Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

104/291

Perjamuan Eskatologis

Tema lain yang patut dipertimbangkan adalah jamuan eskatologis yang diuraikan dalam Yesaya. Setelah menetapkan pemerintahan-Nya di Sion, “di gunung ini Tuhan semesta alam akan menyediakan bagi segala bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya” (Yes. 25: 6). Sebuah perjamuan di atas gunung, bersama dengan tua-tua umat-Nya (Yes. 24: 23), tampaknya mengingatkan pada perjamuan perjanjian antara Allah dan 70 orang tua-tua Israel di Gunung Sinai (Kel. 24: 9-11). Yeremia 51: 39 dan Zefanya 1: 7-9 juga menggambarkan Tuhan yang mengadakan perjamuan, meskipun dalam konteks penghakiman terhadap orang jahat. KN 160.1

Pada poin ini kita harus mencatat bahwa di dunia Timur Dekat kuno, makan bersama adalah suatu metafora agama yang sangat dikenal, terutama dalam konteks perang Ilahi. Biasanya, “ketika pertempuran telah dimenangkan, para dewa berkumpul dan merayakan kemenangan dengan pesta besar.” 74 Beberapa contoh dapat disebutkan untuk mengilustrasikan poin tersebut. Dalam Enūma Elish, cerita penciptaan Mesopotamia, sebuah perjamuan besar mengikuti kemenangan dan suksesi menjadi raja Marduk; 75 dan dalam literatur Ugaritik, El menawarkan perjamuan untuk menghormati Baal. 76 KN 160.2

Terlepas dari kesamaan yang mungkin hanya mencerminkan situasi manusia secara umum di mana orang merayakan pencapaian besar dengan makanan, para nabi menggunakan tema perjamuan dalam kerangka kerja yang jelas berbeda. Yaitu, meskipun kontur utama dari narasi yang mendasarinya mungkin serupa, sifat dan karakter dewa yang digambarkan dalam tulisan-tulisan kienabian sangat berbeda dari dewa-dewa yang berpesta di Timur Dekat kuno. KN 160.3