan. Sejak masa bayi sampai kepada masa muda dan dari masa muda sampai kepada masa dewasa, seorang anak harus berada bawah pengaruh-pengaruh yang baik. 22 MABJ 520.3

Perkuat Anak-anak Untuk Menghadapi Ujian pada Masa yang Akan datang. Orangtuatanyakan kepada dirimu sendiri pertanyaan yang khidmat ini, “Sudahkah kita mendidik anak-anak kita untuk MABJ 521.1

menyera epada wewenang orangtua, dan dengan demikian melatih mereka supaya taat kepada Allah, untuk mengasihi Dia, dan memegang hukum-Nya sebagai penuntun yang terutama dari segala tindak anduk dan hidup? Sudahkah kita mendidik mereka supaya menjadi para pembawa kabar keselamatan yang bekerja bagi Tuhan? MABJ 521.2

Untuk pergi berbuat kebajikan? Orangtua yang percaya anak-anakmu pasti akan terlibat dalam peperangan yang menentukan bagi Tuhan pada masa pertarungan; dan sementara mereka memperoleh kemenangan bagi Penghulu damai itu, mereka juga akan memperoleh kemenangan bagi diri mereka sendiri. Tetapi jikalau mereka tidak dibesarkan dalam takut akan Allah; jikalau mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang Tuhan, tidak ada hubungan dengan surga, mereka tidak mempunyai kuasa akhlak, dan mereka akan menyerah kepada penguasa dunia yang telah berarti untuk meninggikan diri mereka sendiri di atas Allah yang di surga dengan menetapkan satu hari Sabat yang palsu untuk menggantikan Sabat Tuhan. 23 MABJ 521.3