Goeroe Indjil
“ADJARKANLAH SABDA ITOE”
“Maka sebab itoe akoe berpesan kepadamoe dihadapan Allah dan Toehan Isa al-Maseh, jang akan datang rnenghoekoemkan segala orang jang hidoep dan jang soedah mati itoe pada masa kedatangannja dan dalam keradjaannja: Adjarkanlah sabda itoe; ingatkanlah orang, baik pada masa senang, baik pada masa jang soekar; tempelakkanlah dan tegoerkanlah dan nasihatkanlah dengan segala sabar dan pengadjaran.”1 GI 207.2
Dalam perkataan jang teroes dan keras ini adalah diterangkan hal djawatannja soeroehan al-Maseh. Dia akan “adjarkanlah sabda itoe,” boekannja pikiran dan pengadjarannja manoesia, dan boekanlah tjeritera dongeng atau tjeritera jang ngeri akan menggerakkan kesenangan dan membangoenkan perasaan hati. Dia boekan akan meninggikan dirinja, tetapi dia akan berdiri dihadapan soeatoe doenia jang mati dan mengadjarkan perkataan itoe sebagai dihadiratnja Allah. Dalam segala hal itoe tidak patoet ada poerak-poerak, perkara jang sia-sia, tafsir jang boekan-boekan; akan tetapi pendeta itoe mesti bitjara dalam ketoeloesan dan ketekoenan jang dalam, sebagai satoe soeara dari Allah menerangkan Kitab Soetji itoe. Dia akan membawa kepada orang jang dengar, dari hal perkara-perkara jang berhoeboeng dengan kebaikannja sekarang dan jang kekal. GI 207.3
Saudara-saudara jang melajani, sedang engkau berdiri dihadapan orang banjak, bitjarakanlah dari hal barang-barang jang perloe, jaitoe, perkara-perkara jang boleh mengadjar. Adjarkanlah segala kebenaran jang berfaedah jang mesti dibawa kedalam hidoep. Adjarkanlah koeasa al-Maseh jang boleh menjelamatkan itoe, “maka dalamnja djoega adalah teboesan kita oleh darahnja dan lagi keampoenan segala dosa.”2 Tjoba berboeat pendengarmoe itoe mengerti koeasanja kebenaran itoe. GI 208.1
Pendeta-pendeta haroes menghadapkan perkataan noeboeatan jang tertentoe sebagai alasan pertjajanja kaoem Zevende Dag Adventist. Noeboeatan-noebaeotannja Daniel dan Wahjoe itoe haroeslah dipeladjari baik-baik, dan berhoeboeng dengan itoe, “Lihatlah anak Domba Allah, jang menghapoeskan dosa doenia itoe.”3 GI 208.2
Maka indjil Matioes fasal doea poeloeh empat itoe ada beroelang-oelang dihadapkan kepadakoe sebagai satoe perkara jang akan dibawah kepada perhatian semoea. Kita ada hidoep dalam waktoe terdjadi kegenapannja semoea noeboeatan fasal ini. Biarlah pendeta-pendeta dan goeroe-goeroe kita menerangkan noeboeatan-noeboeatan ini kepada semoea orang jang diadjarnja. Biarlah dia orang boeangkan segala perkara jang ketjil dari pada pengadjarannja, dan menghadapkan ke- benaran-kebenaran jang nanti memoetoeskan nasibnja djiwa-djiwa. GI 208.3
Zaman dimana kita hidoep memanggil pendjagaan jang selaloe, maka hamba-hambanja Allah patoet toendjoekkan kebenaran terangnja hari Sabat. Dia orang haroes nasihatkan pendoedoek boemi ini tentang al-Maseh jang lekas datang dengan koeasa dan kemoeliaan besar. Pekabaran nasihat jang penghabisan kedoenia ini akan memimpin orang-orang akan melihat kepentingan jang ditaroehkan Allah kepada tauratnja. Kebenaran itoe patoet dihadapkan dengan terang soepaja seorang berdosa pelanggar jang mendengar djangan berdalih kalau dia tidak mengenal kepentingannja penoeroetan kepada hoekoem-hoekoemnja Allah. GI 209.1
Saja ada diadjarkan akan bilang, Koempoelkanlah dari al-Kitab segala keterangan jang menoendjoekkan bahwa Allah soedah koedoeskan hari jang ketjoedjoeh itoe, dan biarlah keterangan-keterangan ini dibatjakan kepada koempoelan itoe. Biarlah orang-orang jang beloem mendengar kebenaran itoe ditoendjoekkan bahwa semoea orang jang menjimpang dari pada “Beginilah sabda Toehan,” mesti menanggoeng kesoedahan perdjalanannja. Dalam segala zaman hari Sabat itoelah mendjadi pengoedjian atas kesetiaan kepada Allah. “Maka Sabat itoelah mendjadi soeatoe tanda antara Akoe dengan segala bani Israil sampai selama-lamanja,“. begitoelah menerangkan Toehan itoe.4 GI 209.2