Karunia Nubuat Dalam Alkitab Dan Sejarah

82/291

Historis

Di dalam kanon Alkitab ada penerimaan yang luas dari peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Alkitab sebagai sejarah, dimulai dengan kisah mendasar tentang penciptaan, kejatuhan, dan air bah. Referensi ke riwayat penciptaan dalam Kejadian 1 dan 2 sebagai fakta sejarah berlimpah di seluruh Alkitab. Allah diidentifikasi sebagai yang telah membuat langit dan bumi (mis., 2 Raj. 19: 15; N eh. 9:6; Yes. 37:16; Kis. 4:24). Banyak mazmur menegaskan bahwa matahari, bulan, dan bintang-bintang serta semua kehidupan di bumi adalah hasil karya Allah (mis. Mzm. 19:1-4; 24:1, 2; 33:6-9; 90:2; 95:3-6; 102:25; 104; 136:5-9; 146:6; 148), dan bahwa manusia dalam arti khusus adalah ciptaan-Nya (mis. Mzm. 8:3—6; 100: 3; 139: 13—16). Keyakinan ini mendasari semua etika alkitabiah, dari perlakuan adil terhadap orang miskin (Ams. 14:31; 17:5) dan pekerja upahan (Ams. 26: 10) hingga hubungan antara bangsa-bangsa (Kis. 17:26) juga seperti di dalam gereja (1 Kor. 11: 7-12; Gal. 3:28)dan keluarga (Ef. 5:22-33). Dua lembaga yang didasarkan pada penciptaan, Sabat dan pernikahan (Kej. 2: 1—3, 24), diperkuat dalam ajaran Yesus (Mrk. 2:27; Mat. 19:4-6) dan di seluruh Perjanjian Baru. KN 125.2

Para penulis Alkitab juga menyebut kejatuhan Adam sebagai realitas historis yang menuntut penebusan oleh “Adam” yang kedua (Rm. 5: 12—19), yang menjamin pemulihan akhir orang-orang percaya ke dalam gambar Allah dan penerimaan kekekalan mereka (Rm. 5: 20, 21; 1 Kor. 15: 45—54) . Kehancuran global pada saat air bah dan perjanjian yang Allah buat dengan semua makhluk hidup di bumi segera sesudahnya (Kej. 7: 17—23; 9: 8—17) disebut sebagai dasar pengharapan pada satu tangan (Yes. 54: 7—10; Ibr. 11: 7) dan penghakiman ter-akhir dunia oleh api di sisi lain (Mat. 24:37—39; 2 Ptr. 2:5; 3: 6, 7). KN 126.1

Tema yang hampir dominan dalam Perjanjian Lama adalah tentang keluaran bangsa Israel dari Mesir, yang menandai pembebasan mereka dari perbudakan dan kelahiran sebagai bangsa. Pengungkapan kembali Keluaran diabadikan dalam upa-cara Paskah (Kel. 12:25-27) dan dalam prolog Sepuluh Perintah (Kel. 20:2; Ul. 5:6). Banyak ringkasan sejarah yang ditemukan di seluruh Alkitab (mis. UI. 29: 1—9; Yos. 24:1-15; Neh. 9; Mzm. 78; 105; 106; 136; Kis. 7; 1 Kor. 10:1-10) termasuk referensi tentang Penciptaan dan Keluaran, menekankan baik penulis Alkitab percaya pada kebenaran sejarah dari peristiwa yang dicatat dan relevansi yang berkelanjutan maupun peran penting dari mengingat sejarah itu untuk umat Allah (Rm. 15:4; 1 Kor 10:11) . KN 126.2

Silsilah juga menekankan bahwa rencana Allah bagi umat-Nya berhasil dalam sejarah. Protoevangelium dalam Kejadian 3: 15 menyatakan bahwa janji Allah harus dipenuhi melalui keturunan wanita itu dan menemukan ekspresi melalui kronogenealogi dari Kejadian 5 dan 11 (lih. Kej. 10: 1—32), keturunan patriarki (Kej. 25; 36; 46; BU. 26), silsilah Musa dan Harun (Kel. 6:14—25), Daud (Rut 4: 18-22), dan silsilah luas dari 1 Tawarikh 1-9. Perjanjian Baru dimulai dengan silsilah Yesus (Mat. 1: 1-16), termasuk versi varian yang diberikan dalam Lukas 3: 23-38, 6 sementara Paulus menghubungkan leluhur Yahudinya dari Benyamin (Flp. 3: 5). KN 126.3