Goeroe Indjil
“BERANI DALAM TOEHAN”
Kemoedian waktoe soedah lewat, dalam tahoen 1844, beberapa saudara-saudara kita laki-laki dan perempoean telah berhimpoen dalam satoe perkoempoelan. Semoea bersedih karena keketjewaan itoe sangatlah pahitnja. Sebentar lagi satoe orang masoek, serta berseroe, “Berani dalam Toehan, hai saudara-saudarakoe; beranikanlah hatimoe dalam Toehan.” Maka dioelang- oelanginjalah perkataan ini sehingga moeka kita semoea mendjadi bertjahaja, dan tiap-tiap soeara dinjaringkan akan memoedji Allah. GI 376.2
Sekarang ini saja bilang kepada tiap-tiap pengerdja bagai Toehan, “Beranikanlah hatimoe dalam Toehan!” Moelai dari pada tahoen 1844 saja telah memashoerkan kebenaran sekarang, dan pada hari ini adalah kebenaran itoe lebih berharga kepada saja dari pada waktoe doeloe. GI 377.1
Beberapa orang selaloe memandang kepada keadaan-keadaan jang soekar dan jang menawarkan hati, maka ketawaran itoe soedah mengalahkan dia orang. Dia orang loepa bahwa doenia jang soetji sedang menoenggoe dia orang mendjadi wakil berkatnja kepada doenia ini; dan bahwa Toehan Isa itoe adalah satoe roemah perbendaharaan dari mana manoesia-manoesia itoe boleh ambil kekoeatan dan keberanian. Tidaklah perloe terdapat ketawaran dan ketakoetan. Karena waktoenja beloemlah datang apabila bajangannja Setan itoe tidak akan melintasi djalan kita. Dengan begitoe seteroe itoe mentjari djalan akan semboenjikan terang jang bertjahaja dari Mataharinja Kebenaran. Tetapi iman kita haroes meneroesi kegelapan ini. GI 377.2
Allah memanggil sama pengerdja-pengerdja jang bersoeka hati, jang enggan tawar hati dan poetoes harap oleh perlawanan. Toehan sedang memimpin kita, dan kita boleh madjoe kemoeka dengan berani, serta pertjaja bahwa Dia nanti beserta kita sebagai dalam tahoen-tahoen doeloe, waktoe kita bekerdja dalam kelemahan tetapi dibawah koeasanja Roh Soetji. GI 377.3
Meskipoen malaekat-malaekat ada melajani al-Maseh, tetapi pertolongan mereka itoe boekanlah berboeat hidoepnja bebas dari pada penggodaan. Dialah “seorang, jang telah digoda dalam segala perkara sama seperti kita djoega, akan tetapi tidak Ia berdosa.”1 Kalau pendeta-pendeta sedang bekerdja dalam pekerdjaan jang soedah ditentoekan Toehan bagai dia orang beroleh kepitjikan hati dan penggodaan, haroeslah dia orang djadi tawar hati? Haroeskah dia orang memboeangkan harap oleh sebab oesahanja tidak mengeloearkan boeah-obeah jang dia orang begitoe ingin akan melihatnja? Pengerdja-pengerdja jang benar sekali-kali tidak nanti tawar memandang pekerdjaan jang dihadapannja, meskipoen kelihatan sangat soekar. Moendoer dari pada kesoekaran serta bersoengoet dibawah kesoesahan, adalah berboeat hamba-hambanja Allah mendjadi lemah dan tidak sanggoep. GI 378.1
Selagi orang-orang jang berdiri dimoeka medan peperangan itoe melihat Setan toedjoekan peperangan jang speciaal kepada mereka itoe, dia orang nanti mengerti perloenja kekoeatan dari Allah; sebab itoe dia orang nanti bekerdja dalam kekoeatannja Hoea. Segala kemenangan jang didapatinja boekan nanti meninggikan, melainkan akan berboeat dia orang lebih bersendar atas Jang maha koeasa itoe. Sjoekoer jang dalam dan panas sama Allah akan mengalir dalam hatinja, dan dia orang nanti bersoeka hati dalam kesoesahan jang datang sama dia orang sedang tersepit oleh seteroe itoe. GI 378.2