Perdjuangan Segala Zaman
Fasal 5—Ichtiar Selamat
Dukatjita memenuhi sorga, ketika diinsjafi betul bahwa manusia telah hilang dan dunia jang telah didjadikan Allah itu akan dipenuhi dengan manusia fana jang terpaksa mesti kena kemelaratan, penjakit, dan kematian, serta tidak ada djalan kelepasan bagi jang bersalah itu. Seluruh keluarga Adam mesti mati. Saja melihat Isa jang tjantik itu dan memandang satu utjapan belas kasihan dan dukatjita pada wadjah mukaNja. Segera pula saja melihat Dia hampir kepada tjahaja terang jang ber-njala-ber-njala dan membalut Allah Bapa. Kata malaikat jang mengawal saja itu, adalah la sedang bermusjawarat rahasia dengan BapaNja. Ketjemasan malaikat-malaikat itu rupanja terlalu hebat sekali ketika Isa bermusjawarat dengan BapaNja. Tiga kali ia tertutup oleh tjahaja mulia jang sekeliling Bapa, dan pada ketiga kalinja Ia keluar daripada Bapa, Iapun dapatlah dilihat. Wadjah mukanja tenang, bebas daripada segala kebingungan dan kebimbangan, serta bertjahaja dengan kemurahan dan keelokan, sehingga tak dapat digambarkan dengan perkataan. PZ 47.1
Pada ketika itu diberitahukanNjalah kepada tentera malaikat bahwa satu djalan kelepasan telah diadakan bagi manusia jang telah binasa. Isa beritahukan kepada mereka itu bahwa Ia telah mengadakan permohonan kepada BapaNja, dan telah menjerahkan djiwaNja sebagai tebusan, untuk mengambil hukuman kematian itu atas Dirinja Sendiri, agar supaja oleh Dia manusia boleh mendapat keampunan; agar supaja oleh djasa-djasa darahNja dan penurutan kepada taurat Allah, mereka boleh memperoleh keridlaan Allah dan boleh dibawa masuk kedalam taman jang permai itu serta makan buah pohon alhajat. PZ 47.2
Mula-mula malaikat-malaikat itu tidak dapat ber-suka-ber-suka, karena Pemimpin mereka itu tidak menjembunjikan sesuatu apa daripada mereka, melainkan membukakan kepada mereka itu ichtiar selamat itu. Isa beritahukan kepada mereka itu bahwa Ia mau berdiri diantara murka BapaNja dan manusia jang berdosa; Ia mau menanggung kedjahatan dan hina, serta hanja sedikit sadja jang mau menerima Dia sebagai Anak Allah. Hampir semua akan membentji dan menolak Dia. Ia akan meninggalkan segala kemuliaanNja didalam sorga, hidup dalam dunia seperti seorang manusia, merendahkan diriNja, seperti manusia, mendjadi biasa oleh pengalamanNja sendiri kepada segala matjam pentjobaan jang mengepung manusia, agar supaja dapat diketahuiNja bagaimana menolong segala orang jang kelak akan ditjobai; dan pada achirnja, setelah tugasNja sebagai guru kelak telah selesai, Ia akan diserahkan kedalam tangan manusia dan menanggung hampir segala kekedjaman dan sengsara jang Setan dan malaikat-malaikat-nja dapat hasutan kedalam hati manusia jang djahat untuk mendatangkannja; Ia akan mati dengan kematian jang paling kedjam, tergantung diantara langit dan bumi sebagai seorang berdosa jang djahat; Ia akan menanggung masa kesengsaraan jang terlalu kedjam sekali, kesengsaraan mana malaikat-malaikat sekalipun tidak dapat melihatnja, melainkan akan menutup mukanja daripada pemandangan itu. Bukan sadja hanja kesengsaraan tubuh jang akan ditanggungNja, melainkan kesengsaraan otak, dengan mana kesengsaraan tubuh sekali-kali tidak dapat dibandingkan. DiberitahukanNja kepada me-reka itu bahwa Ia akan mati dan bangkit kembali pada hari jang ketiga, dan akan naik kepada BapaNja untuk mengadakan permohonan bagi manusia jang durhaka dan berdosa. PZ 48.1