Goeroe Indjil

127/137

KEPERLOEAN KITA JANG TERBESAR

“Kamoe poen akan mendjadi saksikoe,”1 Perkataan Toehan Isa ini beloemlah hilang koeasanja. Djoeroeselamat kita memanggil saksi-saksi jang setia dalam zaman agama jang beroepa sadja ini; tetapi hanja sedikit sadja, meskipoen diantaranja orang-orang jang mengakoe mendjadi soeroehan-soeroehannja al-Maseh, ada sedia akan memberikan kesaksian jang setia bagai Toehannja! Banjak orang bisa kasi tahoe tentang apa jang telah diperboeat orang-orang besar dan baik berzaman doeloe, bagaimana dia orang soedah bekerdja dengan berani, mananggoeng sengsara, dan bersoeka hati. Dia orang djadi pandai berkata-kata akan menghadapkan koeasanja indjil, jang soedah berboeat orang lain akan bersoeka hati dalam segala perlawanan keras, dan akan berdiri tegoeh melawan penggodaan jang sangat. Tetapi meskipoen begitoe radjin akan membawa orang-orang Masehi lain sebagai saksi-saksi bagai Toehan Isa, dia orang seakan-akan tiada beroleh pendapatan jang baharoe dan jang sepadan dengan dirinja boeat dioetjapkan. GI 388.1

Soeroehan-soeroehannja al-Maseh, apakah kamoe akan berkata tentang dirimoe sendiri? Pergoemoelan djiwa apakah jang kamoe soedah pernah alami sehingga mendjadi kebaikan bagaimoe, atau mendjadi kebaikan bagai orang jang lain dan mendjadi kemoeliaannja Allah? Kamoe jang mengakoe memashoerkan pekabaran kemoerahan jang penting itoe kepada doenia, apakah kesoedahannja atas hatimoe sendiri? Adakah tabiatmoe itoe menjaksikan bagai al-Maseh? Bisakah kamoe bitjarakan dari hal pengaroenja kebenaran jang menghaloeskan, memoeliakan, dan menjoetjikan sebagai dalam Isa itoe? Apakah kamoe jang soedah lihat, apakah jang kamoe soedah tahoe dari koeasanja al-Maseh? Kesaksian beginilah jang diminta Allah, dan dari mana geredja itoe sangat berkoerang. GI 388.2

Dengan tiada satoe iman jang hidoep dalam al-Maseh sebagai satoe Djoeroeselamat sendiri, maka moestahillah akan berboeat pertjajamoe itoe terasa dalam satoe doenia jang tidak pertjaja. Kalau kamoe maoe menarik orang-orang berdosa dari pada aroesan jang deras itoe, maka kakimoe itoe mesti berdiri diatas batoe karang. GI 389.1

Kita perloe selaloe sama satoe kenjataan jang baharoe dari al-Maseh, satoe pendapatan harihari jang sesoeai dengan pengadjarannja. Kemadjoean jang tinggi dan soetji adalah dekat kita. Kemadjoean jang selaloe dalam pengetahoean dan sifatnja Allah itoelah toedjoeannja bagai kita. Tauratnja itoelah gema soeara Hoea, serta memberikan djempoetan ini kepada semoea, “Naiklah lebih tinggi; djadilah kamoe soetji, dan lebih soetji.” Tiap-tiap hari kita boleh madjoe dalam kesempoernaan tabiat Masehi. GI 389.2

Orang-orang jang bekerdja dalam pekerdjaan bagai Toehan perloe mendapat satoe pengalaman jang lebih tinggi, lebih dalam, lebih loeas dari pada jang pernah dipikirkan oleh banjak orang. Banjak dari pada orang-orang jang masoek roe- mah tangganja Allah mengetahoei hanja sedikit sadja apa artinja memandang kemoeliaan Hoea, dan akan terganti dari pada kemoeliaan kepada kemoeliaan. Banjak orang hanja beroleh pengertian jang sedikit sadja atas kemoeliaannja al-Maseh, dan beroleh hati girang. Dia orang rindoe sama satoe pengertian jang lebih penoeh, dan lebih dalam dari hal tjintanja Djoeroeselamat itoe. Biarlah djiwa-djiwanja orang-orang ini rindoe sama Allah. GI 389.3

Roh Soetji ada bekerdja sama orang-orang jang maoe diatoerkan, meroepakan orang-orang jang maoe diroepakan, dan menempa orang-orang jang maoe ditempa. Berikanlah dirimoe itoe kepada kepikiran rohani dan perhoeboengan jang soetji. Kamoe hanja baharoe mendapat lihat sinar permoelaan kemoeliaannja sadja. Sedang kamoe ikoet akan mengetahoei Toehan, maka kamoe nanti mengetahoei bahwa, “djalan orang benar itoe seperti terang padjarlah, makin lama makin bertjahaja sampai kepada siang sempoerna.”2 GI 390.1