Goeroe Indjil

103/137

PENGAKOEAN DOSA

Bagai semoea orang jang ingin diperboeat permintaan do'a goena kesemboehannja, haroeslah diterangkan bahwa pelanggaran atas tauratnja Allah jang berhoeboeng dengan kedjadian dan baik poela dengan rohani, adalah dosa, dan djalan akan menerima berkatnja Hoea, terlebih doeloe dosa itoe mesti diakoe dan ditinggalkan. GI 307.2

Kitab Soetji soeroeh kita, “Hendaklah kamoe berakoean dosa seorang akan seorang; pintakanlah do'a seorang akan seorang, soepaja kamoe mendjadi sehat.” 2 Kepada satoe orang jang minta dido'akan haroeslah pikiran jang begini dihadapkan, “Kita tidak bisa batja hati manoe- sia, atau mengetahoei rahasia hidoepmoe. Hal ini adalah ketahoean kepada dirimoe dan kepada Allah. Kalau.engkau menjesal atas dosamoe, patoetlah engkau mengakoenja.” GI 307.3

Dosa jang rahasia haroes diakoe kepada alMaseh, jang djadi Pengentara diantara Allah dan manoesia. “Maka djikalau kiranja barang seorang telah berboeat dosa, adalah pada kita seorang sjapei dihadapan hadlirat Bapa, jaitoe Isa al-Maseh.” 3 Tiap-tiap dosa adalah satoe kebentjian kepada Allah, dan patoet diakoe kepadanja oleh nama Isa. Tiap-tiap dosa jang njata haroeslah diakoe dengan njata. Kesalahan jang diperboeat kepada soeatoe sesama manoesia haroeslah diperbaiki dengan orang jang soedah dikenakannja. Kalau barang seorang jang mentjari kesehatan, telah salah bitjara, kalau soedah taboerkan perselisihan dalam roemah, diantara tetangga, atau geredja, dan soedah timboelkan perlawanan dan perselisihan, kalau oleh sesoeatoe pekerdjaan jang salah soedah pimpin orang lain kedalam dosa, semoea hal ini haroeslah diakoe dihadapan Allah dan dihadapan orang-orang jang soedah dipersakitkan. “Kalau kita mengakoe dosa kita, maka setiawan dan adillah Toehan, Ia poen akan mengampoeni dosa kita dan menjoetjikan kita dari pada segala salah.” 4 GI 308.1

Apabila segala kesalahan itoe soedah dibetoelkan, baharoelah kita boleh menghadapkan keperloean jang sakit itoe kepada Toehan dalam pertjaja jang tenang, sebagaimana ditoendjoekkan oleh Rohnja. Dia tahoe masing-masing orang de- ngan namanja, dan Dia djaga satoe-satoe sebagai kalau tiada lagi satoe machloek lain diatas doenia ini jang karenanja Dia soedah berikan Anak kekasihnja itoe. Oleh sebab tjinta Allah itoe ada begitoe besar dan tidak pernah gagal, maka jang sakit itoe haroeslah ditegoehkan akan berharap dalam Dia dan bergirang hati. Akan merasa koeatir tentang dirinja sendiri boleh nanti membawa kelemahan dan penjakit. Tetapi kalau angkat dirinja dari pada kemasgoelan dan was-was hati, maka pengharapan akan kesemboehannja tentoe lebih baik; karena, “bahwa sesoenggoehnjalah mata Toehan ada menilik kepada orang jang takoet akan Dia dan jang harap pada kemoerahannja.”5 GI 308.2