Membina Anak yang Bertanggung Jawab
PASAL 72—Peperangan untuk Mengadakan Pembaruan
Perlu pertobatan yang Sungguh-sungguh dan Usaha yang Penuh Tekad. Mereka yang merusak tubuh mereka tidak bisa menikmati berkat Allah sebelum mereka bertobat dengan sungguh-sungguh, mengadakan suatu pembaruan, dan menyempurnakan kesucian di dalam takut akan Allah. MABJ 493.1
Satu-satunya pengharapan bagi mereka yang melakukan kebiasaan-kebiasaan jahat adalah dengan meninggalkan semuanya itu untuk selama-lamanya jikalau mereka menghargai kesehatan di dunia ini dan keselamatan di dunia yang akan datang. Bilamana segala kebiasaan ini telah dimanjakan untuk satu jangka waktu yang cukup lama, maka adalah memerlukan usaha yang penuh tekad untuk menentang penggodaan dan meninggalkan pemanjaan yang jahat itu. MABJ 493.2
Pikiran Harus Dikendalikan. Engkau harus mengendalikan pikiranmu Hal ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, engkau tidak dapat melaksanakannya tanpa usaha yang ketat bahkan usaha yang keras.... Jikalau engkau memanjakan imajinasi yang sia-sia, sambil membiarkan pikiranmu merenung-renungkan pikiran yang kotor, maka engkau dalam satu hal, sama bersalahnya di hadapan Allah seperti engkau melakukan apa yang engkau pikirkan itu. Satu-satunya yang menghalangi engkau supaya jangan melakukannya ialah oleh karena tidak ada kesempatan. Melamun dan mengkhayal siang dan malam merupakan kebiasaan buruk dan amat berbahaya. Bilamana hal itu satu kali dibiasakan, maka hampir-hampir mustahil mengalahkan kebiasaan seperti itu dan mengarahkan pikiran kepada hal-hal yang bersih, suci dan agung. Engkau harus menjadi seorang pengawal yang setia terhadap matamu, telingamu dan setiap inderamu jikalau engkau mau mengendalikan pikiranmu dan mencegah agar jangan pikiran yang sia-sia dan jahat itu menodai jiwamu. Hanya kuasa anugerah saja yang dapat melaksanakan pekerjaan yang paling diinginkan ini. 3 MABJ 494.1
Tundukkan Hawa Nafsu dan Keinginan kepada Pertimbangan. Allah bukan hanya menuntut agar engkau mengendalikan pikiranmu, tetapi juga hawa nafsu dan keinginanmu. Keselamatanmu bergantung atas usahamu untuk memerintahkan dirimu dalam segala perkara ini. Nafsu dan keinginan merupakan alat-alat yang berkuasa. Jikalau disalahgunakan, jikalau dijalankan melalui motivasi yang salah, jikalau disalahtempatkan, semuanya itu mempunyai kuasa untuk membina-sakanmu dan meninggalkan engkau sebagai satu kerusakan yang mengerikan, tanpa Allah dan tanpa pengharapan. MABJ 494.2
Imajinasi harus dikendalikan dengan cara positif dan tekun jikalau kita mau agar nafsu dan keinginan kita tunduk kepada pertimbangan hati nurani dan tabiat.... MABJ 494.3
Kecuali engkau mengekang pikiranmu, bacaanmu dan kata-katamu maka imajinasimu akan menjadi sakit dan tanpa harapan. Bacalah Kitab Sucimu dengan penuh perhatian, dengan disertai doa dan biarlah engkau dikendalikan oleh pengajaran-pengajarannya. Di sini terdapat keselamatanmu. 4 MABJ 494.4
Tutup Segala Inderamu dari yang Jahat. Mereka yang menghendaki hikmat yang berasal dari Allah harus menjadi bodoh dalam pengetahuan yang keji yang ada pada zaman ini supaya menjadi bijak-sana. Mereka harus menutup mata mereka supaya mereka tidak melihat dan mempelajari yang jahat. Mereka harus menutup telinga mereka agar mereka tidak mendengar sesuatu yang jahat, dan memperoleh suatu pengetahuan yang akan menodai kesucian pikiran dan perbuatan mereka, dan menjaga lidah mereka agar jangan mereka mengucapkan kata-kata yang jahat, dan dusta didapati pada mulut mereka. 5 MABJ 495.1
Jauhkan diri dari membaca dan melihat hal-hal yang dapat menimbulkan pikiran yang kotor. Perkembang kuasa akhlak dan pikiran. 6 MABJ 495.2
Jauhkan Diri dari Ketiadaan Kegiatan yang Disertai dengan Belajar dengan Cara Berlebih-lebihan. Belajar dengan cara yang ber-lebih-lebihan yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah ke otak, menimbulkan rangsangan yang tidak menyehatkan yang cenderung untuk mengurangi kuasa pengendalian diri dan sering menyerah kepada dorongan hati atau tindakan yang tidak masuk di akal. Dengan demikian pintu terbuka kepada kenajisan. Penyalahgunaan atau tidak digunakannya kuasa jasmani merupakan penyebab timbulnya arus kejahatan yang merajalela di dunia ini. “Kesombongan, kelimpahan roti dan merajalelanya kemalasan,” adalah merupakan musuh yang sama bahayanya kepada kemajuan manusia pada zaman sekarang ini seperti pada waktu hal itu menuntun kepada kehancuran Sodom. MABJ 495.3
Para guru harus memahami segala perkara ini dan harus memberi petunjuk kepada murid-murid mereka dalam hal ini. Ajarkan kepada para pelajar bahwa hidup yang benar bergantung kepada berpikir dengan benar, dan bahwa kegiatan jasmani perlu demi kesucian pikiran. 7 MABJ 495.4
Tidak Ada Waktu untuk Keragu-raguan. Kesucian hidup dan suatu tabiat yang dibentuk sesuai dengan Pola Ilahi tidaklah diperoleh tanpa usaha yang sungguh-sungguh dan prinsip-prinsip yang kokoh. Seorang yang ragu-ragu tidak akan berhasil dalam mencapai kesem-purnaan sebagai pengikut Tuhan. Orang seperti itu akan ditimbang di atas neraca dan akan kedapatan ringan. Seperti seekor singa yang mengaum-aum, Setan sedang mencari mangsanya. Ia mencoba setiap tipu muslihatnya kepada setiap anak muda yang tidak waspada.... Setan membisikkan bahwa masih ada waktu, supaya mereka bisa memanjakan diri dalam dosa dan kejahatan untuk kali ini saja, dan tidak mengulanginya kembali; tetapi satu perbuatan itu akan menodai seluruh hidupnya. Jangan sekalipun melangkahkan kaki ke daerah yang terlarang. Pada zaman kejahatan yang berbahaya ini, bilamana segala godaan untuk berbuat jahat terdapat di sekeliling kita, biarlah jeritan hati yang sungguh-sungguh dari anak-anak muda terangkat ke surga: “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?” Dan biarlah kiranya telinganya terbuka dan hatinya cenderung untuk menaati petunjuk yang diberikan dalam jawabnya, “Dengan menjaga sesuai dengan firman-Mu.” 8 MABJ 495.5
Semua orang bertanggung jawab atas tindakan mereka selama di dunia dalam masa percobaan ini. Semua orang mempunyai kuasa untuk mengendalikan tindakan mereka jika mereka mau. Jika mereka lemah dalam sifat-sifat mereka dan kesucian pikiran serta tindakan, mereka dapat memperoleh pertolongan dari Dia yang adalah sahabat dari orang yang tidak berdaya. Tuhan mengetahui segala kelemahan keadaan manusia, dan jikalau diminta, akan memberikan kekuatan untuk mengalahkan penggodaan yang paling hebat sekalipun. Semua orang bisa memperoleh kekuatan ini jikalau mereka mencarinya dengan kerendahan hati. 9 MABJ 496.1
Satu-satunya yang aman bagi orang muda pada zaman yang kotor ini adalah dengan menjadikan Allah sebagai pengharapan mereka. Tanpa pertolongan Ilahi mereka tidak akan sanggup mengendalikan nafsu dan selera kemanusiaan. Di dalam Tuhan terdapat pertolongan yang dibutuhkan itu, tetapi betapa sedikitnya yang mau datang ke-pada-Nya untuk pertolongan itu. Kata Yesus selagi di dunia ini, “Kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup ini.” Di dalam Tuhan semua orang bisa menang. Bersama dengan rasul engkau dapat berkata, “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” Dan lagi, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya.” 10 MABJ 496.2
Di dalam Dia Kesenangan Sejati Bisa Diperoleh. Satu-satunya keselamatan yang pasti bagi anak-anak kita terhadap segala perbuatan jahat adalah berusaha untuk masuk ke dalam kandang milik Tuhan dan berada di bawah pengawasan Gembala yang sejati dan setia itu. Ia akan menyelamatkan mereka dari setiap kejahatan, melindungi mereka dari segala mara bahaya, jikalau mereka memperhatikan suara-Nya. Ia berkata, “Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, . . . dan mereka mengikut Aku.” Di dalam Tuhan mereka akan menemukan padang rumput, memperoleh kekuatan dan pengharapan, dan tidak akan diganggu oleh kerinduan yang menggelisahkan terhadap sesuatu yang mengalihkan pikiran dan memuaskan hati. Mereka telah menemukan mutiara yang mahal harganya itu, dan pikiran menjadi tenang dan damai. Kesenangan mereka bersifat suci, damai, agung dan semawi. Semuanya itu tidak akan menimbulkan penyesalan dan rasa sakit hati. Kesenangan seperti itu merusak kesehatan atau mengganggu pikiran, melainkan bersifat menyehatkan. MABJ 497.1
Hubungan dengan Allah dan kasih bagi Allah, menjalankan kesucian, kehancuran dosa, semuanya ini merupakan kesenangan. Membaca Firman Allah tidak akan merusak imajinasi dan merangsang hawa nafsu, seperti halnya sebuah buku dongeng, melainkan melembutkan, meredakan, mengagungkan dan menyucikan hati. Bilamana berada dalam kesusahan, bilamana diserang oleh penggodaan yang hebat, mereka mempunyai kesempatan untuk berdoa. Betapa satu kesempatan yang mulia! Makhluk-makhluk fana, yang terbuat dari debu tanah, diizinkan masuk ke dalam ruang Yang Mahatinggi melalui kebiasaan merenung-renungkan Tuhan. Dalam kebiasaan seperti itu jiwa didekatkan dengan Allah dan dibarui dalam pengetahuan dan yang benar dan dilindungi dari serangan musuh. 11 MABJ 497.2