Berbagai Amanat Kepada Orang<sup>2</sup> Muda

469/509

Kegemaran Sia-sia Bukannja Kesukaan Jang Benar

Segala orang jang suka akan pergauian seringkali memandjakan tabiat ini sampai hal itu mendjadi kegemaran hati jang mengatasi semuanja. Berpakaikan pakaian jang bagus, mengundjungi tempat-tempat kepelesiran, tertawa dan bertjakap-tjakap tentang soal-soal jang sama sekali lebih enteng dari pada sia-sia, — inilah tudjuan hidup mereka. Mereka tidak tahan membatja Kitab Sutji dan memikir-mikirkan tentang perkara-perkara surga. Mereka merasa susah kalau tidak ada sesuatu jang membikin hatinja tergerak. Didalam mereka itu tidak ada kuasa buat bersuka; melainkan mereka bergantung buat kesukaan mereka atas pergauian orangorang muda lain jang sama tidak berpikir dan nekat seperti mereka sendiri. Kuasa jang dapat dialihkan kepada maksudmaksud jang mulia, diserahkannja kepada kebodohan. . . . . AOM 427.4

Orang-orang muda jang mendapat kesukaan dan kesenangan dalam membatja perkataan Allah dan didalam waktu permintaan doa selalu disegarkan oleh minuman dari Pantja- ran hidup. Dia akan mentjapai satu ketinggian batin jang mulia dan keluasan pikiran jang tak mungkin dipikirkan orang lain. Perhubungan dengan Allah mengandjurkan pikiran-pikiran jang baik, tjita-tjita jang mulia, pengertian jang terang akan kebenaran, dan maksud-maksud tinggi akan perbuatan. Barang siapa jang menghubungkan djiwanja dengan demikian rupa kepada Allah diakui olehNja sebagai anak-anakNja jang lelaki dan perempuan. Mereka itu selalu mentjapai lebih tinggi dan makin tinggi, serta mendapat pemandangan jang lebih terang akan Allah dan achirat, sampai Tuhan mendjadikan mereka itu saluran terang dan akal budi kepada dunia. . . AOM 427.5

Barang siapa jang tinggal dalam Isa akan selalu bersuka hati, bergirang, dan bergembira didalam Tuhan. Kelembutan jang ditalukkan akan menandai suaranja, horrnat akan perkara-perkara rohani dan jang kekal akan dinjatakan dalam perbuatannja, serta njanjian, njanjian kesukaan, akan berdengung dari bibirnja; karena jang demikian itu dilajangkan dari tachta Allah. Inilah rahasianja peribadatan, jang tidak gampang diterangkan, tetapi meskipun begitu dirasai dan digemari. Satu hati jang degil dan durhaka boleh menutupkan segala pintunja kepada pengaruh jang manis dari rahmat Tuhan, dan segala kesukaan dalam Roh Sutji; tetapi djalan hikmat itu djalan kesedapan dan segala lorongnja pun sedjahteralah adanja. Makin rapat kita berhubung dengan al-Maseh, perkataan dan perbuatan kita makin menundjukkan kuasa jang menalukkan dan mengobahkan dari rahmatNja. — “Testimonies for the Church,” djilid 4, hal. 622-626. AOM 428.1