Goeroe Indjil

53/137

KESOPANANNJA PAOELOES

Pengerdja indjil haroes tahoe bahwa boekan semoea kebenaran itoe akan dibitjarakan kepada orang-orang jang tidak pertjaja dalam sesoeatoe atau semoea waktoe. Dia haroes beladjar baik- baik bila akan bitjara, apa akan diseboetkan, dan apa poela akan tidak dibitjarakan. Boekanlah hal ini mengerdjakan penipoean; melainkan pekerdjaan sebagai diperboeat Paoeloes. “Karena djikalau merdeheka akoe dari pada segala orang sekali poen,” katanja sama orang Korinti, “maka koeperhambakan djoega dirikoe kepada sekaliannja, soepaja terlebih banjak poen koeperoleh. Bagai orang Jehoedi telah koedjadikan dirikoe selakoe orang Jehoedi, soepaja beroleh akan orang Jehoedi; dan bagai orang jang dibawah torat poen telah koedjadikan dirikoe selakoe orang jang dibawah torat djoega, soepaja akoe beroleh akan orang jang dibawah torat; dan bagai orang jang tidak bertorat koedjadikan dirikoe selakoe orang jang tidak bertorat, soepaja akoe beroleh akan orang jang tidak bertorat; kendatilah tidak djoega lepas akoe dari pada hoekoem Allah, melainkan adalah akoe dibawah hoekoem al-Maseh. Bahwa bagai orang lemah akoe telah mendjadi selakoe orang lemah djoega, soepaja akoe beroleh akan orang lemah; bahwa akoe telah mendjadi segala sesoeatoe bagai segala orang, soepaja seboleh-bolehnja akoe memeliharakan djoega beberapa orang.”1 GI 165.2

Paoeloes boekan mendekati orang-orang Jehoedi dengan satoe djalan jang boleh membangoenkan perlawanannja. Dia tidak lebih doeloe bilang dia orang mesti pertjaja dalam Toehan Isa dari Nasaret; tetapi dia soedah terangkan segala noeboeatan jang mengatakan dari hal alMaseh, djawatannja, dan pekerdjaannja. Per- lahan-lahan dia soedah adjak pendengarnja, serta menoendjoekkan kepentingan akan menghormati taurat Allah. Dia berikan kehormatan jang sepatoetnja kepada hoekoem adat-istiadat, serta toendjoekkan bahwa al-Masehlah jang soedah menentoekan peratoeran perhematan dan pengoerbanan orang Jehoedi. Lantas dia bawa mereka itoe kepada kedatangan pertama dari Peneboes itoe, dan toendjoek bahwa dalam hidoep dan kematiannja al-Masehlah genap segala maksoed dan toedjoeannja peratoeran pengoerbanan jang dikerdjakan mereka itoe. GI 166.1

Kepada orang kapir, Paoeloes soedah tinggikan al-Maseh dan lantas toendjoekkan dari hal penoeroetan taurat itoe. Ditoendjoekkannja bagaimana terang jang dipantjarkan oleh salib diGolgata itoe memberikan artian dan kemoeliaan kepada peratoeran orang Jehoedi. GI 167.1

Begitoelah rasoel itoe soedah beda-bedakan djalannja bekerdja, serta mengatoerkan pekabarannja menoeroet keadaan-keadaan jang mengelilingi dia. Sesoedah oesaha jang sabar, maka dia soedah mendapat kemadjoean; tetapi masih banjak lagi jang tidak maoe mengakoe. Sekarang ini ada djoega jang tidak maoe mengakoe oleh djalan apa sadja memberikan kebenaran itoe; maka pengerdja bagai Allah haroes beladjar betoel-betoel mentjari djalan jang baik soepaja dia djangan membangoenkan perlawanan. Dalam hal inilah beberapa orang telah koerang. Oleh mengikoeti perasaannja sendiri, ada orang soedah toetoepkan pintoe kemasoekan jang boleh dimasoeki lagi oleh djalan jang lain. GI 167.2

Pengerdja-pengerdjanja Allah mestilah orang-orang jang boleh berboeat beberapa hal; jaitoe, dia orang mesti mempoenjai tabiat jang loeas sekali. Boekannja dia orang mendjadi orang-orang jang memandang sebelah sadja, dengan memakai satoe djalan sadja dalam pekerdjaannja, dengan tiada boleh melihat bahwa pekerdjaannja mesti dimadjoekan dengan berbagaibagai djalan menoeroet keadaan orang-orang jang berkelilingnja. GI 168.1

Adalah satoe pekerdjaan jang sangat soelit bagai soeroehan itoe waktoe dia bertemoe dengan perseteroean, kebentjian, dan perlawanan. Lebih dari pada jang lain, perloelah dia mendapat “hikmat jang dari atas pertama-tama jaitoe soetji, kemoedian soeka ia akan perdamaian dan lagi ia sopan dan senang diichtiarkan dan penoeh dengan belas-kasihan dan boeah-boeah jang baik dengan tidak membedakan seorang dengan seorang dan tidak poela ia berpoera-poera.” 2 Sebagai emboen dan hoedjan jang djatoeh atas toemboeh-toemboehan jang lajoe itoe, begitoe djoegalah haroes perkataannja akan djatoeh dengan perlahan apabila dia memashoerkan kebenaran itoe. Dia patoet menangkap djiwa-djiwa, boekanlah akan menoelakkannja. Dia akan beladjar b?gaimana soepaja pandai apabila tiada atoeran jang boleh dipakai akan mendjoempai keadaan jang dihadapannja. GI 168.2

Banjak djiwa soedah menjimpang kepada djalan jang salah dan hilang bagai keradjaan Allah, lantaran kekoerangan kepandaian dan boedi dari pihaknja pengerdja. Kebidjaksanaan dan pertimbangan jang baik adalah menambahkan seratoes lipat ganda kegoenaannja pengerdja itoe. Kalau dia maoe bitjarakan perkataan jang benar pada waktoe jang benar, dan toendjoekkan roh jang benar, maka hal ini akan mengadakan satoe koeasa akan menghantjoerkan hati orang jang hendak ditolongnja. GI 169.1